Makkah, 10 Juni 2025 – Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menegaskan komitmen pengawasan ketat terhadap seluruh tahapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025, khususnya proses pemulangan jemaah yang dimulai pada Rabu, 11 Juni 2025. Berada di Makkah, Cucun menekankan pentingnya pembelajaran dari pengalaman gelombang pertama dan memastikan tidak ada pengulangan kesalahan yang berpotensi merugikan jemaah. "Kami telah memberikan peringatan tegas kepada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi, terutama tim di sektor Madinah, untuk bersiap menghadapi fase kepulangan jemaah ini dengan maksimal. Semua catatan penting dari gelombang pertama harus menjadi pelajaran berharga dan diantisipasi sedini mungkin," tegasnya.
Pernyataan Cucun ini dilatarbelakangi oleh sejumlah permasalahan yang muncul selama penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, terutama terkait dengan sistem pendataan dan pendampingan jemaah. Kejadian jemaah suami-istri yang terpisah dan lansia yang terlantar tanpa pendamping menjadi sorotan utama yang mendorong Timwas DPR RI untuk memperketat pengawasan. Cucun secara khusus menyoroti perlunya peningkatan signifikan dalam sistem pendataan dan manajemen jemaah, terutama untuk kelompok rentan seperti lansia.
"Perbaikan sistem pendataan merupakan kunci utama. Kita tidak boleh lagi mentolerir kejadian jemaah terpisah dari keluarganya. Sistem yang handal dan terintegrasi harus menjadi prioritas utama agar kejadian serupa tidak terulang," ujar Cucun dengan nada serius. Ia menambahkan bahwa pengawasan terhadap PPIH tidak hanya sebatas pada aspek pendataan, tetapi juga mencakup seluruh aspek pelayanan, khususnya bagi jemaah lansia.
Perhatian khusus diberikan kepada jemaah lansia, mengingat kondisi fisik dan mobilitas mereka yang terbatas. Aktivitas ibadah di Masjid Nabawi dan kunjungan ke Raudhah, misalnya, membutuhkan pendampingan yang intensif dan terencana. "Hotel-hotel di Madinah yang berjarak cukup jauh dari Masjid Nabawi memerlukan perhatian khusus. Pendampingan yang memadai bagi jemaah lansia, baik saat menuju maupun kembali dari masjid, mutlak diperlukan untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan," jelasnya. Cucun menekankan perlunya pengembangan strategi khusus untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan jemaah lansia selama proses kepulangan. Hal ini termasuk penyediaan transportasi yang memadai dan aksesibilitas yang mudah di berbagai lokasi.
Proses pemulangan jemaah haji gelombang pertama dijadwalkan berlangsung mulai 14 hingga 25 Juni 2025. Namun, Cucun mengingatkan adanya tantangan teknis yang perlu diatasi, terutama terkait dengan keterbatasan slot penerbangan di Bandara Jeddah. "Kepadatan Bandara Jeddah yang disebabkan oleh kepulangan jemaah haji dari berbagai negara menjadi kendala yang signifikan. Oleh karena itu, kami telah mengusulkan agar beberapa kloter yang semula dijadwalkan pulang melalui Jeddah, dialihkan keberangkatannya dari Bandara Madinah untuk mengoptimalkan proses pemulangan dan menghindari penumpukan jemaah di Jeddah," jelasnya. Langkah ini menunjukkan proaktifitas Timwas DPR RI dalam mengantisipasi potensi masalah dan mencari solusi yang efektif.
Selain kendala logistik, Cucun juga menyoroti peran Kementerian Agama dalam memastikan kelancaran proses pemulangan jemaah. Salah satu isu krusial yang perlu ditangani adalah pengelolaan paspor jemaah yang sebelumnya ditahan oleh pihak syarikat. "Paspor jemaah harus segera dikembalikan dan proses boarding harus berjalan tertib dan lancar tanpa hambatan. Kementerian Agama harus memastikan seluruh prosedur kepulangan berjalan sesuai rencana dan tidak ada lagi kendala birokrasi yang menghambat proses pemulangan jemaah," tegas Cucun. Pernyataan ini menunjukkan pentingnya koordinasi dan kolaborasi antar lembaga terkait dalam memastikan keberhasilan proses pemulangan jemaah.
Timwas DPR RI berkomitmen untuk terus mengawasi proses pemulangan jemaah hingga selesai. Koordinasi intensif dengan PPIH, khususnya di wilayah kerja Jeddah, akan terus dilakukan untuk memantau perkembangan di lapangan dan memastikan tidak ada permasalahan yang terlewatkan. Cucun menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahapan proses pemulangan. "Kami akan terus memantau dan menindaklanjuti setiap laporan dan informasi yang kami terima dari berbagai sumber, termasuk dari jemaah haji sendiri. Tujuan kami adalah memastikan seluruh jemaah haji dapat kembali ke Tanah Air dengan selamat, nyaman, dan tanpa ada permasalahan yang berarti," ujarnya.
Lebih lanjut, Cucun mengungkapkan bahwa Timwas DPR RI telah menyiapkan berbagai mekanisme pengawasan, termasuk pemantauan langsung di lapangan, pengumpulan data dan informasi dari berbagai sumber, serta analisis terhadap laporan-laporan yang masuk. Tim juga akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, seperti Kementerian Agama, PPIH, dan pihak maskapai penerbangan, untuk memastikan kelancaran proses pemulangan. "Kami tidak akan ragu untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika ditemukan penyimpangan atau pelanggaran prosedur," tegasnya.
Pengawasan yang dilakukan Timwas DPR RI tidak hanya berfokus pada aspek teknis dan logistik, tetapi juga mencakup aspek pelayanan dan perlindungan jemaah. Timwas akan memastikan bahwa seluruh jemaah haji mendapatkan pelayanan yang terbaik dan terlindungi dari berbagai potensi risiko selama proses pemulangan. Hal ini termasuk memastikan ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai, penanganan cepat terhadap permasalahan kesehatan jemaah, dan perlindungan terhadap potensi penipuan atau eksploitasi.
Keberhasilan pemulangan jemaah haji menjadi indikator penting keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji secara keseluruhan. Oleh karena itu, Timwas DPR RI akan terus berupaya untuk memastikan proses pemulangan berjalan lancar dan tanpa hambatan. Komitmen ini menunjukkan keseriusan DPR RI dalam mengawal penyelenggaraan ibadah haji dan melindungi hak-hak jemaah haji Indonesia. Cucun berharap agar seluruh pihak terkait dapat bekerja sama secara optimal untuk memastikan kepulangan jemaah haji berjalan lancar dan aman. "Semoga seluruh jemaah haji dapat kembali ke Tanah Air dengan selamat, membawa kenangan indah dan keberkahan dari ibadah haji," tutup Cucun. Pernyataan ini sekaligus menjadi harapan dan doa bagi seluruh jemaah haji Indonesia yang tengah menantikan kepulangannya ke Tanah Air.
