ERAMADANI.COM – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) buka suara soal keluhan masyarakat terkait tarif taksi Bandara Halim Perdanakusuma yang terlampau tinggi.
Ini terjadi karena terbatasnya moda transportasi di sana, yakni taksi Puskopau, Grab Puskopau dan Gojek Puskopau di bawah TNI AU. Selian itu, konsumen masih harus membayar subcharge lebih mahal dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).
Melansir dari merdeka.com, Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati mengatakan bahwa pemerintah perlu berkolaborasi dulu dengan TNI AU selaku pemilik lahan Bandara Halim Perdanakusuma, di luar hak pengoperasian bandara oleh PT Angkasa Pura II (Persero).
“Karena pengelolaan dalam situ, kan lahannya punya TNI AU, memang tak bisa diputuskan sendiri oleh Kemenhub. Yang ada kita akan bahas dengan pihak TNI yang memiliki lahan,” ujar Adita di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (27/12).
“Karena pengelolaan dalam situ, kan lahannya punya TNI AU, memang tak bisa diputuskan sendiri oleh Kemenhub. Yang ada kita akan bahas dengan pihak TNI yang memiliki lahan,” ujar Adita di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (27/12).
Saat ini, Kemenhub disebutnya masih fokus untuk memulihkan pengoperasian Bandara Halim Perdanakusuma, yang belum sepenuhnya kembali seperti sebelum revitalisasi.