ERAMADANI.COM, DENPASAR – Kepedulian Kapolda Bali, Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose terhadap petugas medis dan para medis yang menangani pasien Covid-19 di RSUP Sanglah sangat layak mendapatkan apresiasi.
Kapolda dan Pejabat Utama Polda Bali berinisiasi mengumpulkan dana secara sukarela untuk mengapresiasi perjuangan tenaga medis dalam merawat PDP Covid-19.
Meskipun menjadi kelompok yang paling rentan tertular, mereka tetap bekerja maksimal baik siang maupun malam dan menjadi garda terdepan dalam mengabdikan diri untuk kemanusiaan.
Donasi berupa dana insentif diserahkan Kabiddokkes Polda Bali, Kombes Pol. Nyoman Eddy mewakili Kapolda Bali di Aula Yudistra RSUP Sanglah Denpasar, Kamis (02/04/2020).
Dana tersebut diterima secara simbolis oleh 5 orang perwakilan dokter, perawat dan petugas pelaksana yang disaksikan oleh Direktur Keuangan RSUP Sanglah, Yulis Quarti dan Direktur SDM dan Pendidikan, I Ketut Surya Negara.
Selanjutnya semua dana dititipkan melalui Direktur Keuangan RSUP Sanglah untuk nantinya disalurkan kepada petugas medis yang berhak.
“Penyerahan dana insentif diterima oleh perwakilan dokter, perawat dan petugas pelaksana karena sebagian besar petugas sedang melaksanakan tugas melayani dan merawat pasien Covid-19,” kata Yulis Quarti.
“Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolda Bali atas perhatian kepada tenaga medis dan paramedis yang sedang menangani dan merawat pasien Covid-19,” sambungnya.
Kapolda Bali menyerahkan bantuan dana sebagai apresiasi
Sementara Kombes Pol. dr. Nyoman Eddy P. W., DFM, Sp.F. menjelaskan bahwa dirinya datang ke RSUP Sanglah.
Ia mewakili Kapolda Bali untuk menyerahkan bantuan dana sebagai apresiasi kepada petugas medis yang merawat pasien Covid-19.
“Tenaga medis dalam merawat PDP Covid-19 sangat rentan tertular. Perjuangannya patut diapresiasi,” terang Kabid Dokkes.
Apa yang dilakukan Kapolda Bali merupakan bukti nyata keseriusan Polri dalam menangani kasus Covid-19.
Ia menegaskan bahwa semua kegiatan yang dilakukan oleh Polda Bali selalu berpedoman pada azas manfaat, terutama untuk kesatuan Polda Bali dan masyarakat.
Tidak hanya memberikan bantuan dana insentif kepada petugas medis, sebelumnya Kapolda juga berinovasi membuat cairan disinfektan dan hand sanitizer.
Dengan menggunakan minuman tradisional arak Bali (redestilasi untuk membuat alkohol 96%) dengan menggandeng pakar farmasi dari Universitas Udayana (Unud).
Langkah membuat hand sanitizer dan disinfektan menggunakan arak Bali ini mendapat apresiasi dari berbagai elemen masyarakat.
Termasuk Menteri Dalam Negeri (Mendagri), M. Tito Karnavian. Mantan Kapolri itu langsung mengarahkan seluruh kepala daerah.
Untuk mengikuti langkah penanganan penyebaran Covid-19, salah satunya dengan membuat cairan disinfektan dan hand sanitizer seperti di Bali.
“Iya benar, Bapak Mendagri memberi apresiasi dan langsung mengarahkan seluruh kepala daerah untuk mengikuti apa yang kita lakukan di Bali,” kata Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose.
Kapolda Bali juga tak henti-hentinya mengimbau masyarakat agar tidak takut dan ikut bersama-sama mencegah penularan Covid-19.
Ada 6 cara yang wajib dilakukan, yaitu pertama, hindari keramaian dan menjaga jarak saat berinteraksi (physical distancing). Kedua, rajin mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer.
Ketiga, menerapkan pola hidup sehat dengan makan yang bergizi, istirahat cukup dan berolahraga. Keempat, menjaga kebersihan rumah, kantor dan lingkungan. Kelima, berjemur di sinar matahari pagi dan yang terakhir adalah tidak merokok. (HAD)