Kurma, buah manis nan legit, telah lama melekat erat dalam budaya dan tradisi Islam. Lebih dari sekadar hidangan berbuka puasa yang populer di bulan Ramadhan, kurma menyimpan segudang manfaat kesehatan yang telah dikenal dan diwariskan turun-temurun. Keistimewaannya bahkan diakui oleh Rasulullah SAW, yang menjadikan buah ini sebagai bagian penting dalam pola makan beliau. Penelitian modern pun kini mengungkap rahasia di balik khasiat luar biasa kurma bagi kesehatan tubuh manusia.
Komposisi Nutrisi Kurma: Sumber Energi dan Mikronutrien
Kurma, baik dalam bentuk kering (tamer atau tamar) maupun basah (ruthab), merupakan sumber nutrisi yang kaya. Buku "Mukjizat Makanan dan Minuman Kesukaan Rasulullah SAW" karya Moch. Syahrowi Yazid menjabarkan komposisi kurma kering yang terdiri dari sekitar 75% glukosa, sumber energi utama tubuh; 20% protein, esensial untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan; dan 3% lemak atau minyak, yang berperan dalam penyerapan vitamin larut lemak. Komposisi ini menjadikan kurma sebagai camilan yang ideal, memberikan energi instan sekaligus nutrisi penting.
Lebih dari sekadar karbohidrat, protein, dan lemak, kurma juga kaya akan mikronutrien. Mineral alkali seperti kalsium dan potasium berperan vital dalam menjaga kesehatan tulang, fungsi otot, dan keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Vitamin B kompleks, penting untuk metabolisme energi dan fungsi saraf, serta vitamin C, antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan, juga hadir dalam jumlah signifikan. Kandungan zat besi yang cukup pada kurma turut mendukung pembentukan sel darah merah, mencegah anemia.
Perbedaan antara kurma kering dan basah juga perlu diperhatikan. Kurma basah (ruthab), yang dikonsumsi dalam kondisi masih segar, memiliki kandungan kalsium dan zat besi yang lebih tinggi dibandingkan kurma kering. Hal ini menjadikan ruthab sangat bermanfaat bagi ibu pasca melahirkan, membantu pemulihan tubuh dan meningkatkan produksi ASI. Kandungan nutrisi yang lengkap ini menjelaskan mengapa masyarakat Badui di Arab, yang dikenal mengonsumsi kurma kering dan susu kambing, memiliki kesehatan yang prima dan angka kejadian penyakit kronis yang rendah. Kombinasi kurma dan susu, kaya protein dan lemak, menawarkan sinergi nutrisi yang optimal bagi tubuh.
Manfaat Kurma bagi Kesehatan: Bukti Ilmiah dan Tradisi
Keberadaan serat selulosa dalam kurma memberikan manfaat signifikan bagi sistem pencernaan. Serat ini, yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, meningkatkan peristaltik usus, mencegah konstipasi, dan membantu pemulihan bagi individu yang mengalami kekurangan gizi. Dengan menjaga volume isi perut, serat kurma membantu mencegah rasa lapar dan menjaga kesehatan saluran pencernaan.
Kandungan vitamin A pada kurma berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit, ketajaman penglihatan, dan sistem imun. Tradisi masyarakat gurun yang mengonsumsi kurma untuk meningkatkan kesehatan mata dan pendengaran pun menemukan dasar ilmiahnya melalui kandungan nutrisi ini.
Selain itu, fosfor dan kalsium dalam kurma berperan penting dalam pembentukan dan pemeliharaan kesehatan tulang dan gigi. Fosfor juga terlibat dalam aktivitas kelenjar endokrin dan fungsi kognitif otak, sehingga konsumsi kurma secara teratur berpotensi meningkatkan daya ingat dan kecerdasan.
Kalium, mineral elektrolit penting, juga melimpah dalam kurma. Kalium berperan dalam mengatasi kelelahan, menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, mengatur tekanan darah, serta memperlancar kontraksi otot. Kombinasi kalium dan mineral lainnya dalam kurma membantu menstabilkan detak jantung dan menjaga tekanan darah tetap normal.
Lebih menarik lagi, kurma mengandung zat yang memengaruhi hormon oksitosin, hormon yang berperan dalam proses persalinan. Kandungan ini membantu mempercepat proses kelahiran dan mengurangi risiko pendarahan pasca persalinan. Kurma juga mengandung hormon yang mendukung produksi ASI dan menghambat aktivitas hormon tiroid, menunjukkan manfaatnya yang luas bagi kesehatan ibu dan bayi.
Kurma dalam Sunnah Rasulullah SAW: Warisan Kesehatan dan Spiritual
Keistimewaan kurma tidak hanya terletak pada nilai gizinya, tetapi juga pada kedudukannya dalam ajaran Islam. Rasulullah SAW sangat menyukai dan menganjurkan umatnya untuk mengonsumsi kurma, terutama saat berbuka puasa. Hadits-hadits shahih mencatat kebiasaan Rasulullah SAW dalam mengonsumsi kurma, baik dalam bentuk kering maupun basah. Beliau bersabda, “Wahai Aisyah! Rumah yang di dalamnya tidak ada kurma, maka penghuninya akan lapar.” (HR. Muslim). Pernyataan ini menekankan pentingnya kurma sebagai sumber nutrisi penting dalam kehidupan sehari-hari.
Anjuran Rasulullah SAW untuk berbuka puasa dengan kurma juga memiliki dasar ilmiah. Glukosa dalam kurma memberikan energi cepat yang dibutuhkan tubuh setelah seharian berpuasa, membantu mengembalikan kadar gula darah secara bertahap dan mencegah hipoglikemia.
Hadits lain menyebutkan, “Apabila salah seorang di antara kalian berbuka, hendaklah berbuka dengan tamar (kurma kering), karena itu adalah berkah. Apabila tidak mendapatkan kurma maka berbukalah dengan air karena air adalah bersih (menyucikan).” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Nasa’i, dan Abu Dawud). Hadits ini menunjukkan keutamaan kurma sebagai makanan berkah dan pilihan utama untuk berbuka puasa.
Anas bin Malik RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berbuka dengan beberapa butir kurma basah atau kering, atau air jika tidak ada kurma. Hal ini menunjukkan fleksibilitas dan kesederhanaan dalam mengonsumsi kurma, disesuaikan dengan ketersediaan bahan.
Bahkan, sahabat Rasulullah SAW menyadari kecintaan beliau pada kurma dan sering menyuguhkannya saat beliau berkunjung. Riwayat menyebutkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyukai kurma yang dimakan bersama mentega. Hal ini menunjukkan bahwa kurma dapat dikombinasikan dengan makanan lain untuk menciptakan hidangan yang lezat dan bergizi.
Kesimpulan:
Kurma, lebih dari sekadar buah manis, adalah anugerah alam yang kaya akan nutrisi dan manfaat kesehatan. Komposisi nutrisinya yang lengkap, didukung oleh hadits-hadits shahih yang menunjukkan kecintaan Rasulullah SAW pada buah ini, menjadikan kurma sebagai makanan yang istimewa. Konsumsi kurma secara teratur, baik sebagai bagian dari diet sehat maupun sebagai hidangan berbuka puasa, dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan fisik dan spiritual. Penelitian modern semakin menguatkan warisan kesehatan yang telah diwariskan turun-temurun ini, membuktikan bahwa kurma memang pantas mendapatkan tempat istimewa dalam kehidupan kita.