ERAMADANI.COM, DENPASAR – Senin (22/09/2019) kemarin, Relawan MRI ( Masyrakat Relawan Indonesia) dari ACT ( Aksi Cepat Tanggap) Bali melakukan aksi kemanusian atas bencana kebakaran hutan dan lahan ( Karhutla ) di sejumlah titik di Indonesia.
Sebanyak 2.288 titik api kategori sedang dan tinggi masih terpantau di beberapa wiayah Indonesia. Sedang pantauan titik api untuk 6 provinsi prioritas pemadaman karhutlla ialah Riau 114 titik, Jambi 408 titik, Sumatera Selatan 219 titik, Kalimantan Barat 266 titik, Kalimantan Tengah 810 titik dan Kalimantan Selatan 74 titik.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merinci, kondisi 6 provinsi dalam keadaan berasap dengan kualitas udara berdasar konsentrasi PM10 adalah Riau 314 (berbahaya), Jambi 238 (sangat tidak sehat), Sumatera Selatan 155 (tidak sehat), Kalimantan Barat 324 (berbahaya), Kalimantan Tengah 409 (berbahaya) dan Kalimantan Selatan 22 (baik).
Aksi Teatrikal Atas Karhutla
Kondisi memprihatinkan ini membuat Relawan MRI dan ACT Bali tergerak untuk melakukan aksi kemanusian untuk Atasi Bencana Kabut Asap dan membantu saudara sebangsa.
Momentum CFD ( Car Free Day) di Lapangan Bajra Sandhi, Renon, Denpasar dimanfaatkan oleh Relawan tersebut. Mereka mengajak masyarakat Bali peduli terhadap Bencana Kabut Asap.
Aksi yang berbeda kali ini, mereka menggunakan konsep teaterikal dengan tema “Bantu Mereka Bernapas”. Konsep yang menggambarkan seperti apa kira-kira yang terjadi di sana.
Mengungkapkan kenapa aksi kali ini dengan teaterikal dilakukan agar masyarakat Bali lebih memahami dan merasakan apa yang dihadapi saudara kita di sana.
Sheryl Anastasya Selaku Koordinator aksi dari MRI Denpasar menyampaikan tujuannya membuat sebuah kotak transparan besar.
“Di dalam kotak tersebut ceritanya hiduplah suami istri dengan anak balita, lalu kotak diisi dengan asap. Masyarakat yang melintas akan menyaksikan apa yang terjadi dengan keluarga tersebut”, Ujar Sheryl.
“Kita juga mengundang masyarakat untuk merasakan bagaimana rasanya bernapas diselimuti asap tebal minim oksigen. Harapan kami dengan aksi agar kepedulian masyarakat meningkat dengan kondisi kemanusian saat ini” tambah Sheryl pada wartawan Era Madani.
Tim Partnership ACT Bali, Apiska Antoni juga menyampaikan bahwa ACT sangat serius menanggapi bencana kabut asap ini.
“ACT mengirimkan Sejumlah armada kemanusiaan tersebut antara lain Humanity Food Truck, Ambulance Pre-Hospital, Humanity Water Tank, dan 10 truk logistik yang memuat 100 ton bantuan pangan berisi beras, gula, air mineral, termasuk kebutuhan sanitasi dan obat-obatan”.
Tidak hanya itu, 100 relawan terlatih juga akan diberangkatkan menuju Riau untuk membantu pemadaman api, pendistribusian bantuan maupun menggelar layanan kesehatan. (RIE)