ERAMADANI.COM, DENPASAR – Keluarga Muslim Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (KAMUS-FIB UNUD) menggelar kajian bisnis, dengan tema “Milenial Islam Berjiwa Bisnis” secara daring, Sabtu (26/9/20).
Program ini merupakan program kerja yang dimiliki oleh divisi keuangan KAMUS-FIB.
Kajian bisnis ini merupakan kegiatan pertama setelah beberapa bulan terakhir organisasi ini vakum dikarenakan pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah pada pagi hari ini KAMUS-FIB dapat melaksanakan kegiatannya berupa kajian, setelah sebelumnya KAMUS vakum beberapa bulan terakhir dikarenakan dampak dari pandemi Covid-19,” ujar Erwin Kurniawan selaku ketua umum KAMUS-FIB dalam sambutannya.
“Alhamdulillah senang sekali rasanya kami dapat mengadakan kajian ini, dapat memberikan manfaat untuk temen-temen semua, karena salah satu visi dari KAMUS sendiri adalah bermanfaat bagi umat,” sambungnya.
Pada kajian itu, KAMUS-FIB mengundang seorang pemateri bernama Novian Harjanto, ia merupakan seorang pebisnis sukses yang produknya telah sampai di negara-negara Eropa.
Novian Harjanto juga merupakan alumni Universitas Udayana, terkhusus ia pun alumni dari Keluarga Muslim Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana.
Pada awal-awal sesi materi, Novian Harjanto menceritakan tentang masa lalunya ketika merintis KAMUS-FIB, yang dulu sempat bernama Bengkel Sastra hingga HIMAMUSA (Himpunan Mahasiswa Muslim Sastra).
Pada kesempatan yang sama, Novian Harjanto mengungkapkan rasa senang dan bangganya terhadap KAMUS-FIB.
Dua Poin Penting Kajian KAMUS-FIB Bersama Novian Harjanto
Poin pertama, jangan sampai memisahkan antara jiwa bisnis dan keislaman.
Generasi milenial diharapkan dapat memanfaatkan segala situasi saat ini untuk mulai membangun jiwa bisnis.
Adapun maksud penekanan jangan memisahkan jiwa bisnis dan keislaman ialah agar jiwa keislaman tetap menjadi dasar dalam hidup, termasuk ketika berbisnis.
Jangan sampai membuang Islam ketika melaksanakan bisnis, karena dalam hidup ini ada batasan-batasannya.
Alumni KAMUS-FIB ini pun mengungkapkan banyak orang Muslim yang berbisnis, tetapi mereka membuang jiwa islaminya ketika melaksanakan bisnis.
Poin kedua, generasi milenial saat ini harus dapat melihat betapa diuntungkannya oleh zaman.
Pasalnya, seseorang tidak harus memiliki lahan untuk memulai bisnis, itulah mengapa ditekankan oleh Novian Harjanto untuk tidak menyia-nyiakan peluang tersebut.
Materi yang disampaikan oleh Novian Harjanto menarik antusiasme para peserta.
Hal itu dapat dilihat pada saat sesi tanya jawab, para peserta memberikan pertanyaan yang sangat menarik.
Di akhir sesi tanya jawab, pemateri pun memilih 3 orang penanya terbaik untuk diberikan doorprize.
Acara tersebut dilangsungkan secara daring melalui Zoom dan juga disiarkan di kanal YouTube, yakni official channel YouTube KAMUS-FIB UNUD.
Acara berjalan dengan lancar, pemateri dan peserta pun interaktif. (ERK)