ERAMADANI.COM, GIANYAR – Sulitnya perekonomian yang masih masyarakat rasakan akibat pandemi Covid-19 ini, Manajemen Kampus Venus One Tourism Academy membuat terobosan baru terkait skema pembayaran uang perkuliahan, yakni dapat membayar menggunakan kelapa.
Venus One Tourism Academy merupakan salah satu kampus pariwisata yang berada di Tegalalang, Gianyar.
Dalam usaha memaksimalkan kewirausahaan rintisan pihak kampus, akhirnya ide baru pembayaran biaya kuliah ini terlaksana, dengan menggandeng mahasiswa dalam penyediaan bahan baku.
Melansir dari balipuspsnews.com, menurut penanggung jawab Lembaga Pendidikan dan Keterampilan (LPK) Venus One Tourism Academy, Wayan Pasek Adi Putra, sebelum dampak pandemi Covid-19 ini, skema pembayaran uang perkuliahan telah terbuat.
Menurutnya, peraturan ini sebelumnya sudah berjalan sejak bulan Maret 2020 dan masih berlaku hingga saat ini.
Pembayaran uang perkuliahan menggunakan bahan-bahan baku seperti kelapa memang asing dalam kalangan masyarakat.
Namun, kreativitas dan hati yang tulus dalam membantu masyarakat yang kesulitan ekonomi, membuat kampus melakukan pemberdayaan mahasiswa.
Mahasiswa yang membawa kelapa akan mendapatkan pembinaan kewirausahaan.
Pihak Pasek Adiputra akan mengajarkan cara agar tetap aktif walaupun pada masa pandemi ini.
Selain Kelapa, Mahasiswa Juga Bisa Bayar dengan Sayuran
Pasek juga menerangkan bahwa selain membayar dengan kelapa, mahasiswa juga bisa membayar dengan sayur-sayuran seperti daun kelor dan daun pegagan.
Pihaknya akan memberdayakan mahasiswa untuk mengolah kelapa menjadi produk VCO (Virgin Oil Coconut).
Kemudian daun kelor dan pegagan tersebut akan menjadi produk turunan.
Kombinasi dari produk VCO dengan daun kelor-pegagan nantinya akan menjadi produk sabun herbal.
Ia juga menerangkan bahwa selain memproduksi, mahasiswa juga mendapatkan pelatihan untuk dapat memasarkan produknya dengan menjadi reseller, yang produknya berasal dari kampus.
Secara tidak langsung, program alternatif pembayaran uang kuliah ini menumbuhkan jiwa entrepreneurship bagi mahasiswanya.
Mengingat situasi pandemi, pihaknya menjelaskan bahwa penerapan protokol kesehatan tetap terlaksana secara ketat.
Pasek mengaku bahwa masa perkuliahan yang berlangsung sudah mendapat peninjauan dan sudah disupervisi oleh Dinas Ketenagakerjaan Kab. Gianyar.
Sementara untuk memaksimalkan penerapan protokol kesehatan, seperti menghindari kerumunan.
Kegiatan perkuliahan dalam kampus terbagi menjadi 3 shift, mahasiswa dalam masing-masing shift jumlahnya juga terbatas.
(LWI)