ERAMADANI.COM, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, pemerintah memutuskan tidak melarang masyarakat untuk mudik lebaran pada tahun ini. Meski demikian, pemerintah berharap protokol kesehatan tetap menjadi prioritas masyarakat.
Adanya pelonggaran dari pemerintah tidak melarang mudik ini tidak menghilangkan penerapan protokol kesehatan dengan ketat.
“Prokes akan dikawal ketat dan menjamin transportasi darat, laut, udara, dan meningkatkan ketertiban,” katanya.
Kemenhub juga tetap memperhatikan isu strategis yang muncul apabila mudik tetap terjadi seperti kerumunan penumpang.
“Program vaksinasi diprediksi akan membuat masyarakat ingin bepergian. Juga adanya PPnBM 0 persen di mana kepemilikan mobil bisa bertambah,” jelasnya, seperti mengutip idntimes.com.
Sementara itu, Budi akan berkoordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 untuk menyusun mekanisme mudik.
Tidak hanya itu, pemerintah juga akan melakukan tracing kepada pihak yang melakukan mudik demi pencegahan penyebaran COVID-19.
Budi juga menjelaskan, Kementerian Perhubungan menargetkan penyediaan fasilitas pemeriksaan COVID-19 dengan GeNose, di sektor udara per 1 April 2021.
Adapun penerapannya berlangsung secara bertahap.
“Pertama kali di empat bandara, bukan Soekarno-Hatta, tapi Kualanamu, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Baru secara perlahan penggunaan GeNose. Kami harapkan 1 Mei 2021 sudah berlakukan di seluruh Indonesia,” paparnya.
Fasilitas GeNose sendiri telah pemerintah terapkan di 14 stasiun kereta api.
Kemudian menindaklanjuti lebaran mendatang, fasilitas GeNose akan hadir di 44 stasiun kereta api yang tersebar di Indonesia. (ITM)