ERAMADANI.COM, DENPASAR – Senin (07/10/2019) lalu, ditengah kesibukanya Sherly Annavita menyempatkan datang ke pulau Bali untuk bertemu dengan pemenang give away peduli bangsa.
Give away peduli bangsa yang di buat oleh sherly dan Chandra ini mengusung dua tema menarik yaitu revisi UU KPK dan asap di Riau serta Kalimantan.
Yang di kemas dalam bentuk video atau rekaman pendapat selama satu menit tentang tema yang disajikan dan dikirim melalui link yang telah disedikan pula.
Pemanang dari give away ini mendapat hadiah tiket pulang pergi ke Bali, uang saku masing masing 1juta rupiah dan Mentoring Bisnis serta Leadership.
Mentoring ini di pandu langsung oleh Sherly dan Chandra yang merupakan seorang CEO pemilik MEC Indonesia salah satu Lembaga belajar Bahasa inggris, yang memiliki 30 cabang di seluruh kota di Indonesia.
Dipilih lah dua orang pemenang untuk di mentoring, kedua pemenang sama sama berasal dari Makasar yaitu Muhajir dan Dwi Caesar Novianti.
Muhajir merupakan seorang dosen di Universitas Swasta yang memiliki keahlian dalam bidang audio visual.
Sedangkan Caesar adalah mahasiswa di salah satu Universitas pula, yang memiliki potensi membuat suatu narasi yang dapat di kembangkan dengan baik.
Tujuan Give Away Sherly Annavita

Tujuan dari Give Away dari Sherly Annavita ini untuk merangkul anak anak muda yang memiliki skill dan passion di bidang masing masing, seperti audio visual dan fotografi
Sherly percaya bahwa anak muda ini bukannya tidak mau bergerak maju, tapi karena tidak adanya mentor yang dapat membimbing mereka untuk melangkah ke depanya.
Melihat hal seperti ini Sherly dan Chandra berinisiatif membuat give away untuk anak muda tentang keadaan negeri saat ini, agar dapat memandu mereka yang memiliki keahlian di bidangnya.
Khususnya dalam bidang teknologi, yang hampir seluruh anak muda mengkomsumsinya setiap hari. Delapan jam dalam sehari anak muda menghabiskan waktunya di internet.
Data membuktikan bahwa Indonesia adalah negara 3 besar paling aktif di media sosial, dan jika di tanya dimana waktu anak muda habis dalam sehari? itu nyaris di internet.
Oleh sebab itulah, Ia ingin memaksimalkan potensi yang dimiliki anak muda, karena anak muda dapat menjadi alat alternative untuk berkembang lebih baiknya ke depan.
Mau tidak mau suka tidak suka dalam beberapa tahun ke depan, akan ada gelombang baru yang akan di isi anak muda di semua lini kehidupan.
Seperti Pendidikan, kesehatan, teknologi, dan politik, sehingga pemanfaatan dan pemaksimalan sosial media menjadi lebih penting untuk di pelajari dan di kembangkan.
Waktu berubah zaman berganti, teknologi hadir sebagai salah satu loncatan untuk lebih peka terhadap hal hal yang terjadi di sekeliling kita.
“Sherly mengajak kaum anak muda untuk menggunakan sosial media dengan semaksimalnya, jangan hanya jadi tukang repost, dan komentar saja, ayo turun jadi penghasil kontennya, sehingga dapat menekan mudur hoaks yang beredar di sosial media”. Ukapnya.
Keinginan Membuat Komunitas Anak Muda

Sherly Annavita juga berharap semoga kedepannya bisa lebih banyak give away seperti ini sehingga dapat membentuk suatu wadah untuk anak muda yang punya skill, passion dan memiliki keinginan untuk belajar, ingin mengembangkang skill serta memaksimalkan skil yang dimiliki.
Ia ingin membuat komunitas anak muda, yang saling mensuport dan mendukung satu sama lain dengan skill yang mereka punya dan yang tak kalah penting lagi ia ingin show bersama anak muda.
Menurutnya sekarang banyak orang terjebak dengan “do and give your best” ini sudah nggak zaman lagi, sekarang zamanya “do, give and show your best”.
Membuat tanpa menunjukan itu sudah tertinggal jauh, mereka yang membuat kemudian menunjukan hasil karyanya maka mereka layak diberi kesempatan untuk berkembang.
Kehadiran media adalah untuk Show, agar dapat menunjukan sesuatu yang di miliki soseorang. Ingin menampilkan yang baik atau yang buruk, positif atau negative, ada di tangan kita masing masing.
Pesan Sherly Untuk Anak Muda
Sherly juga berpesan untuk seluruh anak muda bahwa sekarang bukan waktunya untuk menunggu dan diam di tempat sambil berpangku tangan.
Sekarang waktunya kita sebagai anak muda keluar dari zona nyaman masing masing. Kalau selama ini kita hanya jadi penonon, pemandu sorak, atau tim hore saja. Berhentilah!
Tidak bisa jadi pemain, setidaknya kita bisa jadi pemain cadangan, ingatlah kesempatan lebih senang hinggap kepada mereka yang lebih siap. Tutur Sherly penuh semangat.
Caranya bukan menunggu, cari mentornya, ilmu apa yang mau di pelajari datangi gurunya, kalau nggak bisa datang ke guru silahkan cari guru yang ahli dalam bidangnya.
Sekarang anak muda harus mencari yang di atas rata rata untuk mendapatkan hasil rata rata pula. Percayalah untuk mendapatkan sesuatu yang belum pernah kita dapatkan, lakukanlah sesuatu yang belum pernah kita lakukan.
Dari manapun arusnya kita, hebat di bidang pendidikan, kesehatan teknologi, budaya, Bahasa politik dan lain sebagainya, silahkan ambil posisinya, dan jadilah yang terbaik dibidangnya.
Sebagai generasi pemegang tongkat estapet kepemimpinan Indonesia ke depanya Sherly mengajak anak muda saling berangkulan, saling sulam tamban, saling kerkolaborasi, saling tutup mana yang kurang.
Sehingga bisa menjawab janji kemerdekaan seratus tahun Indonesia merdeka, yang dituangkan dalam Pancasila. sejarah sudah membuktikan bahwa kemerdekaan dapat diraih karena campur tangan anak muda,
Sadarnya anak muda dengan isu isu sosial, ekonomi, politik, teknologi dan dan ikut serta bersuara atau berpendapat merupakan sebuah kemajuan dalam demokrasi di Indonesia. (MYR)