ERAMADANI.COM, INDIA – Beberapa waktu yang lalu telah terjadi kerusuhan yang disebabkan konflik antar agama di India. Konflik ini dimulai dari adanya amandemen terhadap UU kewarganegaraan India yang dinilai merugikan salah satu pihak. Dalam kerusuhan ini setidaknya 27 orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka.
Dari sekian banyak korban, ada seorang pria yang menerima kekerasan saat kerusuhan, dan gambar tentang kekerasan yang dialaminya menyebar luas di internat.
Dilansir dari Kumparan.com, sebuah foto aksi kekerasan di New Delhi, India, ramai dibagikan di media sosial. Dalam foto tersebut, seorang pria Muslim meringkuk di tanah dalam keadaan tubuh berdarah. Di sekelilingnya beberapa orang memukulinya dengan kayu, atau menendangnya.
Pria tersebut terlihat tidak berdaya. Sebuah foto dari sisi lain memperlihatkan wajah pria tersebut berdarah, dalam posisi bersujud, wajahnya terlihat putus asa. Sementara kaki-kaki dan pentungan penyerangnya terlihat semua mengarah ke tubuhnya.
Foto itu diambil oleh Danish Siddiqui, fotografer Reuters, pada Senin (24/02/2020) lalu. Pria nahas dalam foto itu adalah Mohammad Zubair, 37, warga New Delhi. Zubair berhasil selamat dan menceritakan kisahnya.
Pengakuan Korban dari Konflik Antar Agama di India
Kepada Reuters ia mengaku ketika itu tengah dalam perjalanan ke masjid di utara New Delhi. Tiba-tiba, ia berpapasan dengan kerumunan besar orang yang tengah berdemo.
Diduga dari organisasi Hindu pendukung pemerintah. Zubair ketakutan dan mengubah rute perjalannya menuju sebuah underpass, tapi ini adalah awal dari penyiksaan terhadap dirinya.
Di perjalanan tersebut, ia diserang oleh puluhan pemuda. Tidak lama kemudian, dia mendapatinya tersungkur di tanah, dikerubuti dari berbagai sisi. Darah mengalir dari kepalanya, baju putihnya berubah merah. Dia mengira akan mati.
“Mereka melihat saya sendirian, mereka melihat saya pakai peci, berjenggot, shalwar kameez (baju Muslim) dan melihat saya sebagai Muslim. Mereka lalu mulai menyerang saya, meneriakkan slogan-slogan. Manusia seperti apa mereka?” kata Zubair kepada Reuters.
Ketika ditemui Reuters, kepala Zubair dibalut perban yang sudah memerah. Kedua dengkulnya juga dibalut tebal dengan perban. Dari tubuhnya yang telanjang dada terlihat memar-memar bekas pemukulan. Dia sudah ada di tempat yang aman.
Zubair berhasil selamat setelah beberapa kawannya warga Muslim mendapatinya jadi bulan-bulanan. Mereka kemudian melempari massa penyerang dengan batu sebelum akhirnya menyeret Zubair ke tempat aman.
Pria yang bekerja serabutan ini lalu dilarikan ke rumah sakit. Dia boleh pulang pada Senin malam setelah dapat perawatan.
“Saya berpikir ketika itu ‘saya tidak akan selamat’. Saya kemudian ingat kepada Allah,” kata Zubair.
Bentrokan amandemen hukum kewarganegaraan India
Zubair adalah salah satu yang beruntung. Namun konflik antar agama di India telah merenggut nyawa 27 orang, mereka tewas akibat tertembak, terbakar, atau korban pemukulan. Korban luka mencapai ratusan orang, dari kedua kubu Muslim dan Hindu. Sebuah masjid dibakar dalam bentrok tersebut.
Bentrokan diawali dengan protes warga Muslim terhadap Undang-undang Amandemen Kewarganegaraan atau CAA India. Protes skala kecil ini mendapatkan serangan dari massa Hindutva, organisasi Hindu sayap kanan India pendukung pemerintahan Narendra Modi.
Polisi menaiki truk di daerah yang dilanda kerusuhan setelah bentrokan berdemonstrasi menentang undang-undang kewarganegaraan baru di New Delhi, India, (26/02/2020)
Massa menentang CAA yang dinilai anti-Muslim dan mendiskriminasi pendatang Muslim, serta menyimpan agenda Modi untuk menjadikan India sebagai negara Hindu.
Undang-undang tersebut memberikan kewarganegaraan untuk pemeluk enam agama minoritas dari tiga negara, yakni Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan. Enam agama tersebut adalah Hindu, Sikh, Buddha, Jainisme, Parsi, dan Kristen. (IAA)