ERAMADANI.COM, DENPASAR – Komunitas GPAN (Gerakan Perpustakaan Anak Nusantara) mengadakan kelas online ketujuh melalui aplikasi telegran pada Ahad (10/05/2020) dari pukul 14.00 s.d 16.00 WIB, dengan tema peduli gizi ditengah pandemi.
Kelas online kali ini mendaulat dr. Elza Amelia Firdaus ( Dokter RSU. dr. Suyudi Paciran Lamongan) sebagai narasumber.
Sementara moderator Vidia Oktaviana dari GPAN Regional Mojokerto dengan Tema umum yang diangkat yakni “Peduli Gizi Di Tengah Pandemi” yang diikuti 164 peserta.
Berbicara wabah covid-19 berkaitan erat dengan imunitas (daya tahan tubuh seseorang) atau gizi bagi tubuh seseorang.
Untuk mempersiapkan imunitas, tentu perlu perbaikan kualitas fisik dan juga pasikologis. Karena semuanya simultan dalam membangun sistem kekebalan kita.
Topik kali akan lebih banyak sharing tentang nutrisi dan gizi yang lebih tepat untuk membangun imunitas terhadap virus.
Yaitu mikroutrien, sebetulnya kita perlu mikronutrien seperti karbo protein lemak, serta mikronutrien terutama yang tidak bisa kita buat dalam tubuh kita.
“Dalam perang kali ini (melawan covid-19) Vitamin A ada di garda depan menjaga kita,” ucap Narasumber.
Dengan cara memperkuat sel mukosa, contohnya mukosa saluran nafas atas, mulosa saluran cerna yang dilaporkan sebagai port d entry (jalan masuknya).
“Jalanya melalui pintu khusus yang disebut ACE (Angiotensin Converting Enzyme Receptor) jadi ketika kita kekurangan Vitamin A pertahanan depan kita (gerbang masuk) akan sangat lemah dan mudah ditembus oleh virus.” urainya.
Peduli Gizi dan Nutrisi
Berikutnya adalah Vitamin B6. Vitamin ini sangat penting karena kompleks sekali perannya, salah satunya pembentukan sel darah merah.
Kemudian DNA, proses metabolisme di otak, nafsu makan, produksi hormon dan kualitas sel jantung.
Kekurangan vitamin B sgt berpengaruh ke gejala energi (3L) terutama perempuan yang tiap bulan kehilangan darah 100-300cc.
Vitamin C sangat penting karena salah satu antioksidan tinggi. Mendonorkan elektron untuk menurunkan ROS (Reaksi Oksigen spesies) sehingga sel-sel bisa dilindungi oleh kerusakan akibat stress oksidatif.
Terutama untuk yang gampang flu, perokok, atau yang super sibuk. Vitamin D dan E juga menurunkan aktifitas stress oksidatif didalam tubuh dengan bekerja sama dengan selenium, Vitamin E berikatan dengan radikal bebas sekaligus bisa menetralkan.
“Walaupun mikronutrien dibutuhkan dalam jumlah sedikit dalam tubuh tapi jika defisiensi /kekurangan efeknya panjang,” tuturnya.
“Pasti ada diantara kalian yang flu hampir tiap bulan/ atau tipes nih biasanya tmn2 dengan mobilitas super tinggi alias mahasiswa,” jelasanya.
“Zinc bekerja sama dengab Vitamin B, sangat berperan dalam membantu lebih dari 300 enzim. Membantu proses sintesa protein (pembentukan Anti bodi) yang kita tahu perlu di deteksi di hari ke 5-14 yaitu Antibodi spesifik IgM dan IgG” imbuhnya.
Cara Memasak Nutrisi
“Jadi perlu benar-benar diperhatikan cara memasaknya. Untuk sayuran perlu kita jaga warna dan teksturnya tetap hijau dan tdak terlalu berubah supaya nutrisi tetap ada,” ungkapnya.
“Tapi untuk protein hewani wajib well cooked karena trnyata pintu masuk Covid /ACE R tadi ada di burung, mamalia, dan reptil,” katanya.
Setelah tahu jenis makanannya kita perlu tahu jumlahnya, berapa porsi anjuran yang kita makan. Badan akan jauh lebih fit jika kalian mengontrol gula, garam dan minyak.
Kematian akibat covid hanya <1 % yang berdiri sendri, selain itu ada penyakit lain yang salah satunya diperparah dengan obesitas.
“Maka perlu diimbangi olahraga meskipun indoor. Rekomendasinya olahraganya ada 3 seperti yoga,berenang/berlari dan membaca Al Quran,” tutupnya. (HAD)