Mahalul Qiyam Marhaban Ya Nurul ‘Aini merupakan bagian integral dari perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di kalangan umat Islam, khususnya di Indonesia. Bait-bait pujian yang khidmat ini dilantunkan secara berdiri, sebagai wujud penghormatan dan sukacita atas kelahiran Rasulullah. Peralihan dari posisi duduk saat pembacaan riwayat kelahiran Nabi ke posisi berdiri saat Mahalul Qiyam ini sarat makna simbolik, merepresentasikan pergeseran dari refleksi sejarah ke ekspresi penghormatan dan kebahagiaan yang mendalam. Lebih dari sekadar bacaan, Mahalul Qiyam merupakan sebuah ritual yang memperkuat ikatan spiritual antara umat dengan junjungan mereka.
Teks Mahalul Qiyam Marhaban Ya Nurul ‘Aini sendiri, sebagaimana dikutip dari publikasi Maulid Simtudduror oleh Buku Sekolah ID, terdiri dari beberapa bagian yang masing-masing memiliki arti dan nuansa tersendiri. Berikut analisis lengkap lirik dalam bentuk Arab, Latin, dan terjemahannya, disertai penjabaran makna dan konteksnya:
Bagian 1:
- Arab: ﻣﺮﺣﺒﺎﻥ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻫﻼﻥ
- Latin: Marhaban ya Rasulallahi ahlan
- Terjemahan: Selamat datang wahai Rasulullah, ahlan wa sahlan (selamat datang dan semoga nyaman).
Bagian pembuka ini langsung menyapa Rasulullah dengan penuh hormat dan kegembiraan. Kata "Marhaban" (مرحبا) sendiri merupakan ungkapan sambutan yang hangat dan penuh penghormatan, menunjukkan kerinduan dan rasa syukur atas kehadiran spiritual Nabi Muhammad SAW dalam perayaan Maulid. Penambahan "ahlan wa sahlan" memperkuat kesan sambutan yang tulus dan meriah. Ungkapan ini bukan hanya sekadar basa-basi, melainkan refleksi dari rasa cinta dan kesetiaan yang mendalam kepada Nabi.
Bagian 2:
- Arab: ﻣﺮﺣﺒﺎﻥ ﺑﻚ ﺇﻧﺎ ﺑﻚ ﻧﺴﻌﺪ
- Latin: Marhaban bika inna bika nas’ad
- Terjemahan: Sungguh kami beruntung dengan kehadiranmu.
Bait ini menekankan keberuntungan dan kebahagiaan umat Islam atas kehadiran Rasulullah. Kata "nas’ad" (نسعد) menunjukkan rasa syukur yang tak terhingga atas berkah dan petunjuk yang telah diberikan Nabi kepada umat manusia. Kehadiran Nabi bukan hanya sebatas peristiwa sejarah, melainkan sumber cahaya dan rahmat yang terus menerangi kehidupan umat hingga kini. Keberuntungan ini bukanlah sesuatu yang bersifat material, melainkan keberuntungan spiritual yang tak ternilai harganya.
Bagian 3:
- Arab: ﻣﺮﺣﺒﺎﻥ ﻣﺮﺣﺒﺎﻥ ﻳﺎ ﻧﻮﺭ ﺍﻟﻌﻴﻦ
- Latin: Marhaban marhaban Ya Nurul ‘Aini
- Terjemahan: Selamat datang wahai Cahaya Mataku.
"Nurul ‘Aini" (نور العين) berarti "cahaya mata," merupakan ungkapan kasih sayang yang sangat dalam. Ungkapan ini menunjukkan betapa Rasulullah begitu dicintai dan dihormati, bagaikan cahaya yang menerangi kehidupan. Pengulangan "Marhaban" memperkuat rasa gembira dan penghormatan yang mendalam. Bait ini bukan hanya pujian, melainkan ungkapan cinta yang tulus dari hati yang paling dalam.
Bagian 4:
- Arab: ﻣﺮﺣﺒﺎﻥ ﻣﺮﺣﺒﺎﻥ ﻳﺎ ﺟﺪﺍﻝ ﺍﻟﺤﺴﻴﻨﻲ
- Latin: Marhaban marhaban Ya Jaddal Husaini
- Terjemahan: Selamat datang wahai Kakek Hasan-Husain.
"Jaddal Husaini" (جد الحسيني) merujuk pada Rasulullah sebagai kakek dari Imam Hussein, cucu Nabi yang mulia. Bait ini menghubungkan silsilah Rasulullah dengan keturunannya yang terhormat, menunjukkan kelanjutan warisan dan nilai-nilai luhur yang dipegang teguh oleh keluarga Nabi. Penggunaan kata "Jaddal" (جد) menunjukkan rasa hormat dan kekaguman kepada leluhur yang mulia.
Bagian 5:
- Arab: ﻣﺮﺣﺒﺎﻥ ﻭﺑﺠﺎﻫﻚ ﻳﺎ ﺇﻟٰﻪ
- Latin: Marhaban wa bijahih Ya Ilahi
- Terjemahan: Ya Ilahi, Ya Tuhan kami.
Bait ini beralih kepada Tuhan Yang Maha Esa, memohon keberkahan dan rahmat-Nya. "Bijahih" (بجاهك) berarti "demi kemuliaan-Mu," menunjukkan permohonan syafaat dari Rasulullah kepada Allah SWT. Penggunaan ungkapan "Ya Ilahi" (يا إلهي) menunjukkan kerendahan hati dan pengakuan atas kekuasaan Allah. Bait ini merupakan jembatan antara pujian kepada Nabi dengan permohonan kepada Tuhan.
Bagian 6:
- Arab: ﻣﺮﺣﺒﺎﻥ ﺟﺪ ﻭﺑﻠﻎ ﻛﻞ ﻣﻘﺼﻮﺩ
- Latin: Marhaban jud wa baligh kulla maqsud
- Terjemahan: Semoga Engkau berkenan memberi nikmat karunia-Mu, menyampaikan kami ke tujuan idaman, demi ketinggian derajat Rasul di sisi-Mu.
Bait ini merupakan doa dan harapan agar Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada umat. "Baligh kulla maqsud" (بلغ كل مقصود) berarti "mencapai setiap tujuan," menunjukkan harapan agar umat mendapatkan petunjuk dan mencapai tujuan hidup yang diridhoi Allah. Doa ini dipanjatkan demi kemuliaan dan derajat Rasulullah di sisi Allah SWT.
Bagian 7:
- Arab: ﻭﻫﺪﻳﻨﺎ ﻧﻬﺞ ﺳﺒﻴﻠﻪ
- Latin: Wahdina nahja sabilih
- Terjemahan: Tunjukkanlah kami jalan yang ia tempuh.
Bait ini merupakan permohonan petunjuk agar umat dapat mengikuti jejak dan sunnah Rasulullah. "Nahja sabilih" (نهج سبيله) berarti "jalannya," menunjukkan keinginan untuk mengikuti ajaran dan teladan Nabi dalam kehidupan sehari-hari. Permohonan ini menunjukkan pentingnya meneladani akhlak dan perilaku Rasulullah sebagai pedoman hidup.
Bagian 8:
- Arab: ﻣﺮﺣﺒﺎﻥ ﻛﺎﻱ ﺑﻪ ﻧﺴﻌﺪ ﻭﻧﺮﺷﺪ
- Latin: Marhaban kai bihi nas’ad wa nursyad
- Terjemahan: Agar dengannya kami bahagia memperoleh kebaikan melimpah.
Bait ini kembali menekankan keberuntungan dan kebahagiaan yang diperoleh melalui mengikuti ajaran Rasulullah. "Nas’ad wa nursyad" (نسعد ونرشد) berarti "bahagia dan mendapat petunjuk," menunjukkan harapan agar umat mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat melalui ketaatan kepada Nabi.
Bagian 9 & 10:
Bagian 9 dan 10 merupakan pengulangan dari bagian 3 dan 4, memperkuat pesan dan nuansa pujian serta sambutan yang hangat kepada Rasulullah.
Bagian 11:
- Arab: ﺭﺏ ﺑﻠﻎﻨﺎ ﺑﺠﺎﻫﻪ
- Latin: Rabbi balighna bijahih
- Terjemahan: Ya Rab, demi mulia kedudukannya di sisi-Mu.
Bait ini merupakan doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT, memohon syafaat Rasulullah. "Bijahih" (بجاهه) kembali menegaskan permohonan syafaat melalui kemuliaan Rasulullah di sisi Allah.
Bagian 12:
- Arab: ﻓﻲ ﺟﻮﺍﺭﻩ ﺧﻴﺮ ﻣﻘﻌﺪ
- Latin: Fi jiwarih khoiro maq’ad
- Terjemahan: Tempatkanlah kami di sebaik tempat di sisinya.
Bait ini merupakan permohonan agar umat mendapatkan tempat yang baik di sisi Rasulullah di akhirat kelak. "Khoiro maq’ad" (خير مقعد) berarti "tempat yang terbaik," menunjukkan harapan akan tempat yang mulia di surga.
Bagian 13 & 14:
Bagian 13 dan 14 merupakan pengulangan dari bagian 3 dan 4, memperkuat pesan dan nuansa pujian serta sambutan yang hangat kepada Rasulullah.
Bagian 15:
- Arab: ﻭﺻﻠﻮﺍﺕ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻐﺸﻰ
- Latin: Wa sholatullahi taghsya
- Terjemahan: Semoga sholawat Allah meliputi selalu.
Bait ini merupakan doa agar rahmat dan sholawat Allah SWT selalu tercurah kepada Rasulullah. "Taghsya" (تغشى) berarti "menyelimuti," menunjukkan harapan agar Rasulullah selalu mendapatkan rahmat dan perlindungan Allah.
Bagian 16:
- Arab: ﺃﺷﺮﺍﻓﺮ ﺭﺳﻮﻝ ﻣﺤﻤﺪ
- Latin: Asyrafar rusuli Muhammad
- Terjemahan: Rasul termulia, Muhammad.
Bait ini menegaskan kemuliaan Rasulullah sebagai utusan Allah yang paling mulia. "Asyrafar rusuli" (أشرف الرسل) berarti "paling mulia dari para rasul," menunjukkan keutamaan dan kedudukan Rasulullah di antara para nabi dan rasul.
Bagian 17:
- Arab: ﻭﺳﻼﻣﻦ ﻣﺴﺘﻤﺮّﻦ
- Latin: Wa salamun mustamirrun
- Terjemahan: Serta salam terus-menerus.
Bait ini mendoakan agar salam dan kesejahteraan selalu terlimpah kepada Rasulullah. "Mustamirrun" (مستمر) berarti "terus-menerus," menunjukkan harapan agar salam dan keberkahan selalu menyertai Rasulullah.
Bagian 18:
- Arab: ﻛﻞ ﻫﻴﻦ ﻳﺘﺠﺪﺩ
- Latin: Kulla hini yatajaddad
- Terjemahan: Silih berganti setiap saat.
Bait ini menunjukkan bahwa sholawat dan salam kepada Rasulullah akan selalu terucap dan dipanjatkan silih berganti sepanjang waktu.
Bagian 19 & 20:
Bagian 19 dan 20 merupakan pengulangan dari bagian 19 dan 20, memperkuat pesan dan nuansa pujian serta sambutan yang hangat kepada Rasulullah.
Kesimpulan:
Mahalul Qiyam Marhaban Ya Nurul ‘Aini bukanlah sekadar untaian kata, melainkan ungkapan cinta, penghormatan, dan doa yang mendalam kepada Nabi Muhammad SAW. Liriknya yang indah dan penuh makna, dipadu dengan tradisi pembacaan yang khidmat, menjadikan Mahalul Qiyam sebagai bagian penting dalam perayaan Maulid Nabi yang memperkuat ikatan spiritual antara umat dan junjungan mereka. Melalui bait-bait pujian ini, umat Islam mengekspresikan rasa syukur, kerinduan, dan harapan untuk senantiasa mendapatkan petunjuk dan keberkahan dari Allah SWT melalui syafaat Nabi Muhammad SAW.