ERAMADANI.COM – Senator DPD RI H. Bambang Santoso, MA mengecek langsung kesiapan PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali dalam ketersediaan energi listrik di Bali, baik untuk masyarakat maupun untuk seluruh kegiatan besar negara seperti G20 di Bali.
Ketersediaan energi listrik memiliki potensi multiplier effect yang luar biasa untuk mendukung industri dalam negeri, khususnya industri manufaktur. Industri manufaktur merupakan pengguna energi terbesar setelah sektor transportasi yang bisa meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Namun, Senator H. Bambang Santoso, MA masih sering mendapatkan keluhan dari masyarakat, khususnya yang berada di desa di Bali, bahwa akses energi listrik masih terbatas. Apa yang sudah dilakukan Pemerintah Daerah untuk menangani hal tersebut? Apa ada upaya untuk mengembangkan energi alternatif, seperti pengembangan energi terbarukan, untuk dapat memenuhi kebutuhan
listrik di Bali.
Meski demikian, Senator H. Bambang Santoso, MA memberikan apresiasi kepada PT PLN Bali begitu responsif dan bereaksi cepat dalam mengatasi permasalahan kelistrikan terutama pemadaman akibat kerusakan teknis dan faktor alam serta program-program strategis dan konkrit disekor ketenagakelistrikan di daerah ini.
Sesuai keputusan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT PLN (Persero) memastikan tarif tenaga listrik pada Oktober – Desember 2022 tetap dari sebelumnya.
Senator H. Bambang Santoso, MA juga ingin pemerintah berkomitmen melindungi masyarakat dengan tetap memberikan subsidi listrik kepada pelanggan rumah tangga 450-900 VA. Begitu pula pelanggan non-subsidi tidak mengalami kenaikan tarif pada periode ini dan tetap mendapatkan kompensasi.
PT PLN (Persero) membatalkan program pengalihan kompor LPG 3 kg ke kompor listrik. Langkah ini diklaim PLN demi menjaga kondisi ekonomi masyarakat usai pandemi Covid-19. Timbul kekhawatiran konversi dari LPG 3 kg ke kompor listrik nantinya akan menjadi dalih pemerintah untuk memaksa masyarakat menaikkan daya listrik dari 450 VA (Volt Ampere) ke 900 VA yang pada akhirnya memberatkan tagihan dan menyerap over supply listrik PLN.
Karena daya listrik 450 VA yang selama ini banyak digunakan oleh masyarakat, pasti tidak akan kuat jika harus dipaksakan dengan tambahan penggunaan kompor listrik. Selain itu permasalahan jaminan pasokan listrik juga menjadi pertimbangan.
Pemerintah menegaskan bahwa
pemerintah tidak menghapus pelanggan listrik dengan daya 450 Volt Ampere (VA) maupun menaikkan daya listrik 450 VA
menjadi 900 VA. Senator H. Bambang Santoso, MA meminta masyarakat tidak perlu resah karena pemerintah akan tetap memberikan subsidi bagi masyarakat penggunadaya listrik 450 VA.
Dalam kesempatan tersebut hadir juga para pelaku usaha bidang kelistrikan yang ikut menyampaikan aspirasi masyarakat. Diharapkan PLN dapat mendengar secara langsung apa yang menjadi keluhan dilapangan, Senin (24/10/2022).