ERAMADANI.COM – Kue Keranjang, yang menjadi hidangan khas dalam perayaan Tahun Baru Imlek, memiliki makna dan simbolisme yang mendalam. Namun, bagaimana pandangan ulama tentang kehalalan atau keharaman mengonsumsi kue keranjang bagi umat Muslim?
- Sejarah dan Karakteristik Kue Keranjang
Kue keranjang terbuat dari tepung beras ketan dan gula, memiliki bentuk bulat, dan rasanya manis. Bagi masyarakat Tionghoa, kue keranjang bukan hanya sekadar makanan, melainkan juga memiliki makna sebagai penutup berbagai hal buruk pada saat perayaan dan simbol keyakinan agar selalu memperoleh kebaikan pada hari-hari berikutnya.
- Hukum Kue Keranjang dalam Islam
Melansir dari akurat.co, Dalam Islam, menerima makanan dari non-Muslim, dalam hal ini Kue Keranjang, memiliki beberapa pertimbangan.
Ustadz Abdul Somad dalam kajian di Kanal Youtube Fodamara TV menjelaskan bahwa menerima makanan dari non-Muslim diperbolehkan jika makanannya halal, seperti madu.
Beliau menyebut contoh bahwa Nabi Muhammad SAW pernah menerima madu dari seorang raja Mesir yang dikirim sebagai hadiah. Nabi pun membalas dengan mengucapkan terima kasih dan meminum madu tersebut.
- Asal Makanan:
Jika makanan tersebut berasal dari sumber yang halal, seperti madu, maka secara prinsip makanan tersebut diperbolehkan. Madu adalah minuman yang dihasilkan oleh lebah dan secara umum dianggap halal.
- Konteks Sejarah:
Ada riwayat yang mencatat bahwa Nabi Muhammad SAW pernah menerima madu dari seorang raja Mesir bernama Jarjis.
Dalam surat yang dikirim oleh Nabi, raja Mesir mengirimkan madu sebagai hadiah. Nabi pun membalas dengan mengucapkan terima kasih dan meminum madu tersebut. Ini menunjukkan bahwa menerima makanan dari non-Muslim bisa diterima jika konteksnya baik dan makanannya halal.
- Syarat:
Syarat utama adalah bahwa makanan yang diberikan harus halal. Jika makanan tersebut mengandung bahan haram atau diproses dengan cara yang tidak sesuai dengan prinsip Islam, maka sebaiknya dihindari.
- Kemasan:
Jika makanan dikemas dan memiliki label halal, maka kita dapat mengonsumsinya dengan keyakinan. Pastikan untuk memeriksa kehalalannya dan selalu berdoa agar apa yang kita konsumsi menjadi berkah.
Semoga artikel ini membantu Anda memahami lebih lanjut tentang kue keranjang dan memperkuat akidah dalam menjalani kehidupan sehari-hari!