Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, dan Ayat Kursi merupakan rangkaian ayat suci Al-Qur’an yang memiliki kedudukan istimewa dalam ajaran Islam. Keempatnya kerap diamalkan umat muslim sebagai perisai spiritual, melindungi diri dari berbagai macam bahaya, baik yang kasat mata maupun yang gaib. Keutamaan masing-masing surah dan ayat ini melampaui sekadar bacaan ritual; keempatnya menjadi pilar penting dalam ibadah harian, memberikan ketenangan jiwa dan pengokohan iman.
Surah Al-Ikhlas: Inti Tauhid dan Keesaan Allah SWT
Surah Al-Ikhlas, surah ke-112 dalam Al-Qur’an, merupakan inti sari tauhid, menegaskan keesaan Allah SWT tanpa sekutu. Keutamaan surah ini begitu besar, bahkan Rasulullah SAW bersabda bahwa membaca Al-Ikhlas setara dengan membaca sepertiga Al-Qur’an. Keutamaan lainnya meliputi:
- Kecintaan Allah SWT: Allah SWT mencintai hamba-Nya yang senantiasa membaca surah ini. Ketekunan dalam membacanya menunjukkan keimanan yang kuat dan penghayatan mendalam akan keesaan Tuhan.
- Janji Surga: Bagi mereka yang rutin mengamalkan bacaan ini, Allah SWT menjanjikan tempat yang mulia di surga. Ini merupakan janji ilahi yang menjadi motivasi bagi umat muslim untuk senantiasa mengingat dan mengagungkan Allah SWT.
- Kesejahteraan Duniawi: Membaca surah Al-Ikhlas tiga kali di pagi dan petang diyakini akan memberikan kecukupan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan hidup di dunia. Ini menunjukkan bahwa keimanan yang kuat dapat membawa berkah dan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.
- Amalan Rasulullah SAW: Rasulullah SAW sendiri menjadikan surah Al-Ikhlas sebagai bagian penting dalam ibadah sunnah dan fardhu, bahkan membacanya sebelum tidur. Teladan beliau menjadi bukti nyata akan keutamaan dan keagungan surah ini.
Berikut teks Surah Al-Ikhlas dalam Bahasa Arab, Latin, dan terjemahannya:
Arab:
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ
ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
وَلَمْ يَكُنْ لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌ
Latin:
Qul huwallāhu aḥad
Allāhuṣ-ṣamad
Lam yalid wa lam yūlad
Wa lam yakun lahu kufuwan aḥad
Terjemahan:
- Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa."
- Allah tempat meminta segala sesuatu.
- Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
- Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.
Al-Falaq dan An-Nas: Mu’awwidzatain, Perisai dari Segala Kejahatan
Surah Al-Falaq (surah ke-113) dan An-Nas (surah ke-114), yang dikenal sebagai Mu’awwidzatain (dua surah perlindungan), merupakan doa permohonan perlindungan dari berbagai kejahatan. Keduanya sering dibaca bersamaan, menawarkan perlindungan komprehensif dari berbagai ancaman, baik dari makhluk halus maupun dari kejahatan manusia.
- Kedudukan Tinggi: Kedua surah ini memiliki kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah SWT. Keberkahan dan perlindungan yang dijanjikan menunjukkan betapa pentingnya membaca kedua surah ini sebagai benteng spiritual.
- Perlindungan dari Jin dan Sihir: Membaca Al-Falaq diyakini dapat melindungi dari gangguan jin, sihir, dan kejahatan gaib lainnya. Ini menjadi amalan penting dalam menghadapi ancaman-ancaman yang bersifat supranatural.
- Perlindungan dalam Perjalanan: Membaca Al-Falaq dan An-Nas saat bepergian menjadi amalan yang dianjurkan untuk memohon keselamatan dan perlindungan dari segala bahaya di perjalanan.
- Ruqyah Syar’iyyah: Kedua surah ini juga sering digunakan sebagai bagian dari ruqyah syar’iyyah, pengobatan Islam yang memanfaatkan ayat-ayat Al-Qur’an untuk menyembuhkan penyakit fisik maupun gangguan ghaib.
Berikut teks Surah Al-Falaq dan An-Nas dalam Bahasa Arab, Latin, dan terjemahannya:
Surah Al-Falaq:
Arab:
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ
مِن شَرِّ مَا خَلَقَ
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّٰثَٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Latin:
Qul a‘ūdzu birabbil-falaq
Min syarri mā khalaq
Wa min syarri gāsiqin iżā waqab
Wa min syarri n-naffāthāti fil-‘uqad
Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad
Terjemahan:
- Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh)."
- Dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,
- Dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
- Dari kejahatan (perempuan-perempuan penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya),
- Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.
Surah An-Nas:
Arab:
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ
مَلِكِ ٱلنَّاسِ
إِلَٰهِ ٱلنَّاسِ
مِن شَرِّ ٱلْوَسْوَاسِ ٱلْخَنَّاسِ
ٱلَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ ٱلنَّاسِ
مِنَ ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ
Latin:
Qul a‘ūdzu birabbīn-nās
Malikīn-nās
Ilāhin-nās
Min syarri l-waswāsil-khannās
Alladzī yuwaswisu fī ṣudūrin-nās
Minal-jinnati wan-nās
Terjemahan:
- Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan manusia,"
- Raja manusia,
- Sembahan manusia,
- Dari kejahatan (setan) yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
- Dari (golongan) jin dan manusia.
Ayat Kursi: Ayat yang Agung, Penguasa Ayat Al-Qur’an
Ayat Kursi, ayat ke-255 Surah Al-Baqarah, dianggap sebagai ayat paling agung dalam Al-Qur’an. Keutamaan ayat ini sangatlah besar, memberikan perlindungan yang kuat dan menjanjikan kemudahan jalan menuju surga.
- Perlindungan dari Jin dan Setan: Membaca Ayat Kursi diyakini dapat melindungi dari gangguan jin dan setan yang terkutuk. Kekuatan spiritual ayat ini mampu menangkal kejahatan gaib.
- Perlindungan Ilahi: Ayat Kursi menjadi permohonan perlindungan langsung kepada Allah SWT, menunjukkan kebergantungan dan tawakal kepada-Nya.
- Keagungan dan Kekuasaan Allah SWT: Ayat Kursi menggambarkan keagungan dan kekuasaan Allah SWT yang meliputi seluruh alam semesta. Penghayatan ayat ini akan memperkuat keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT.
- Janji Surga: Membaca Ayat Kursi setelah setiap sholat fardhu diyakini akan mempermudah jalan menuju surga. Ini menjadi motivasi bagi umat muslim untuk senantiasa mengamalkan bacaan ini.
Berikut teks Ayat Kursi dalam Bahasa Arab, Latin, dan terjemahannya:
Arab:
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَيُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥۤ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦۤ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـؤُودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Latin:
Allāhu lā ilāha illā huwa, al-ḥayyu al-qayyūm. Lā ta’khuzuhu sinatun wa lā naum. Lahū mā fīss-samāwāti wa mā fīl-arḍ. Man żā al-lażī yasyfa’u ‘indahū illā bi’iżnih. Ya’lamu mā baina aydihim wa mā khalfahum. Wa lā yūḥīṭūna bi-syai’in min ‘ilmihī illā bimā syā’. Wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ. Wa lā ya’ūdhu ḥifẓuhumā. Wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm
Terjemahan:
Allah, tidak ada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya melainkan dengan izin-Nya. Allah mengetahui apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu pun tentang ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi, dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Agung.
Waktu yang Dianjurkan untuk Membaca
Meskipun tidak diwajibkan pada waktu tertentu, Rasulullah SAW menganjurkan membaca surah-surah dan ayat ini secara rutin, terutama pada waktu-waktu yang dianggap lebih mustajab:
- Pagi dan Petang: Membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas masing-masing tiga kali di pagi dan petang hari, diyakini akan memberikan perlindungan sepanjang hari.
- Setelah Sholat Fardhu: Membaca Ayat Kursi setelah setiap sholat fardhu merupakan amalan yang sangat dianjurkan, memberikan perlindungan dan kemudahan jalan menuju surga.
- Sebelum Tidur: Membaca Al-Ikhlas sebelum tidur merupakan amalan yang baik untuk memperoleh ketenangan dan perlindungan selama tidur.
Hadits-hadits yang diriwayatkan oleh para sahabat Rasulullah SAW memperkuat anjuran ini, menunjukkan betapa pentingnya mengamalkan bacaan-bacaan tersebut sebagai bagian dari kehidupan spiritual yang berkelanjutan. Keutamaan dan manfaatnya tidak hanya bersifat spiritual, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap ketenangan batin dan kehidupan sehari-hari. Dengan mengamalkan bacaan ini, umat muslim berharap mendapatkan perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT.