Rasulullah SAW, sebagai manusia pilihan, tak luput dari ujian hidup. Ia merasakan duka, menghadapi kesulitan, dan merasakan beban beratnya amanah kenabian. Namun, di tengah badai kehidupan yang menerpanya, beliau senantiasa berpaling kepada Allah SWT, Sang Pencipta, melalui doa-doa yang tulus dan khusyuk. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah SWT. Firman Allah SWT dalam Surah Ghafir ayat 60 menjadi landasan kuat bagi umat muslim untuk senantiasa bermunajat: "(Yaitu) Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkan permohonanmu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina." Ayat ini menegaskan bahwa pintu langit selalu terbuka bagi hamba-Nya yang memohon, tanpa memandang besar kecilnya permasalahan yang dihadapi. Doa, bagi Rasulullah dan umat Islam, bukanlah sekadar ritual, melainkan manifestasi keimanan yang mendalam dan hubungan intim dengan Sang Khalik.
Artikel ini akan mengulas beberapa doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW ketika menghadapi kesulitan dan kesedihan, doa-doa yang dapat menjadi inspirasi dan pedoman bagi umat muslim dalam menghadapi cobaan hidup. Penggunaan doa-doa ini bukan sekadar untuk mengatasi masalah secara material, melainkan juga untuk memperkuat keimanan, menumbuhkan kesabaran, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Keutamaan berdoa dalam Islam tidak hanya terletak pada pengabulan permohonan, tetapi juga pada proses pendekatan diri kepada Allah SWT yang diiringi dengan rasa tawadhu’ dan pengakuan atas keterbatasan diri sebagai hamba.
Doa Rasulullah SAW di Tengah Ujian Hidup
Dalam buku "Dahsyatnya Doa Para Nabi" karya Syamsuddin Noor, dijelaskan sebuah doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW ketika menghadapi kesulitan hidup. Doa ini mencerminkan keteguhan hati dan keimanan beliau yang tak tergoyahkan di tengah ujian:
"لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ، لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ"
Latin: Laa ilaaha illallaahul ‘adzhiimul haliim, laa ilaaha illallaahu rabbil arsyil ‘adzhiim, laa ilaaha illallaahu rabbus samaawaati wa rabbul ardhi wa rabbul arsyil kariim.
Artinya: "Tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah, Tuhan Yang Maha Agung dan Mahasantun, tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah, Tuhan yang menguasai Arsy yang agung, tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah, Tuhan yang menguasai langit dan bumi dan menguasai Arsy yang agung." (HR Bukhari dan Muslim)
Doa ini merupakan pengakuan akan keesaan Allah SWT dan kebesaran-Nya. Pengulangan kalimat "Laa ilaaha illallah" (Tiada Tuhan selain Allah) menunjukkan keteguhan hati Rasulullah SAW dalam mengimani Allah SWT sebagai satu-satunya tempat bergantung. Atribut-atribut Allah yang disebutkan, seperti ‘Adzhiim’ (Maha Agung), ‘Haliim’ (Maha Penyantun), dan ‘Kariim’ (Maha Mulia), menunjukkan kekaguman dan kepercayaan Rasulullah SAW terhadap sifat-sifat Allah yang sempurna. Doa ini mengajarkan kita untuk senantiasa mengingat kebesaran Allah SWT di tengah kesulitan, sehingga hati tetap tenang dan tidak mudah putus asa.
Doa Rasulullah SAW Ketika Merasa Sedih
Kesedihan juga merupakan bagian dari kehidupan manusia, termasuk Rasulullah SAW. Di tengah kesedihan, beliau tetap mencari kekuatan dan penghiburan dari Allah SWT melalui doa:
"يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ"
Latin: Yaa hayyu yaa qayyuumu birahmatika astaghiits.
Artinya: "Wahai Yang Hidup Abadi, wahai yang mengurus makhluk-Nya secara terus menerus, aku memohon pertolongan dengan rahmat-Mu." (HR Tirmidzi)
Doa ini singkat namun sarat makna. Rasulullah SAW memohon pertolongan kepada Allah SWT, Sang Maha Hidup dan Maha Mengurus segala sesuatu, dengan menyebut rahmat-Nya. Doa ini mengajarkan kita untuk berharap pada rahmat Allah SWT di tengah kesedihan, yakin bahwa Allah SWT selalu memberikan jalan keluar dan penghiburan bagi hamba-Nya yang beriman. Kesederhanaan doa ini menunjukkan bahwa pendekatan kepada Allah SWT tidak harus rumit, yang terpenting adalah ketulusan hati dan keikhlasan dalam berdoa.
Doa Sapu Jagat: Benteng Pertahanan dari Segala Kesulitan
Selain doa-doa di atas, umat Islam juga dapat mengamalkan doa sapu jagat yang terdapat dalam terjemahan kitab Al-Adzkar Imam Nawawi (disusun oleh Ulin Nuha) sebagai benteng pertahanan dari segala kesulitan dan kesedihan. Doa ini memiliki cakupan yang luas, memohon kebaikan di dunia dan akhirat serta perlindungan dari siksa neraka:
"رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ"
Latin: Rabbanaa aatinaa fid dunyaa hasanatan wa fil aakhirati hasanatan wa qinaa ‘adzaaban naar.
Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." (HR Bukhari dan Muslim)
Doa ini mengajarkan kita untuk memandang kehidupan secara holistik, mempersiapkan diri baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat. Permohonan kebaikan di dunia menunjukkan kesadaran kita untuk mencari rizki dan keberkahan dalam kehidupan ini, sedangkan permohonan kebaikan di akhirat menunjukkan kesadaran kita akan kehidupan setelah kematian. Permohonan perlindungan dari siksa neraka menunjukkan kesadaran kita akan pentingnya menjauhi dosa dan menjalankan perintah Allah SWT.
Doa Lain di Saat Kesulitan
Terdapat pula doa lain yang dipanjatkan Rasulullah SAW ketika menghadapi kesulitan, doa ini juga ditemukan dalam riwayat hadits:
"لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ الْكَرِيمُ الْعَظِيمُ، سُبْحَانَهُ تَبَارَكَ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ"
Latin: Laa ilaaha illallaahul kariimul ‘adzhiim, subhaanahu tabaarakallaahu rabbul ‘arsyil ‘adzhiim, Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin.
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung, Maha Suci Dia, maha Berkah Allah, Rabb Arasy yang Agung, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam." (HR Nasa’i dan Ibnu Sinni)
Doa ini serupa dengan doa pertama, tetapi dengan penekanan yang berbeda. Doa ini lebih menekankan pada kesucian dan kebesaran Allah SWT, serta rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan. Penggunaan kalimat "Alhamdulillah" (segala puji bagi Allah) menunjukkan pentingnya menumbuhkan rasa syukur di tengah kesulitan, karena dengan bersyukur, kita akan lebih mudah menerima cobaan dan melihat hikmah di baliknya.
Adab Berdoa: Kunci Penerimaan Doa
Selain mengetahui doa-doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW, penting juga untuk memahami adab berdoa agar doa kita lebih mudah dikabulkan. Buku "Keutamaan Doa, Adab-Adab Berdoa dan Waktu yang Dianjurkan Berdoa" terbitan Islam House menjelaskan beberapa adab berdoa yang perlu diperhatikan:
-
Bersuci: Sebelum berdoa, hendaknya kita dalam keadaan suci lahir dan batin. Suci lahir dapat dicapai dengan wudhu, sedangkan suci batin dapat dicapai dengan menjernihkan hati dari niat yang buruk dan kesombongan.
-
Menghadap kiblat: Sebaiknya kita menghadap kiblat ketika berdoa, sebagai bentuk penghormatan kepada Allah SWT.
-
Merendahkan diri: Berdoa dengan merendahkan diri dan mengakui kebesaran Allah SWT. Jangan berdoa dengan sombong atau merasa berhak atas pengabulan doa.
-
Membaca doa dengan khusyuk: Berkonsentrasi dan mengucapkan doa dengan tulus dan ikhlas. Jangan tergesa-gesa dan fokus pada makna doa yang dipanjatkan.
-
Berdoa dengan suara yang pelan: Berdoa dengan suara yang pelan dan tidak mengganggu orang lain. Kecuali dalam kondisi tertentu, seperti shalat berjamaah.
-
Berdoa dengan istiqamah: Berdoa secara istiqamah (terus menerus) dan tidak mudah putus asa. Allah SWT akan mengabulkan doa hamba-Nya yang sabar dan istiqamah.
-
Memulai dan mengakhiri doa dengan tasbih dan tahmid: Memulai doa dengan membaca tasbih (Subhanallah) dan tahmid (Alhamdulillah) dan mengakhirinya dengan doa salawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Kesimpulannya, doa-doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW ketika menghadapi kesulitan dan kesedihan merupakan teladan bagi umat Islam. Doa-doa tersebut mengajarkan kita untuk senantiasa berharap dan bertawakal kepada Allah SWT di tengah cobaan hidup, serta menumbuhkan keimanan dan kesabaran. Dengan memahami dan mengamalkan doa-doa tersebut serta memperhatikan adab berdoa, kita akan lebih mudah mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan pertolongan-Nya dalam mengatasi segala kesulitan dan kesedihan.