ERAMADANI.COM – Keluarga bocah yang tewas tertimpa beton saat sedang wudhu di masjid telah memaafkan pemotor yang berdiri di atas motor dan mengakibatkan kejadian tragis tersebut.
Kejadian ini terjadi di Masjid Raya Lubuk Minturun, Jalan Lori Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Senin (18/9/2023). Saat itu, seorang anak bernama Gian, yang masih duduk di kelas 2 Sekolah Dasar (SD), tertimpa beton karena ulah seorang remaja yang berdiri di atas motor, seperti yang terekam dalam kamera pengawas masjid.
Video tersebut kemudian menjadi viral di media sosial, dan banyak orang yang sangat mengecam kejadian tersebut.
Namun, berita terbaru menyebutkan bahwa keluarga korban telah memaafkan pelaku dan mencabut laporan kepada polisi. Kakek korban, Masrizal, menyampaikan informasi ini. Menurut Masrizal, pelaku sebenarnya adalah anggota keluarga mereka.
“Orang yang menabrak adalah keluarga kami juga di desa ini. Karena orang tua atau ayahnya saat masih muda, dia adalah teman saya. Bahkan kakek pelaku juga adalah teman saya,” kata Masrizal pada Kamis (21/9/2023).
Melansir dari TribunPadang.com, Masrizal juga mengungkapkan bahwa mereka telah mencabut laporan kepada polisi. “Kami telah menyelesaikan masalah hukum ini dan mencabut laporan, dan seluruh keluarga pelaku datang kemarin sore saat Maghrib untuk meminta maaf,” tambah Masrizal.
Masrizal juga berbicara tentang pelaku, yang dalam insiden ini berdiri di atas motor hingga menabrak beton masjid dan menyebabkan kematian Gian. Dia menggambarkan pelaku sebagai anak yang baik. “Saya tidak tahu bagaimana musibah ini terjadi. Yang saya tahu tentang anak ini adalah dia anak yang baik dan tidak suka berbuat nekat,” kata Masrizal.
Meskipun begitu, terkait insiden ini, Polresta Padang telah menetapkan seorang remaja berusia 13 tahun dengan inisial MHA yang mengendarai sepeda motor sebagai Anak Berkonflik Dengan Hukum (ABH).