Makkah, 17 Juni 2025 – Meningkatnya kepadatan di Masjidil Haram memasuki hari ke-15 operasional ibadah haji tahun ini menuntut kewaspadaan ekstra bagi jemaah haji Indonesia. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau seluruh jemaah untuk menghafal nomor bus shalawat dan terminal keberangkatan serta tujuannya guna menghindari kebingungan dan potensi keterlambatan selama perjalanan menuju dan dari Masjidil Haram. Imbauan ini dikeluarkan menyusul meningkatnya laporan jemaah yang mengalami kesulitan navigasi di tengah kepadatan jamaah dari berbagai negara.
Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi, Mujib Roni, dalam keterangan resminya yang dikutip dari laman Kementerian Agama RI, Sabtu (17/6/2025), menekankan pentingnya langkah antisipatif ini. "Suasana di Masjidil Haram saat ini sangat padat. Risiko kehilangan arah dan tertinggal bus sangat tinggi. Oleh karena itu, kami sangat menyarankan jemaah untuk menghafal nomor bus shalawat dan terminalnya," tegas Mujib Roni. Ia menambahkan, "Khawatir lupa? Selalu bawalah kartu bus yang telah diberikan. Kartu tersebut memuat informasi penting yang dapat membantu jemaah jika mengalami kesulitan mengingat nomor bus dan terminal."
Pernyataan Mujib Roni ini bukan tanpa alasan. Kepadatan jamaah haji di Masjidil Haram yang terus meningkat setiap harinya, terutama pada waktu-waktu puncak ibadah seperti sholat lima waktu dan wukuf di Arafah, menciptakan tantangan tersendiri bagi sistem transportasi. Sistem bus shalawat, yang menjadi tulang punggung transportasi jemaah haji menuju dan dari Masjidil Haram, harus beroperasi secara maksimal untuk melayani ribuan jemaah setiap harinya. Ketidaktahuan jemaah akan nomor bus dan terminal dapat mengakibatkan penumpukan di terminal, keterlambatan ibadah, bahkan potensi kehilangan jemaah di tengah kerumunan.
Untuk memudahkan jemaah, PPIH telah menyediakan sistem transportasi bus shalawat yang terorganisir. Rasio yang diterapkan adalah satu bus untuk setiap 400 jemaah, sebuah langkah yang dinilai cukup efektif untuk mengangkut jumlah jemaah yang signifikan. Namun, keberhasilan sistem ini sangat bergantung pada pemahaman dan kepatuhan jemaah terhadap informasi yang diberikan.
Sistem transportasi bus shalawat di sekitar Masjidil Haram terpusat di tiga terminal utama yang menjadi titik keberangkatan dan kedatangan bagi jemaah haji Indonesia:
1. Terminal Syib Amir: Terminal ini melayani rute-rute tertentu menuju hotel-hotel yang berada di kawasan Syib Amir dan sekitarnya. Nomor bus yang beroperasi di terminal ini memiliki kode tertentu yang memudahkan identifikasi rute. Informasi detail mengenai nomor bus dan hotel yang dilayani tersedia di setiap halte dan di dalam bus itu sendiri. PPIH juga telah menugaskan petugas di setiap terminal untuk membantu jemaah yang membutuhkan informasi atau mengalami kesulitan.
2. Terminal Jabal Ka’bah: Berlokasi lebih dekat dengan Masjidil Haram, Terminal Jabal Ka’bah melayani rute-rute menuju hotel-hotel di kawasan Jabal Ka’bah dan sekitarnya. Terminal ini umumnya lebih ramai dibandingkan dengan terminal lainnya, sehingga jemaah perlu lebih waspada dan memperhatikan nomor bus serta terminal tujuannya. Petugas PPIH yang ditempatkan di terminal ini siap memberikan panduan dan bantuan kepada jemaah yang membutuhkan.
3. Terminal Jiad (atau Ajyad): Terminal Jiad, atau yang juga dikenal sebagai Ajyad, terletak di kawasan Ajyad dan melayani rute-rute menuju hotel-hotel di kawasan tersebut. Meskipun lokasinya relatif lebih jauh dari Masjidil Haram dibandingkan dua terminal lainnya, terminal ini tetap menjadi bagian penting dari sistem transportasi bus shalawat. Jemaah yang menginap di hotel-hotel di kawasan Ajyad harus memastikan mereka mengetahui nomor bus dan terminal yang tepat untuk menghindari kebingungan.
Masing-masing terminal memiliki rute dan nomor bus yang berbeda-beda, yang semuanya terintegrasi untuk memastikan setiap jemaah dapat mencapai hotelnya dengan aman dan efisien. Nomor bus berfungsi sebagai penanda rute, sehingga jemaah dapat dengan mudah mengidentifikasi bus yang sesuai dengan tujuan mereka. Informasi lengkap mengenai nomor bus, rute, dan hotel tujuan telah disebarluaskan oleh PPIH melalui berbagai media, termasuk leaflet, website resmi, dan aplikasi mobile.
Namun, mengingat tingginya mobilitas jemaah dan potensi kehilangan informasi di tengah kepadatan, imbauan menghafal nomor bus dan terminal menjadi sangat penting. PPIH juga telah mempersiapkan langkah-langkah antisipatif lainnya, seperti penambahan petugas di setiap terminal dan peningkatan frekuensi patroli untuk membantu jemaah yang mengalami kesulitan.
Selain menghafal nomor bus dan terminal, PPIH juga menyarankan jemaah untuk selalu membawa dokumen penting, termasuk paspor dan kartu identitas haji. Hal ini untuk mempermudah proses identifikasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jemaah juga diimbau untuk menjaga kesehatan dan stamina tubuh, mengingat cuaca di Makkah yang cukup panas dan kepadatan jamaah yang dapat menyebabkan kelelahan.
Keberhasilan ibadah haji tidak hanya bergantung pada kelancaran ibadah ritual, tetapi juga pada kelancaran sistem pendukung, termasuk sistem transportasi. Dengan memahami dan mengikuti imbauan PPIH, diharapkan jemaah haji Indonesia dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan aman, tanpa terbebani oleh kebingungan dalam menggunakan sistem transportasi bus shalawat. Kerjasama dan kewaspadaan dari seluruh jemaah sangat penting untuk memastikan kelancaran ibadah haji tahun ini. PPIH berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik dan memastikan keselamatan dan kenyamanan seluruh jemaah haji Indonesia selama menjalankan ibadah di Tanah Suci. Informasi lebih lanjut dan detail mengenai rute bus shalawat dapat diakses melalui website resmi PPIH dan aplikasi mobile yang telah disediakan. Jemaah diimbau untuk memanfaatkan sumber informasi tersebut secara maksimal. Semoga ibadah haji kita semua di tahun ini diridhoi Allah SWT.
