Jeddah, Arab Saudi – Islamic Arts Biennale 2025, yang diselenggarakan di Terminal Haji Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, sejak pertengahan Januari lalu, menghadirkan sebuah pameran monumental yang belum pernah terjadi sebelumnya: pemaparan langsung Kiswah Ka’bah di luar Kota Makkah. Perhelatan seni Islam berskala internasional ini, diinisiasi oleh Yayasan Diriyah Biennale, memberikan kesempatan langka bagi para pengunjung untuk menyaksikan secara dekat dan detail keindahan karya seni Islam yang luar biasa ini.
Selama berabad-abad, Kiswah Ka’bah, kain sutra hitam yang melapisi bangunan suci umat Islam, hanya dapat disaksikan secara langsung oleh para jamaah haji dan umrah yang berkesempatan berada di Makkah. Namun, Islamic Arts Biennale 2025 membuka lembaran baru, memungkinkan khalayak global untuk mengagumi secara langsung keanggunan dan kerumitan detail kain suci ini. Pameran ini bukan sekadar memajang Kiswah, melainkan menawarkan sebuah pengalaman imersif yang mendalam, mengungkapkan proses pembuatannya yang penuh seni dan tradisi.
Foto-foto yang dirilis oleh Saudi Press Agency (SPA) menunjukkan detail-detail menakjubkan dari Kiswah yang dipamerkan. Benang emas dan perak yang disulam dengan teliti membentuk kaligrafi Arab yang rumit dan motif-motif geometri yang elegan, mencerminkan keahlian para pengrajin yang telah mewarisi keahlian turun-temurun selama bergenerasi. Kain sutra berkualitas tinggi, dipilih secara cermat, menunjukkan kualitas dan kemewahan yang mencerminkan penghormatan mendalam terhadap Ka’bah.
Pameran ini bukan hanya sekadar pameran visual semata. Yayasan Diriyah Biennale dengan cermat merancang pameran ini untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang proses pembuatan Kiswah, mulai dari pemilihan bahan baku hingga tahap penyelesaian akhir. Pengunjung diajak untuk mengikuti perjalanan panjang dan rumit yang dibutuhkan untuk menciptakan kain suci ini.
Proses pembuatan Kiswah, yang merupakan tradisi tahunan, dijelaskan secara detail dalam pameran. Dimulai dengan pemilihan sutra alam terbaik yang diimpor dari berbagai belahan dunia, proses selanjutnya melibatkan penenunan tangan yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran yang luar biasa. Para pengrajin terampil, yang telah dilatih selama bertahun-tahun, menciptakan pola-pola rumit dengan menggunakan benang emas dan perak yang berkilauan. Setiap jahitan dan setiap detail dikerjakan dengan penuh kehati-hatian dan dedikasi, mencerminkan nilai-nilai spiritual dan artistik yang mendalam.
Kiswah yang dipamerkan di Biennale ini merupakan Kiswah yang menghiasi Ka’bah pada tahun sebelumnya. Pembuatan Kiswah baru dilakukan setiap tahun, menunjukkan komitmen berkelanjutan untuk menjaga keindahan dan kehormatan Ka’bah. Proses pembuatan ini melibatkan ratusan pengrajin yang bekerja secara kolaboratif, menjaga kelangsungan tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad.
Pameran Kiswah di Islamic Arts Biennale 2025 merupakan bagian integral dari inisiatif Yayasan Diriyah Biennale untuk mempromosikan dan melestarikan seni Islam. Yayasan ini berkomitmen untuk memperkenalkan warisan budaya Islam yang kaya dan beragam kepada dunia, menunjukkan keindahan dan keanggunan seni Islam melalui berbagai medium. Melalui pameran ini, Yayasan Diriyah Biennale bertujuan untuk memperluas pemahaman dan apresiasi terhadap seni Islam, serta mempromosikan dialog antar budaya.
Keberadaan pameran Kiswah di luar Makkah merupakan langkah berani dan inovatif. Hal ini menunjukkan upaya untuk mendekatkan warisan Islam kepada khalayak yang lebih luas, melampaui batasan geografis dan budaya. Pameran ini juga menawarkan kesempatan bagi para pengunjung untuk merenungkan makna spiritual dan simbolisme Kiswah, sekaligus mengapresiasi keahlian dan dedikasi para pengrajin yang telah menciptakan karya seni yang luar biasa ini.
Lebih dari sekadar pameran, Islamic Arts Biennale 2025 merupakan sebuah perayaan seni Islam, sebuah perwujudan dari kreativitas dan spiritualitas yang telah mewarnai peradaban Islam selama berabad-abad. Pameran Kiswah, sebagai salah satu daya tarik utamanya, menawarkan sebuah pengalaman yang tak terlupakan, menghubungkan pengunjung dengan sejarah, tradisi, dan keindahan seni Islam yang luar biasa.
Keberadaan pameran ini juga memiliki implikasi yang signifikan bagi pemahaman dan apresiasi terhadap seni Islam di dunia internasional. Dengan memamerkan Kiswah, sebuah simbol keagamaan yang sangat penting bagi umat Islam, Biennale ini menjembatani kesenjangan antara dunia Islam dan dunia luar, menunjukkan kekayaan dan keragaman budaya Islam. Hal ini juga dapat memicu diskusi dan pertukaran ide tentang seni, agama, dan budaya, sekaligus mempromosikan toleransi dan saling pengertian.
Pameran Kiswah di Islamic Arts Biennale 2025 bukan hanya sebuah peristiwa sekali seumur hidup bagi para pengunjung, tetapi juga sebuah momen bersejarah dalam pelestarian dan promosi seni Islam. Inisiatif ini menunjukkan komitmen yang kuat untuk berbagi warisan budaya yang kaya dan berharga ini dengan dunia, sekaligus memperkuat peran seni dalam menjembatani perbedaan dan mempromosikan pemahaman antar budaya. Keberhasilan pameran ini diharapkan dapat menginspirasi inisiatif serupa di masa mendatang, sehingga kekayaan seni Islam dapat terus dibagikan dan diapresiasi oleh generasi mendatang.
Secara keseluruhan, pemaparan Kiswah Ka’bah di Islamic Arts Biennale 2025 merupakan sebuah peristiwa yang monumental, menandai sebuah tonggak penting dalam upaya pelestarian dan promosi seni Islam. Pameran ini bukan hanya menawarkan pengalaman visual yang menakjubkan, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang sejarah, tradisi, dan nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalam karya seni Islam yang luar biasa ini. Semoga inisiatif ini dapat terus menginspirasi dan memperkaya pemahaman kita tentang keindahan dan kekayaan warisan budaya Islam.