Ayat Kursi, ayat ke-255 Surah Al-Baqarah, menempati posisi istimewa dalam ajaran Islam. Bukan sekadar ayat populer, keutamaan dan manfaatnya yang dipercaya luas telah mengukuhkannya sebagai salah satu ayat paling agung dalam Al-Qur’an, bahkan disebut sebagai "penghulu" ayat-ayat suci. Keagungan ini bukan sekadar klaim, melainkan bersumber dari hadits-hadits shahih yang diriwayatkan oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW.
Hadits tentang Keagungan Ayat Kursi:
Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ubay bin Ka’ab, sebagaimana tercantum dalam buku "Kaya Total Dengan Ayat Kursi" karya Muhammad Ainur Rasyid, mengisahkan percakapan antara Nabi Muhammad SAW dan Ubay. Nabi SAW bertanya berulang kali kepada Ubay tentang ayat paling agung dalam Al-Qur’an. Setelah beberapa kali menjawab dengan kerendahan hati, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui," Ubay akhirnya menjawab, "Ayat Kursi." Jawaban ini kemudian disambut oleh Nabi SAW dengan pernyataan yang mengagumkan: "Engkau akan dilelahkan oleh ilmu, hai Abu Mundzir. Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya, Ayat Kursi itu mempunyai satu lidah dan dua bibir yang senantiasa menyucikan Al-Malik (Allah) di sisi tiang ‘arsy." (HR Ahmad). Hadits ini menekankan keagungan Ayat Kursi bukan hanya dari perspektif manusia, tetapi juga dari perspektif Ilahiah, dimana ayat ini digambarkan seolah memiliki kemampuan untuk senantiasa memuji dan mensucikan Allah SWT di hadapan-Nya.
Makna Mendalam Ayat Kursi:
Makna Ayat Kursi jauh melampaui sekadar rangkaian kata. Ayat ini merupakan deklarasi tegas tentang keesaan dan kemahakuasaan Allah SWT. Ia menegaskan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, Yang Mahahidup dan senantiasa mengelola alam semesta tanpa mengenal lelah atau istirahat. Ungkapan "Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur" menunjukkan keberadaan Allah SWT yang abadi dan konsisten dalam mengurus seluruh ciptaan-Nya. Tidak ada yang luput dari pengawasan-Nya, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.
Tafsir Ibnu Katsir, salah satu tafsir Al-Qur’an yang terkemuka, menegaskan bahwa Ayat Kursi mengandung unsur-unsur yang sangat agung. Buku "Berzikir Cara Nabi" karya Abdur Razzaq Ash-Shadr menambahkan bahwa ayat ini mengandung tauhid yang kokoh, pengagungan terhadap Allah SWT yang mutlak, dan pujian atas kesempurnaan sifat-sifat-Nya yang tak terhingga. Keunikan Ayat Kursi juga terletak pada penyebutan lima nama Allah SWT yang mulia dan lebih dari dua puluh sifat-Nya, sebuah kekayaan makna yang tidak ditemukan pada ayat-ayat lain.
Ayat Kursi mengajarkan umat Islam untuk senantiasa mengagungkan Allah SWT dan memperkuat keyakinan akan kemahakuasaan dan pengetahuan-Nya yang meliputi segala sesuatu. Inilah inti dari keagungan makna Ayat Kursi yang membuatnya menjadi ayat yang sangat dihormati dan sering dibaca oleh umat Islam dalam berbagai kesempatan, baik dalam ibadah ritual maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Bacaan Ayat Kursi:
Berikut adalah bacaan Ayat Kursi dalam tulisan Arab, transliterasi Latin, dan terjemahannya ke dalam Bahasa Indonesia:
(Tulisan Arab di sini akan digantikan dengan teks yang sesuai, karena keterbatasan kemampuan AI untuk menampilkan tulisan Arab dengan akurat.)
Transliterasi Latin: Allahumma la ilaha illa huwa al-Hayyu al-Qayyum. La ta’khuzuhu sinatuw wa la naum. Lahuu ma fis-samawati wa ma fil-ardh. Man dzallazii yasyfa’u ‘indahu illa bi-iznihi. Ya’lamu ma baina aydihim wa ma khalfahum, wa la yuhiithuna bisyay-in min ‘ilmihi illa bima syaa’. Wasi’a kursiyyuhus-samawati wal-ardh. Wa la ya’uduhu hifzhuhuma. Wa huwal-‘Aliyyul-‘Azhim.
Terjemahan Bahasa Indonesia: "Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Hidup, Yang Maha Berdiri Sendiri. Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi, dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia-lah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."
Keutamaan dan Manfaat Membaca Ayat Kursi:
Keutamaan Ayat Kursi telah dijelaskan dalam berbagai hadits dan literatur Islam. Beberapa keutamaan dan manfaat yang paling sering disebutkan antara lain:
-
Ayat Paling Agung (Azhimah): Sebagaimana telah dijelaskan dalam hadits Ubay bin Ka’ab di atas, Ayat Kursi disebut sebagai ayat yang paling agung di sisi Allah SWT. Keagungan ini menunjukkan kedudukan dan nilai ayat ini yang sangat tinggi dalam Al-Qur’an.
-
Penghulu Al-Qur’an (Sayyidah): Hadits dari Dailami menyebutkan bahwa Rasulullah SAW menyebut Ayat Kursi sebagai "penghulu Al-Qur’an". Ini menunjukkan bahwa Ayat Kursi memiliki kedudukan yang paling utama di antara ayat-ayat lain dalam Al-Qur’an. Hadits ini juga menyebutkan angka 50 kata dan 50 keberkahan dalam Ayat Kursi, meskipun angka ini perlu dikaji lebih lanjut dari segi sanad dan konteks hadits.
-
Ayat Paling Utama (Fadhilah): Setiap ayat Al-Qur’an memiliki fadhilah (keutamaan) tersendiri. Namun, Ayat Kursi dianggap memiliki fadhilah yang paling utama di antara ayat-ayat lainnya. Riwayat Rabi’ah bin Harits menyebutkan bahwa Rasulullah SAW menyatakan Ayat Kursi dan akhir Surah Al-Baqarah sebagai ayat yang paling utama, yang turun langsung dari bawah Arsy.
-
Mengusir Setan dari Rumah: Hadits dari Ibnu Hajar menyebutkan bahwa membaca Surah Al-Baqarah, khususnya Ayat Kursi, dapat mengusir setan dari rumah. Kehadiran ayat ini di dalam rumah diyakini menciptakan suasana yang suci dan terhindar dari gangguan makhluk halus.
-
Perlindungan saat Tidur: Membaca Ayat Kursi sebelum tidur dipercaya memberikan perlindungan dari Allah SWT sepanjang malam. Hadits dari Rasulullah SAW menekankan pentingnya membaca Ayat Kursi sebelum tidur untuk mendapatkan penjagaan Allah dan terhindar dari gangguan setan hingga pagi hari.
-
Perlindungan Setelah Salat Fardhu: Hadits lain menyebutkan bahwa membaca Ayat Kursi setelah salat fardhu akan memberikan perlindungan dari Allah SWT. Bahkan, dikatakan bahwa tidak ada yang menghalangi orang yang rajin membaca Ayat Kursi setelah salat fardhu untuk masuk surga kecuali kematian. Hadits ini juga menekankan bahwa hanya orang yang jujur dan ahli ibadah yang mampu istiqomah dalam membaca Ayat Kursi.
-
Keamanan dan Perlindungan Lingkungan: Beberapa riwayat hadits juga menyebutkan bahwa membaca Ayat Kursi sebelum tidur tidak hanya memberikan perlindungan bagi diri sendiri, tetapi juga bagi keluarga, tetangga, dan lingkungan sekitar. Ini menunjukkan dampak positif yang luas dari membaca Ayat Kursi.
Kesimpulan:
Ayat Kursi merupakan ayat yang sarat makna dan memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam. Keagungannya diyakini bukan hanya dari segi bahasa dan susunan kata, tetapi juga dari segi kandungan makna yang mendalam tentang keesaan dan kemahakuasaan Allah SWT. Keutamaan dan manfaat membaca Ayat Kursi telah dibuktikan melalui berbagai hadits dan pengalaman para ulama. Oleh karena itu, membaca dan mengamalkan Ayat Kursi secara rutin sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk mendapatkan keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT. Namun, penting diingat bahwa keutamaan dan manfaat tersebut tetap bergantung pada izin dan kehendak Allah SWT semata. Keimanan dan ketaqwaan yang tulus merupakan kunci utama untuk meraih keberkahan dari setiap amalan, termasuk membaca Ayat Kursi.