ERAMADANI.COM, JAKARTA – Juru bicara (Jubir) Istana menanggapi kritikan dari Politikus senior Amien Rais yang menyebutkan para buzzer dan jubir Istana semakin menambah kecurigaan terhadap Jokowi yang dinilainya memainkan politik belah bambu.
“Presiden Jokowi mewakafkan hidupnya untuk perjuangan demokrasi dan reformasi berdasarkan ideologi Pancasila dan UUD 1945,” kata jubir Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, saat dihubungi, Kamis (13/08/2020).
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil survei Indeks Demokrasi Indonesia yang diukur selama rentang waktu 2018. Hasilnya Indeks Demokrasi Indonesia selama 2018 masuk dalam kategori sedang dari skala 0 hingga 100.
Kategori sedang ini didapat lantaran, meski mengalami peningkatan dari angka Indeks Demokrasi di 2017, peningkatan tersebut pun tak terlalu signifikan.
Kepala BPS, Suhariyanto menyebut angka Indeks Demokrasi Indonesia per 2018 meningkat sebesar 72,39 poin sementara pada 2017 lalu Indeks Demokrasi berkisar di angka 72,11 poin.
“Peningkatannya hanya 0,28 poin. Meningkat tipis,” kata Suhariyanto di Gedung BPS, pada Juli 2019 lalu.
Jubir Istana Angkat Bicara Soal Kritikan Amien Rais
Selain itu, sebelumnya juga dikabarkan bahwa, Amien Rais mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilainya memainkan politik belah bambu.
Dilansir dari Detik.com, dalam kritikan itu ia juga menyebutkan, para buzzer dan juru bicara (jubir) Istana, disebut Amien Rais, semakin menambah kecurigaan terhadap Jokowi.
“Sampai sekarang penyakit politik bernama partisanship tetap menjadi pegangan rezim Pak Jokowi dalam menghadapi umat Islam yang kritis terhadap kekuasaannya,” kata Amien Rais dalam unggahan video yang tayang di akun media sosialnya, Rabu (12/08/2020).
“Para buzzer bayaran dan para jubir Istana di berbagai diskusi atau acara di banyak stasiun televisi semakin menambah kecurigaan banyak kalangan terhadap politik Jokowi yang beresensi politik belah bambu. Menginjak sebagian dan mengangkat sebagian yang lain,” lanjutnya.
Dimata Amien Rais, Jokowi tengah menjalankan apa yang disebutnya sebagai politik partisan. Amien Rais juga menyebut Jokowi bermental ‘koncoisme’. ‘Konco’ dalam bahasa Jawa berarti ‘teman’.
“Sebagai presiden, seharusnya Pak Jokowi berpikir bekerja dan terus berusaha supaya tidak jadi pemimpin partisan, membela sekitar separuh anak bangsa, tetapi menjauhi bahkan kelihatan memusuhi sekitar separuh anak bangsa yang lain,” tuturnya.
“Politik partisan semacam ini, tidak bisa tidak, cepat atau lambat membelah bangsa Indonesia. Tidak boleh seorang presiden terjebak pada mentalitas ‘koncoisme’,” imbuhnya. (MYR)