ERAMADANI.COM, DENPASAR – Setelah memasuki fase new normal atau tatanan hidup baru di Pulau Bali, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendukung aktifnya kembali pariwisata Pulau Dewata tersebut.
Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, bahwa dukungan tersebut tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam bertransportasi.
“Kita tahu saat pandemi terjadi, pariwisata di Bali mengalami keterpurukan,” ucapnya Budi dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (02/08/2020).
“Ini saatnya Bali bangkit kembali menjadi destinasi wisata favorit baik wisatawan domestik maupun mancanegara,” imbuhnya.
Dilansir dari Republika.co.id, ia memastikan Kemenhub siap mendukung kebangkitan pariwisata di Bali melalui penerapan protokol kesehatan dalam bertransportasi.
Ia pun menilai hal tersebut harus dilakukan secara konservatif dan hati-hati untuk mencegah penularan Covid-19.
Ia juga mengatakan sudah melakukan pembahasan dengan Gubernur Bali Wayan Koster terkait kelanjutan pembangunan infrastruktur transportasi serta penanganan transportasi yang aman dan sehat di masa adaptasi kebiasaan baru.
Selain itu, //ground breaking// Pelabuhan Penyeberangan di Nusa Penida untuk mendukung pariwisata di Bali juga direncanakan akan dilakukan, Senin (03/08/2020).
Kemenhub dan Gubernur Bali Dukung Aktif Pariwisata
Gubernur Bali mengatakan, secara bertahap Pemerintah Provinsi Bali kembali membuka aktivitas masyarakat lokal sejak 9 Juli 2020.
Selanjutnya, Bali juga sudah membuka sektor pariwisata bagi turis domestik di masa adaptasi kebiasaan baru sejak 31 Juli 2020.
“Nantinya secara bertahap Bali kembali akan membuka sektor pariwisata bagi para turis mancanegara,” tutur Koster.
Ia juga memastikan, pembukaan kembali sektor pariwisata di Bali diikuti dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat oleh para pelaku usaha pariwisata di Bali.
Koster melihat para pelaku usaha telah siap menjalankan protokol kesehatan dan sejauh ini pelaksanaan pembukaan kembali pariwisata di Bali telah berjalan baik.
Sejak ditutupnya Bali pada April 2020, jumlah pergerakan pesawat dan penumpang mengalami penurunan yang sangat signifikan.
Tercatat dari data PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) di Bandara Ngurah Rai Bali, sejak April-Juni 2020 penurunan pergerakan pesawat mencapai 90 persen. (MYR)