Jakarta – Ibadah haji, salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu, setidaknya sekali dalam seumur hidup, merupakan perjalanan spiritual yang sarat makna dan keutamaan. Di kota suci Mekkah, para jemaah haji menapaki jejak para Nabi dan Rasul, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan meraih pahala yang tak ternilai.
Dalil yang Mewajibkan Ibadah Haji
Ibadah haji diwajibkan pada akhir tahun 9 Hijriah, sebagaimana tercantum dalam Al-Quran dan hadits Nabi Muhammad SAW. Firman Allah SWT dalam surah Ali Imran ayat 97,
"Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah…"
Ayat ini dengan tegas mewajibkan setiap muslim yang mampu untuk menunaikan ibadah haji.
Nabi Muhammad SAW juga bersabda,
"Barangsiapa tidak terhalang oleh penyakit, kebutuhan yang nyata, kesusahan yang jelas, atau penguasa yang lalim, tapi dia tidak berhaji, maka terserah kepadanya untuk mati sebagai orang Yahudi atau Nasrani."
Hadits ini menegaskan bahwa kewajiban haji berlaku bagi semua muslim yang mampu, kecuali mereka yang memiliki alasan kuat untuk tidak menunaikannya.
Keutamaan Ibadah Haji: Sebuah Transformasi Spiritual
Ibadah haji memiliki keutamaan luar biasa bagi jemaah yang melaksanakannya. Bahkan, Rasulullah SAW menyebutnya sebagai salah satu amal yang paling afdhal.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW ditanya, "Amal apa yang paling afdhal?" Beliau menjawab, "Iman kepada Allah dan rasul-Nya." Beliau ditanya lagi, "Setelah itu amal apa?" Beliau menjawab, "Jihad di jalan Allah." Beliau ditanya lagi, "Selanjutnya apa? Beliau menjawab, "Haji yang mabrur."
Haji mabrur, yaitu haji yang diterima Allah SWT, memiliki nilai yang sangat tinggi. Ia menjanjikan pahala dan surga bagi para jemaah.
Berikut beberapa keutamaan ibadah haji yang dikutip dari buku "Rahasia Haji & Umrah" karya Imam Al-Ghazali Terjemahan Mujiburrahman:
1. Kelahiran Kembali: Sebuah Pemurnian Jiwa
Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa mengunjungi Baitullah, kemudian tidak mengucapkan kata-kata kasar, dan tidak berbuat maksiat, maka dia pulang dalam keadaan seperti hari ia dilahirkan ibunya."
Ibadah haji merupakan kesempatan untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan, kembali kepada fitrah sebagai hamba Allah SWT yang suci.
2. Pahala dan Surga: Sebuah Hadiah dari Allah SWT
Rasulullah SAW bersabda,
"Siapa yang keluar dari rumahnya hendak melaksanakan haji atau umrah lalu meninggal, maka diperuntukkan baginya pahala orang yang haji dan umrah hingga Hari Kiamat."
"Dan siapa yang meninggal di salah satu dari dua Tanah Suci, maka amalnya tidak ditunjukkan dan tidak pula dihisab. Lalu dikatakan padanya, masuklah ke surga."
Hadits ini menunjukkan bahwa Allah SWT memberikan pahala yang besar bagi mereka yang meninggal dunia dalam keadaan sedang menunaikan ibadah haji atau umrah. Bahkan, bagi mereka yang meninggal di Tanah Suci, Allah SWT langsung memasukkannya ke dalam surga tanpa hisab.
3. Haji Mabrur: Sebuah Kebahagiaan yang Abadi
Rasulullah SAW bersabda,
"Sekali haji mabrur lebih baik daripada dunia beserta isinya. Sekali haji mabrur tidak ada baginya balasan kecuali surga."
Haji mabrur merupakan puncak dari keutamaan ibadah haji. Ia menjanjikan kebahagiaan yang abadi di surga, sebuah hadiah yang tak ternilai dari Allah SWT.
4. Ampunan, Pertolongan, dan Dikabulkannya Doa: Sebuah Berkah yang Tak Terbatas
Rasulullah SAW bersabda,
"Orang-orang yang haji dan umrah adalah para utusan Allah dan pengunjung-Nya. Jika mereka meminta, niscaya Dia beri. Jika mereka memohon ampunan, niscaya Dia ampuni. Jika mereka berdoa, niscaya Dia kabulkan. Dan jika mereka meminta pertolongan, niscaya akan mendapat syafaat pertolongan-Nya."
Ibadah haji merupakan kesempatan untuk memohon ampunan dan pertolongan kepada Allah SWT. Doa-doa yang dipanjatkan di Tanah Suci memiliki nilai yang sangat tinggi dan mudah dikabulkan oleh Allah SWT.
5. 120 Rahmat: Sebuah Keberkahan yang Menyeluruh
Rasulullah SAW bersabda,
"Turun di atas rumah ini setiap hari seratus dua puluh rahmat. Enam puluh untuk orang yang tawaf, empat puluh untuk orang yang salat dan dua puluh untuk orang yang melihatnya."
Baitullah, rumah Allah SWT, dipenuhi dengan rahmat dan keberkahan. Setiap jemaah haji yang menunaikan ibadah di sana akan merasakan limpahan rahmat dari Allah SWT.
6. Tawaf: Sebuah Amalan yang Mulia
Rasulullah SAW bersabda,
"Perbanyaklah tawaf di Ka’bah karena tawaf merupakan salah satu amalan paling mulia yang akan engkau jumpai pada lembaran catatan amal kalian pada Hari Kiamat sekaligus amal paling membuat iri yang akan engkau dapati."
Tawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah, merupakan amalan yang sangat mulia. Ia akan menjadi bukti nyata bagi para jemaah haji di hadapan Allah SWT pada Hari Kiamat.
7. Digandeng dan Dipeluk Malaikat: Sebuah Penghormatan yang Agung
Dari Umar, Rasulullah SAW berkata,
"Malaikat-malaikat akan menjabat tangan jemaah haji yang naik kendaraan dan memeluk jemaah haji yang berjalan kaki."
Malaikat-malaikat Allah SWT akan menyambut para jemaah haji dengan penuh penghormatan. Mereka akan menuntun dan melindungi para jemaah haji selama perjalanan mereka di Tanah Suci.
Kesimpulan: Sebuah Perjalanan Menuju Ridho Allah SWT
Ibadah haji merupakan perjalanan spiritual yang penuh makna dan keutamaan. Ia bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan jiwa menuju ridho Allah SWT.
Dengan menunaikan ibadah haji, para jemaah haji akan merasakan transformasi spiritual yang luar biasa. Mereka akan kembali ke dunia dengan jiwa yang suci, hati yang tenang, dan penuh dengan keberkahan.
Semoga kita semua dimudahkan untuk mengunjungi Tanah Suci Mekkah dan menunaikan ibadah haji dengan mabrur. Amin.