ERAMADANI.COM, DENPASAR – Industri kuliner merupakan salah satu bidang usaha yang tidak ada matinya, berbagai jenis makanan keknian yang menjadi tren ramai digandrungi masyarakat, tapi tak jarang juga beberapa kuliner yang membahayakan kesehatan.
Kreativitas para pelaku usaha yang selalu memiliki inovasi inovasi yang menarik, memang pantas untuk dikagumi, karena memreka mampu menciptakan sita rasa yang luar biasa.
Tak hanya itu saja, bahkan produsen mampu membuat makanan yang telah ia buat, menjadi tren dan menjadi diminati oleh berbagai kalangan.
Sayangnya, mereka kadang lupa tentang bahan bahan makanan yang diracik membahayakan kesehatan bagi yang mengkomsumsi makanan tersebut.
Seperti komposisi bahan-bahan yang tidak tepat dan proses produksi yang salah membuat berbagai makanan kekinian tersebut justru membahayakan kesehatan para konsumennya.
Beberapa Tren Makanan Kekinian yang Membahayakan Kesehatan
Dilansir dari Popbela.com, ada beberapa tren makanan kekinian yang dapat membayakan kesehatan. Nah, kamu penasaran? ini beberapa makanan tersebut:
1. Activated charcoal
Tren makanan dan minuman yang menggunakan activated C sempat booming lantaran diklaim mampu menyerap racun dalam tubuh. activated charcoal memang mampu menyerap racun. Tapi sayangnya, bukan hanya racun yang akan diserap oleh activated charcoal tapi juga nutrisi dalam tubuh kamu yang ikut terserap oleh bahan ini.
2. Edible flower
Siapa yang tidak tertarik godaan tampilan makanan setelah diberi bunga yang tidak hanya berguna sebagai hiasan tapi juga bisa dimakan. Duh nikmatnya ya Sahabat Madani.
Tapi, kamu perlu tahu tidak semua bunga aman untuk dikumsumsi. Belum lagi risiko jika ternyata kamu memiliki alergi terhadap bunga. Bisa-bisa setelah mengonsumsi makanan ini tubuhmu jadi dipenuhi ruam kemerahan, bengkak, bahkan harus dirawat di rumah sakit.
3. Kombucha
Apakah kamu tahu apa itu kombucha? yang merupakan produk hasil fermentasi teh yang tinggi akan kandungan asam. Sebab tingginya kandungan asam inilah wadah yang digunakan untuk membuat kombucha berisiko ikut terkikis selama proses fermentasi teh.
Nah, bukan bukan tidak mungkin kombucha yang kamu konsumsi selama ini sudah tercemar zat-zat berbahaya dari wadah yang digunakan.
4. Makanan pedas berbagai level
Duh sedikit sekali yang tidak menyukai makanan pedas? sebab sensai dan rasanya yang dapat mengundang selara makanmu menjadi lebih nikmatnya dari sebelumnya.
Cabai, sambal, dan saus memang terkenal mampu membuat makanan teras lebih nikmat. Mungkin hal ini jugalah yang membuat para produsen berlomba-lomba menciptakan produk makanan pedas berbagai level.
Kadang tren makanan jenis ini, dijadikan sebagai tantangan oleh beberapa orang, seperti berapa level maksimal makanan pedas yang mampu dikonsumsi.
Namun, mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan juga tidak baik untuk organ pencernaan. Konsumsi makanan super pedas berisiko menyebabkan mual, muntah, diare, dan sebagainya.
5. Boba/bubble drink
Bagi sebagian orang setiap kali mampir di kedai kopi, tak nikmat rasanya kalau tidak dicampuri minuman yang di pesan dengan bubble, sebanarnya tidak ada masalah jika mengkomsumsinya.
Tapi perlu kamu ketahui bahwa dalam satu porsi minuman boba terdapat minimal 36 gram gula, yang mana jumlah ini sama dengan jumlah gula pada satu gelas minuman bersoda.
6. Kreasi makanan manis atau dessert
Tak hanya makanan pedas, tetapi komsumsi makanan manis seperti kue memang mampu membuat mood kembali baik. Sayangnya, kreasi makanan manis yang sedang tren saat ini kerap menggunakan bahan-bahan yang manis secara berlebihan.
Hal ini tentunya membuat lemak dan kalori dalam makanan tersebut menjadi berkali-kali lipat. Akhirnya, konsumsi makanan yang sedang tren ini dapat menyebabkan peningkatan berat tubuh yang signifikan.
Boleh boleh saja, jika kamu memanjakan diri sendiri dengan membeli makanan atau minuman kekinian untuk dikonsumsi. Tapi bagaimanapun juga apa pun yang dikonsumsi secara berlebihan tidaklah baik.
Nah, untuk kamu yang sering mengkomsumsi salah satu makanan di atas, yuk sama sama kita kurangi agar tidak membahayakan kesehatanmu. (MYR)