Jakarta, 5 Desember 2024 – Kementerian Agama (Kemenag) menorehkan capaian signifikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan madrasah. Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Expose Capaian Hasil Proyek Reformasi Mutu Pendidikan Madrasah (REP-MEQR) yang digelar di Jakarta. Selama empat tahun pelaksanaan, program MEQR telah berhasil membangun fondasi yang kokoh untuk sistem pengelolaan dan peningkatan mutu pendidikan madrasah yang lebih efektif dan berkelanjutan. Sukses ini ditandai dengan pengembangan sistem elektronik canggih dan terintegrasi, serta komitmen kuat terhadap inklusivitas pendidikan.
Program MEQR, yang telah berjalan sejak tahun 2021, tidak sekadar berupa serangkaian kegiatan, melainkan sebuah transformasi sistemik dalam pengelolaan pendidikan madrasah. Salah satu kunci keberhasilannya terletak pada pengembangan dan implementasi sistem elektronik. Sistem Elektronik Rencana Kerja Anggaran Madrasah (e-RKAM), yang terintegrasi dengan sistem lain, telah merevolusi proses perencanaan dan penganggaran di madrasah. Transparansi dan efisiensi pengelolaan anggaran menjadi lebih terjamin berkat sistem ini. Selain itu, penguatan Electronic Management Information System (EMIS) telah menghasilkan peningkatan kualitas data dan informasi madrasah secara signifikan. Data yang akurat dan terintegrasi menjadi dasar pengambilan keputusan yang lebih tepat dan efektif dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
“Proyek ini berhasil menciptakan sistem seperti e-RKAM dan penguatan EMIS, yang menjadi dasar kuat untuk keberlanjutan mutu pendidikan madrasah,” tegas Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Abdul Rouf, dalam keterangan persnya. Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya infrastruktur teknologi informasi dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan. Sistem yang terintegrasi dan handal memungkinkan pemantauan yang lebih efektif terhadap kinerja madrasah, identifikasi area yang perlu ditingkatkan, dan alokasi sumber daya yang lebih terarah.
Namun, keberhasilan MEQR tidak hanya terukur dari aspek teknologi. Kemenag juga menunjukkan komitmen kuat terhadap inklusivitas pendidikan. Program ini secara khusus menargetkan pemerataan akses pendidikan berkualitas bagi seluruh siswa, termasuk siswa penyandang disabilitas. Alokasi anggaran khusus untuk program Pendidikan Guru (PPG) dan pengembangan fasilitas ramah disabilitas di madrasah menjadi bukti nyata komitmen tersebut. Pembangunan madrasah yang inklusif tidak hanya menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan mendukung bagi semua siswa, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan dan kesetaraan yang dijunjung tinggi oleh Kemenag.
“Kita harus memastikan semua madrasah, baik negeri maupun swasta, memiliki kualitas yang setara. Ini bukan akhir, tetapi awal dari komitmen kami untuk meningkatkan mutu pendidikan madrasah secara berkelanjutan,” lanjut Rouf. Pernyataan ini menekankan bahwa pencapaian yang diraih saat ini bukanlah tujuan akhir, melainkan batu loncatan menuju peningkatan mutu pendidikan madrasah yang lebih berkelanjutan. Kemenag menyadari bahwa perjalanan menuju pendidikan madrasah yang berkualitas tinggi merupakan proses yang berkelanjutan dan membutuhkan komitmen jangka panjang.
Ketua PMU REP MEQR, Arif Rahman, turut memberikan laporan yang menggembirakan. Program Peningkatan Data dan Informasi (PDI) serta Aksesibilitas Informasi dan Reformasi Inovasi Sekolah (AIRIS) telah berhasil mencapai, bahkan melampaui target yang ditetapkan. Implementasi inovasi seperti e-RKAM, Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI), dan penguatan EMIS telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kualitas data dan informasi di madrasah. Data yang akurat dan terintegrasi ini menjadi kunci dalam pengambilan keputusan yang berbasis data (data-driven decision making), sehingga intervensi dan program peningkatan mutu dapat lebih tepat sasaran dan efektif.
“Ini bukti bahwa kerja keras tim dan dukungan dari semua pihak telah membuahkan hasil yang luar biasa,” ujar Arif. Pernyataan ini menyoroti peran penting kolaborasi dan sinergi antara berbagai pihak dalam keberhasilan program MEQR. Keberhasilan ini bukan semata-mata hasil kerja Kemenag, tetapi juga berkat kontribusi dari para guru, kepala madrasah, komite madrasah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Kolaborasi yang kuat dan komitmen bersama menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan peningkatan mutu pendidikan madrasah.
Meskipun proyek MEQR akan segera berakhir, Kemenag berkomitmen untuk melanjutkan inisiatif-inisiatif yang telah terbukti efektif. Ini menunjukkan komitmen yang kuat dan berkelanjutan dari Kemenag dalam meningkatkan mutu pendidikan madrasah. Sistem dan infrastruktur yang telah dibangun melalui program MEQR akan terus dioptimalkan dan dikembangkan untuk memastikan keberlanjutan peningkatan mutu pendidikan madrasah di masa mendatang. Kemenag tidak hanya fokus pada keberhasilan program dalam jangka pendek, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan dan dampak jangka panjangnya.
Secara keseluruhan, keberhasilan program MEQR merupakan tonggak penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan madrasah di Indonesia. Program ini telah berhasil membangun sistem yang lebih kuat dan efektif dalam pengelolaan dan peningkatan mutu pendidikan madrasah, mengintegrasikan teknologi informasi secara efektif, dan menunjukkan komitmen yang kuat terhadap inklusivitas pendidikan. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak, dan menjadi dasar yang kuat untuk melanjutkan upaya peningkatan mutu pendidikan madrasah di masa mendatang. Kemenag telah menunjukkan komitmennya untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman dalam upaya mewujudkan pendidikan madrasah yang berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan contoh bagi upaya peningkatan mutu pendidikan di berbagai sektor lainnya. Ke depan, Kemenag perlu terus memantau dan mengevaluasi implementasi program, memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, dan terus berinovasi untuk memastikan keberlanjutan peningkatan mutu pendidikan madrasah di Indonesia.