Jakarta, 11 November 2024 – Kabar gembira bagi calon jemaah haji asal Kuwait! Pemerintah Kuwait telah mengumumkan penurunan biaya haji untuk musim 1446 H/2025 M secara signifikan, mencapai 40 persen dari tarif sebelumnya. Hal ini berarti jemaah haji asal Kuwait berpotensi menghemat hingga Rp 200 juta per orang untuk menunaikan ibadah suci di Tanah Suci.
Berdasarkan laporan Gulf News, Senin (11/11/2024), paket haji musim depan di Kuwait dibanderol dengan harga antara 1.600 hingga 1.700 dinar Kuwait, setara dengan Rp 81-86 juta (kurs Rp 51.141). Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya haji tahun ini yang mencapai 3.800 dinar atau sekitar Rp 194 juta.
Direktur Departemen Haji dan Umrah Kuwait, Sattam Al Muzain, mengungkapkan bahwa penurunan biaya haji ini merupakan hasil dari penerapan platform pendaftaran terpusat. Platform tersebut telah berhasil menyederhanakan proses pendaftaran dan memangkas biaya operasional yang selama ini menjadi beban bagi jemaah.
"Dengan platform ini, proses pendaftaran menjadi lebih efisien dan transparan. Hal ini memungkinkan kami untuk memangkas biaya operasional dan memberikan manfaat langsung kepada jemaah," ujar Al Muzain.
Pendaftaran elektronik haji 2025 di Kuwait telah dibuka sejak 3 November 2024 dan akan ditutup pada 17 November 2024. Pemerintah Kuwait juga telah mengeluarkan peringatan terkait perjalanan haji yang tidak sah dan menekankan pentingnya mendaftar melalui platform resmi untuk mendapatkan layanan dan perlindungan yang optimal.
Indonesia Siapkan Pembahasan Biaya Haji 2025
Di Indonesia, persiapan haji 2025 juga tengah digodok secara intensif. Pemerintah Indonesia, yang tahun lalu mengirimkan jemaah haji terbanyak, akan menggelar pembicaraan awal mengenai biaya haji 2025 pada siang ini.
Berdasarkan agenda DPR RI yang tertera di situs resminya, Komisi VIII DPR RI akan mengadakan rapat kerja dengan Menteri Agama RI untuk membahas pendahuluan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Tahun 1446 H/2025 M. Rapat dijadwalkan berlangsung pukul 13.00 WIB.
Pada musim haji tahun lalu, pemerintah Indonesia menetapkan BPIH rata-rata sebesar Rp 93,4 juta. Dari angka tersebut, Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang dibayar jemaah rata-rata sebesar Rp 56,04 juta.
Tantangan dan Harapan
Penurunan biaya haji di Kuwait menjadi angin segar bagi calon jemaah haji. Namun, perlu diingat bahwa biaya haji di berbagai negara dapat berbeda-beda, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti biaya transportasi, akomodasi, dan konsumsi.
Di Indonesia, pemerintah terus berupaya untuk menekan biaya haji agar tetap terjangkau bagi masyarakat. Tantangan utama yang dihadapi adalah fluktuasi nilai tukar mata uang dan biaya layanan di Arab Saudi.
"Kami berharap dapat mencapai kesepakatan yang adil dan transparan dalam pembahasan biaya haji tahun depan. Tujuannya adalah agar jemaah dapat menunaikan ibadah haji dengan nyaman dan terbebas dari beban finansial yang berat," ujar Menteri Agama RI.
Kesimpulan
Penurunan biaya haji di Kuwait menjadi contoh positif bagi negara-negara lain untuk terus berupaya menekan biaya haji agar lebih terjangkau bagi masyarakat. Di Indonesia, pemerintah juga tengah mempersiapkan pembahasan biaya haji 2025 dengan harapan dapat mencapai kesepakatan yang adil dan transparan.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan pelaksanaan ibadah haji di masa mendatang dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat spiritual dan sosial bagi seluruh jemaah.