ERAMADANI.COM, DENPASAR – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia ( KAMMI ) Bali gelar aksi damai dengan mengibarkan bendera kuning untuk para pahlawan KPPS yang telah gugur menjalankan tugasnya.
Aksi damai ini digelar tepatnya di antara perempatan Jalan P.B. Sudirman dengan Jalan Raya Puputan Denpasar, Senin (27/05/19).
Pantauan tim ERA MADANI, para mahasiswa membawa sejumlah poster dan spanduk yang antara lain bertuliskan, “Pemilu 2019 berdarah, 500 lebih meninggal kita kemana?”, hingga ” Stop perpecahan rakyat, jaga keutuhan NKRI”.
Mereka menyerukan supaya lebih peduli dan simpatik terhadap petugas kpps yang telah meninggal. Selanjutnya menghindari perpecahan karena perbedaan pilihan politik yang begitu tajam.
“Kami berharap para pemangku kebijakan dan instansi terkait lebih peduli terhadap nasib keluarga korban, dan menyelidiki penyebab sesungguhnya kematian para petugas kpps yang lebih dari 500 jiwa tersebut”. kata korlap aksi, Yuda Adistira.
Korlap aksi juga menyampaikan bahwa agar semua pihak bisa lebih menenangkan diri, baik masing-masing pendukung paslon dan aparat keamanan.
Sebab, jika salah satu tidak bisa menjaga diri, justru yang akan menerima dampak yang lebih buruk adalah Bangsa donesia.
“Sama-sama kita ketahui, hasil keputusan KPU sudah final, tinggal jika betul-betul ada kecurangan, semua bisa mengikuti prosedur konstitusi yang telah disepakati.”, ujar korlap aksi.
“Yang tidak kami terima adalah kekerasan yang terjadi, ada oknum aparat yang berlebihan bahkan sampai menghilangkan nyawa demonstran di jakarta pada 21 mei kemarin, dan ada pula oknum demonstran selaku provokator yang menyebabkan pemicu kekerasan”, tambahnya.
Dibumbui Aksi Teatrikal
Peserta aksi kemudian melakukan teatrikal dengan berupa penampilan pocong yang ditaburi bunga mawar, sebagai tanda duka bahwa pemilu 2019 ini sudah banyak korban.
Mereka berharap agar semua polemik aksi lalu bisa segera ditindak dan diselidiki, serta tak terulang lagi kejadian serupa pada pemilu kedepan. (ZAN)