Al Jawf, Arab Saudi – Kota kuno Dumat al-Jandal, yang terletak di wilayah Al Jawf, Arab Saudi, menyimpan misteri peradaban yang membentang ribuan tahun. Bukan sekadar situs arkeologi biasa, Dumat al-Jandal merupakan mosaik sejarah yang mengalami perkembangan dari zaman prasejarah hingga era Islam, sebagaimana terungkap melalui temuan-temuan terbaru dan penelitian intensif yang dilakukan oleh para ahli. Laporan terbaru dari Saudi Press Agency (SPA) mengungkap keberadaan lingkungan Al-Dar’i, sebuah kawasan permukiman kuno yang menawarkan kesaksian yang mengagumkan tentang kehidupan dan perkembangan kota ini sepanjang abad.
Hussain Al-Khalifah, seorang arkeolog Arab Saudi, menyatakan keyakinannya bahwa Dumat al-Jandal merupakan salah satu kota tertua yang dihuni manusia, dengan perkiraan masa pendudukan sejak milenium kedua sebelum masehi (SM). Pendapat ini diperkuat oleh temuan-temuan arkeologis yang terus menerus diungkap dari kawasan ini. Penggalian yang dilakukan pada tahun 2023, misalnya, menghasilkan tembikar Asyur yang berasal dari abad ke-8 SM, sebuah bukti yang menunjukkan interaksi dan pertukaran budaya yang luas di wilayah tersebut jauh sebelum era Islam. Lapisan-lapisan yang ditemukan juga menunjukkan keberadaan peradaban Nabatean, yang berkembang antara abad ke-1 SM dan abad ke-1 M, menunjukkan kontinuitas pendudukan dan perkembangan kota ini sepanjang masa.
Lebih menarik lagi, bukti arkeologis yang ditemukan di lingkungan Al-Dar’i menunjukkan adanya hunian berkelanjutan selama periode awal Islam dan periode-periode berikutnya. Lingkungan ini, yang dianggap sebagai salah satu kawasan tertua di Dumat al-Jandal dan Al-Jouf secara umum, menawarkan gambaran yang lebih lengkap tentang perkembangan kota ini sepanjang sejarahnya. Luasnya yang mencapai sekitar 30.000 meter persegi menunjukkan skala permukiman yang cukup besar untuk masa itu.
Arsitektur lingkungan Al-Dar’i juga menarik perhatian. Terdiri dari lebih dari 40 rumah batu yang mencapai tiga lantai (kebanyakan dua lantai), bangunan-bangunan ini menunjukkan keahlian konstruksi yang tinggi untuk zamannya. Yang menarik adalah bangunan-bangunan ini dibangun di atas fondasi bangunan lama, menunjukkan adanya proses renovasi dan adaptasi yang terus berlangsung sepanjang sejarah kota ini. Gang-gang sempit yang menghubungkan rumah-rumah menciptakan suasana permukiman yang padat dan hidup. Keberadaan lima pintu masuk juga menunjukkan perencanaan kota yang terstruktur, dengan pintu masuk selatan mengarah ke Masjid Omar Bin Al-Khattab, Istana Marid, dan pasar, sementara pintu masuk timur dan barat mengarah ke berbagai peternakan dan lingkungan pemukiman. Tata letak ini menunjukkan adanya struktur sosial dan ekonomi yang terorganisir dengan baik.
Lebih daripada hanya struktur fisik, lingkungan Al-Dar’i mencerminkan kedalaman budaya dan sejarah Wilayah Al-Jawf. Kawasan ini merupakan salah satu wilayah terkaya di Kerajaan Arab Saudi dalam hal situs-situs bersejarah, dengan tulisan, gambar, dan prasasti dari berbagai masa, termasuk Islam, Thamudic, Nabatean, dan Romawi. Temuan-temuan ini menunjukkan perpaduan budaya yang kaya dan berlapis di Dumat al-Jandal, sebuah kota yang telah menjadi saksi bisu perkembangan peradaban sepanjang ribuan tahun.
Penemuan Masjid Omar Bin Al-Khattab di dekat lingkungan Al-Dar’i menunjukkan peran penting Islam dalam sejarah kota ini. Keberadaan masjid ini menandakan bahwa Dumat al-Jandal telah menjadi bagian dari perkembangan Islam sejak masa awal. Hal ini mendukung pendapat bahwa kota ini bukan hanya memiliki sejarah yang panjang sebelum Islam, tetapi juga berperan penting dalam penyebaran dan perkembangan Islam di wilayah tersebut. Keberadaan Istana Marid juga menunjukkan tingkat perkembangan politik dan administrasi di kota ini, menunjukkan bahwa Dumat al-Jandal pernah menjadi pusat kekuasaan yang signifikan.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap seluruh potensi arkeologis Dumat al-Jandal. Namun, temuan-temuan yang sudah ada menunjukkan bahwa kota ini merupakan situs yang sangat berharga bagi pemahaman sejarah Arab Saudi dan perkembangan peradaban di Jazirah Arab. Lingkungan Al-Dar’i, dengan struktur bangunannya yang unik dan lokasi strategisnya, merupakan salah satu bukti yang paling menarik tentang kekayaan sejarah kota ini. Penelitian lebih lanjut akan membantu kita untuk memahami lebih dalam tentang kehidupan sosial, ekonomi, dan politik penduduk Dumat al-Jandal sepanjang sejarahnya, serta peran kota ini dalam perkembangan peradaban manusia.
Potensi pariwisata sejarah Dumat al-Jandal juga sangat besar. Dengan kekayaan sejarah dan arsitektur yang dimilikinya, kota ini dapat menjadi salah satu tujuan wisata sejarah yang penting di Arab Saudi. Pemerintah Arab Saudi telah menunjukkan komitmennya untuk melestarikan dan mengembangkan situs-situs sejarah di negaranya, dan Dumat al-Jandal diharapkan akan menjadi salah satu situs yang akan dikembangkan untuk tujuan pariwisata. Namun, perkembangan pariwisata harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan kelestarian situs sejarah ini dan mencegah kerusakan yang tidak diinginkan.
Kesimpulannya, penemuan-penemuan di Dumat al-Jandal, terutama di lingkungan Al-Dar’i, memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang sejarah peradaban di Jazirah Arab. Kota ini bukan hanya menunjukkan keberadaan peradaban kuno sebelum Islam, tetapi juga peran pentingnya dalam perkembangan Islam di wilayah tersebut. Dengan penelitian lebih lanjut dan upaya pelestarian yang berkelanjutan, Dumat al-Jandal akan terus memberikan wawasan berharga bagi pemahaman sejarah manusia dan perkembangan peradaban di dunia. Kota ini merupakan warisan berharga bagi Arab Saudi dan dunia internasional, dan perlu dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang.