ERAMADANI.COM. BANDA ACEH – Rabu (07/082019) kemarin, prestasi membanggakan yang luar biasa diraih oleh salah satu mahasiswi Universitas Udayana (UNUD), Bali.
Anna Sukma Muthia, mahasiswi Teknik Pertanian, Universitas Udayana, raih juara harapan dua atau juara 5 di ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQMN) XVI Tahun 2019.
Perempuan yang akrab dipanggil Muthia ini juara setelah lewati seleksi nasional cabang tartil putri di MTQMN XVI yang diselenggarakan di Universitas Syiah Kuala, Aceh.
Perolehan ini memang suatu capaian yang mengejutkan bagi Muthia.
“Tidak menyangka akan terpilih sebagai finalis ke 6 besar dan yang pasti senang banget, bangga, dan terharu” ungkapnya.
Dari 1.931 orang dari 179 perguruan tinggi negeri dan swasta yang ikuti lomba, Ia mampu bertahan sampai babak final. Sedangkan tim UNUD dari cabang lomba lain harus menerima kegagalan di seleksi awal.
MTQMN merupakan perhelatan akbar yang menjadi acara Musabaqoh terbesar dan diselenggarakan secara nasional oleh Kemenristekdikti.
Perhelatan yang bisa disejajarkan dengan PIMNAS ini hadirkan mahasiswa dari tiap Universitas menjadi beberapa tim. Tim tersebut akan di distribusikan ke berbagai cabang lomba yang tersedia.
Universitas Udayana sendiri mengirimkan enam perwakilan, diantaranya Tahfidz Qur’an 5 juz putra, Khot dekorasi putri, Khot kontemporer putra, Tilawatil Qur’an putri, Tartil Qur’an putra, dan Tartil Qur’an putri.
Seluruh peserta mulai berkompetisi sehaj 28 Juli sampai dengan 04 Agustus 2019 lalu di Universitas Syiah Kuala, Aceh yang menjadi tuan rumah penyelenggaran kegiatan tahun ini.
Ajang tahun ini ialah kali kedua Universitas Udayana turut menerjunkan mahasiswanya setelah tahun sebelumnya diselenggarakan di Jogja.
Mengenal Muthia dari Universitas Udayana
Muthia dilahirkan dari orang tua kandung berdarah Aceh, meski begitu Ia lahir di Denpasar dan sudah tinggal lama di Kabupaten Karangasem.
Dilansir dari Serambi.news, pendidikan yang ia tempuh pun tak jauh dari bimbingan orang tuanya yang penuh dengan budaya keagamaan.
Ia disekolahkan di SD negeri agar ia memahami perbedaan di Bali. Kemudian sekolah menengah pertama dan menengah atas oleh orang tuanya menyekolahkannya di sekolah Mts dan MAN di Karangasem.
Saat kuliah pun ia sibuk mengajar ngaji di Denpasar. Muthia sebelumnya juga sering mengikuti event lomba MTQ, STQ, MTQ RRI, hingga MTQ Tingkat Mahasiswa.
Hingga tak heran Muthia mampu membawa nama kampus Universitas Udayana bangga dengan raihannya. (TAG)