Jakarta, 7 November 2024 – Kain kafan, sebuah kebutuhan esensial bagi umat Muslim saat menghadapi kematian, seringkali terlupakan dalam persiapan hidup. Namun, Kafani, sebuah toko yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat, berhasil menarik perhatian publik dengan cara yang unik: menjual kain kafan melalui live TikTok.
Yoka, CEO Kafani, menceritakan awal mula bisnisnya yang dirintis sejak Maret 2024. Toko fisik Kafani berdiri di kawasan Arcamanik, Bandung, namun Yoka dan timnya memutuskan untuk menjajal dunia digital dengan membuka toko online di TikTok dan Instagram.
"Awalnya kami hanya ingin memperkenalkan produk dan edukasi tentang kain kafan," ujar Yoka saat dihubungi detikHikmah. "Namun, respon netizen saat live TikTok pertama kali pada Senin, 28 Oktober lalu, sungguh luar biasa. Kami tidak menyangka akan mendapat sambutan yang begitu hangat."
Keunikan Kafani terletak pada cara mereka menyajikan informasi tentang kain kafan. Yoka dan timnya memanfaatkan live TikTok sebagai platform edukasi, menjelaskan secara detail tentang penggunaan kain kafan dan perlengkapan pengurusan jenazah lainnya.
"Seperti halnya toko baju yang menggunakan manekin untuk memamerkan pakaian, kami juga ingin menunjukkan secara langsung bagaimana kain kafan digunakan," jelas Yoka. "Banyak orang, termasuk netizen, yang masih awam tentang kain kafan. Melalui live TikTok, kami ingin memberikan informasi yang akurat dan mudah dipahami."
Setiap sesi live Kafani menarik ribuan penonton, membanjiri kolom komentar dengan pertanyaan-pertanyaan yang beragam. Ada yang serius bertanya tentang jenis kain, ukuran, dan harga, namun tak sedikit pula yang melemparkan pertanyaan nyeleneh.
"Banyak yang bertanya tentang warna, motif, dan ukuran kain kafan," cerita Yoka. "Padahal, kami selalu menekankan bahwa kain kafan tidak memiliki ukuran S, M, L, dan sebagainya. Ukurannya dihitung berdasarkan meteran."
Keberanian Kafani dalam mengedukasi publik tentang kain kafan dengan cara yang unik dan menarik telah membuahkan hasil. Omset penjualan mereka meningkat, meskipun belum signifikan.
"Tujuan utama kami adalah edukasi," tegas Yoka. "Semoga ini bisa menjadi jalan dakwah dan membantu masyarakat memahami pentingnya mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian."
Kafani menawarkan berbagai paket kain kafan dengan harga mulai dari Rp 300.000 hingga Rp 700.000. Selain kain kafan, mereka juga menyediakan perlengkapan pengurusan jenazah lainnya, seperti bendera kuning, kain samping, kapur barus, parfum jenazah, dan buku tata cara mengurus jenazah.
Keberhasilan Kafani dalam memanfaatkan TikTok sebagai platform edukasi dan penjualan menunjukkan bahwa media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk menjangkau target pasar yang lebih luas. Kafani membuktikan bahwa topik yang dianggap sensitif seperti kematian dapat dibahas dengan cara yang menarik dan informatif, sekaligus membantu masyarakat dalam mempersiapkan diri menghadapi takdir yang pasti.