Jakarta – Kebersihan, dalam pandangan Islam, bukanlah sekadar praktik fisik semata, melainkan prinsip fundamental yang mencakup aspek jasmani dan rohani. Kebersihan jasmani diartikan sebagai pembebasan diri dari segala najis dan kotoran, sementara kebersihan rohani merujuk pada penyucian hati dari dosa dan maksiat. Ajaran ini menekankan bahwa kebersihan, baik lahir maupun batin, merupakan jalan menuju kecintaan Allah SWT. Dengan demikian, setiap muslim dituntut untuk senantiasa menjaga kesucian dirinya sebagai manifestasi keimanan dan ketaatan kepada Sang Pencipta. Rasulullah SAW, sebagai teladan utama umat Islam, telah memberikan contoh dan petunjuk yang jelas mengenai pentingnya kebersihan melalui berbagai hadits yang diriwayatkan. Hadits-hadits ini menjadi pedoman penting bagi setiap muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari, membangun masyarakat yang bersih, dan meraih ridho Allah SWT.
Buku "Pendidikan Akhlak Berbasis Arba’in An-Nawawiyah" karya Dr. Saifudin Amin, MA, menegaskan bahwa kebersihan merupakan tolok ukur utama dalam kehidupan bermasyarakat bagi umat Islam. Rasulullah SAW secara konsisten menganjurkan umatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan diri, lingkungan, dan tempat-tempat ibadah. Berikut ini adalah sepuluh hadits Rasulullah SAW yang menggarisbawahi pentingnya kebersihan dalam ajaran Islam:
1. Islam Dibangun di Atas Kebersihan:
Hadits pertama ini secara tegas menyatakan bahwa kebersihan merupakan fondasi utama ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda: "Bersihkanlah segala sesuatu semampu kamu. Sesungguhnya Allah Ta’ala membangun Islam ini di atas dasar kebersihan dan tidak akan masuk surga kecuali setiap yang bersih." (HR Ath-Thabrani). Hadits ini bukan sekadar anjuran, melainkan penegasan akan kedudukan kebersihan sebagai pilar utama dalam ajaran Islam. Kebersihan bukan hanya menjadi syarat untuk meraih surga, melainkan juga sebagai manifestasi dari keimanan dan komitmen seorang muslim dalam menjalankan ajaran agamanya. Pengabaian terhadap kebersihan, baik dalam kehidupan pribadi maupun lingkungan sekitar, merupakan pertanda lemahnya keimanan dan ketaatan kepada ajaran Islam. Hadits ini mendorong setiap muslim untuk senantiasa berupaya menjaga kebersihan dalam segala aspek kehidupan, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi.
2. Allah SWT Menyukai Kebersihan:
Sifat Allah SWT yang Maha Suci dan Maha Bersih menjadi landasan utama dalam hadits ini. Rasulullah SAW menyampaikan: "Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu." (HR Tirmidzi). Hadits ini menggarisbawahi keselarasan antara sifat Allah SWT dengan perilaku hamba-Nya yang taat. Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang paling mulia, manusia dituntut untuk meneladani sifat-sifat terpuji-Nya, termasuk kebersihan. Kebersihan tempat tinggal, lingkungan sekitar, dan tempat-tempat umum merupakan bentuk penghormatan dan kecintaan kepada Sang Pencipta. Hadits ini juga mengandung ajakan untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap sesama.
3. Kesucian Sebagian dari Iman:
Hadits ini menegaskan hubungan erat antara kebersihan dan keimanan. Rasulullah SAW menyatakan: "Kesucian itu adalah setengah dari iman." (HR Muslim). Hadits ini tidak hanya menekankan aspek fisik kebersihan, melainkan juga aspek rohani. Kebersihan lahir menjadi cerminan dari kebersihan batin. Seseorang yang menjaga kebersihan dirinya, baik jasmani maupun rohani, menunjukkan komitmennya dalam menjalankan ajaran Islam. Kebersihan batin, yang terwujud dalam penyucian hati dari dosa dan maksiat, merupakan bagian tak terpisahkan dari keimanan yang hakiki. Hadits ini menjadi pengingat penting bagi setiap muslim untuk senantiasa menjaga kesucian diri, baik lahir maupun batin, sebagai wujud keimanan yang sejati.
4. Perintah Membersihkan Masjid:
Masjid sebagai rumah Allah SWT, tempat ibadah, dan pusat kegiatan keagamaan, harus senantiasa dijaga kebersihan dan kesuciannya. Rasulullah SAW bersabda: "Rasulullah SAW memerintahkan untuk membangun masjid di perkampungan, memerintahkan untuk membersihkan dan memberi wewanggian." (HR Ahmad). Hadits ini menekankan pentingnya menjaga kebersihan masjid sebagai bentuk penghormatan kepada Allah SWT dan tempat ibadah. Kebersihan masjid bukan hanya tanggung jawab pengurus masjid, melainkan juga tanggung jawab seluruh jamaah. Setiap muslim yang memasuki masjid diwajibkan untuk menjaga kebersihannya, agar ibadah dapat dilakukan dengan khusyuk dan nyaman. Hadits ini juga mengajarkan pentingnya memberikan wewangian di masjid sebagai bentuk penghormatan dan menciptakan suasana yang nyaman dan menenangkan bagi para jamaah.
5. Larangan Membuang Kotoran Sembarangan:
Hadits ini menjelaskan larangan membuang kotoran sembarangan, yang dapat mengganggu kesehatan lingkungan dan kenyamanan masyarakat. Rasulullah SAW bersabda: "Takulah akan dua hal yang mendatangkan laknat. Pada sahabat bertanya: ‘Apakah dua hal yang mendatangkan laknat itu wahai Rasulullah?’ Bersabda Rasulullah SAW: ‘Ialah yang buang hajat/kotoran di tempat manusia berteduh’." (HR Muslim dan Abu Daud). Hadits ini mengandung pesan penting tentang etika dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kebersihan lingkungan. Membuang kotoran sembarangan merupakan tindakan yang tercela dan dapat menimbulkan penyakit serta ketidaknyamanan bagi orang lain. Hadits ini mendorong setiap muslim untuk senantiasa bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan sekitar dan menghindari tindakan yang dapat merugikan orang lain.
6. Anjuran Membersihkan Halaman Rumah:
Kebersihan tidak hanya terbatas pada dalam rumah, melainkan juga mencakup lingkungan sekitar, termasuk halaman rumah. Rasulullah SAW bersabda: "Bersihkan halaman kamu, karena sesungguhnya orang Yahudi tidak membersihkan halamannya." (HR Thabrani). Hadits ini mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan halaman rumah sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan kesehatan keluarga. Kebersihan halaman rumah juga mencerminkan kepribadian dan akhlak seseorang. Hadits ini juga mengandung pesan implisit untuk membedakan diri dari perilaku yang tidak terpuji, seperti kebiasaan orang Yahudi yang tidak menjaga kebersihan halaman rumahnya.
7. Membersihkan Diri Sebelum Sholat Jumat:
Sholat Jumat merupakan ibadah wajib bagi kaum laki-laki muslim. Rasulullah SAW menganjurkan untuk membersihkan diri dan memakai wangi-wangian sebelum melaksanakan sholat Jumat. Beliau bersabda: "Barangsiapa dari laki-laki dan perempuan yang menghendaki Jumat, maka mandilah. Barangsiapa yang tidak berniat menghadiri Jumat, maka tidak ada anjuran mandi baginya." (HR Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban). Hadits ini menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kesucian diri sebelum melaksanakan ibadah sholat Jumat. Mandi dan memakai wangi-wangian merupakan bentuk penghormatan dan kesiapan diri dalam menyambut hari raya umat Islam. Hadits ini juga mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan dan kesucian diri sebagai bentuk penghormatan kepada Allah SWT dan tempat ibadah.
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga menganjurkan bersiwak dan memakai wewangian sebelum sholat Jumat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kebersihan dan kesucian diri dalam menjalankan ibadah.
8. Allah Membenci Orang yang Membuat Kotoran:
Hadits ini secara tegas menyatakan bahwa Allah SWT membenci orang yang membuat kotoran dan kesemrawutan. Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah membenci orang-orang yang membuat kotoran dan kesemrawutan." (HR Al-Baihaqi). Hadits ini menjadi pengingat penting bagi setiap muslim untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari tindakan yang dapat menimbulkan kotoran dan kesemrawutan. Kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama dan merupakan bagian dari keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT.
9. Anjuran Bersiwak:
Bersiwak, atau membersihkan gigi dengan menggunakan siwak (sejenis kayu), dianjurkan oleh Rasulullah SAW, terutama sebelum melaksanakan sholat. Beliau bersabda: "Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap hendak melaksanakan shalat." (HR Al-Bukhari). Hadits ini menunjukkan perhatian Rasulullah SAW terhadap kebersihan dan kesehatan mulut. Bersiwak tidak hanya membersihkan mulut, tetapi juga menyegarkan nafas dan meningkatkan kesehatan gigi dan gusi. Hadits ini juga menunjukkan pentingnya menjaga kebersihan diri sebagai bagian dari ibadah.
10. Menjaga Kebersihan Tubuh:
Menjaga kebersihan tubuh merupakan bagian dari fitrah manusia. Rasulullah SAW bersabda, merawat anggota tubuh seperti memotong kumis dan mencabut bulu ketiak adalah fitrah manusia. "Ada lima macam fitrah, yaitu: khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak." (HR Bukhari dan Muslim). Hadits ini menegaskan bahwa menjaga kebersihan tubuh merupakan bagian dari fitrah manusia yang dianjurkan oleh agama Islam. Kebersihan tubuh tidak hanya penting untuk kesehatan fisik, tetapi juga mencerminkan kepribadian dan akhlak seseorang.
Kesimpulannya, sepuluh hadits di atas dengan jelas menunjukkan betapa pentingnya kebersihan dalam ajaran Islam. Kebersihan bukanlah sekadar praktik fisik, melainkan prinsip fundamental yang mencakup aspek jasmani dan rohani, menjadi cerminan keimanan, dan merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap sesama. Dengan memahami dan mengamalkan hadits-hadits ini, diharapkan setiap muslim dapat berperan aktif dalam membangun masyarakat yang bersih, sehat, dan beradab.