Jakarta, 19 Januari 2025 – Peringatan Isra Miraj, peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menandai perjalanan Nabi Muhammad SAW ke Masjidil Haram dan Sidratul Muntaha, kembali akan dirayakan umat Islam di seluruh dunia. Tahun ini, peristiwa yang jatuh pada tanggal 27 Rajab 1447 H ini menjadi sorotan, khususnya terkait penetapan hari libur nasional. Kepastian tersebut telah dikeluarkan melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri terkait. Namun, lebih dari sekadar libur, Isra Miraj menyimpan makna mendalam yang patut direnungkan oleh seluruh umat.
Penentuan Tanggal dan Libur Nasional:
Perhitungan kalender Hijriah yang dinamis seringkali menimbulkan pertanyaan mengenai tanggal pasti Isra Miraj setiap tahunnya. Berdasarkan rujukan otoritatif, tanggal 27 Rajab 1447 H telah ditetapkan sebagai hari Isra Miraj 2025. Namun, konversi tanggal tersebut ke dalam kalender Masehi memerlukan perhitungan yang akurat, bervariasi sedikit antar lembaga rujukan. Hal ini dikarenakan perbedaan metode perhitungan hisab yang digunakan.
Perbedaan ini, meskipun kecil, memiliki implikasi penting terkait penetapan hari libur nasional. Pemerintah, melalui SKB tiga menteri yang berwenang – yakni Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi – telah menetapkan tanggal pasti libur nasional untuk Isra Miraj 2025. SKB ini menjadi acuan resmi bagi seluruh instansi pemerintah, lembaga swasta, dan masyarakat umum. Detail tanggal dan durasi libur tersebut akan diumumkan secara resmi oleh pemerintah melalui kanal-kanal komunikasi resmi, termasuk situs web dan media massa. Penting bagi masyarakat untuk selalu merujuk pada informasi resmi tersebut guna menghindari kesalahpahaman.
Makna Spiritual Isra Miraj:
Di luar aspek administratif terkait libur nasional, Isra Miraj memiliki makna spiritual yang sangat profound bagi umat Islam. Peristiwa ini bukan sekadar perjalanan fisik Nabi Muhammad SAW, melainkan juga perjalanan spiritual yang luar biasa. Isra, yang berarti perjalanan malam, menggambarkan perjalanan Nabi dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem. Perjalanan ini terjadi dalam sekejap mata, menunjukkan kekuasaan Allah SWT yang maha luas dan maha dahsyat.
Miraj, yang berarti naik, menceritakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha, tempat yang berada di langit ketujuh. Di tempat ini, Nabi bertemu dengan Allah SWT dan menerima perintah salat lima waktu. Perintah salat ini merupakan tiang agama Islam, menunjukkan betapa pentingnya ibadah ini dalam kehidupan seorang muslim.
Perjalanan Isra Miraj juga menjadi bukti nyata kenabian Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini menunjukkan keagungan dan kekuasaan Allah SWT, serta keistimewaan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-Nya. Kisah Isra Miraj mengajarkan umat Islam tentang pentingnya keimanan, ketaatan, dan kesabaran dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.
Refleksi dan Implementasi Nilai Isra Miraj:
Peringatan Isra Miraj setiap tahunnya hendaknya tidak hanya dimaknai sebagai libur nasional semata, tetapi juga sebagai momentum untuk melakukan introspeksi diri. Umat Islam perlu merenungkan kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam peristiwa agung ini. Bagaimana kita dapat mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari?
Beberapa nilai penting yang dapat dipetik dari Isra Miraj antara lain:
-
Ketaatan kepada Allah SWT: Perjalanan Nabi Muhammad SAW menunjukkan ketaatan mutlak kepada perintah Allah SWT. Umat Islam juga harus senantiasa taat kepada Allah SWT dalam segala hal, baik dalam ibadah maupun muamalah.
-
Kesabaran dan Ketekunan: Perjalanan Isra Miraj penuh dengan tantangan dan cobaan. Nabi Muhammad SAW menunjukkan kesabaran dan ketekunan yang luar biasa dalam menghadapi semua itu. Umat Islam juga harus memiliki kesabaran dan ketekunan dalam menjalani kehidupan.
-
Keikhlasan dalam Beribadah: Salat lima waktu yang diwajibkan melalui peristiwa Isra Miraj harus dijalankan dengan penuh keikhlasan. Ibadah yang ikhlas akan diterima oleh Allah SWT.
-
Kepercayaan dan Keteguhan Iman: Peristiwa Isra Miraj merupakan bukti nyata kekuasaan dan keagungan Allah SWT. Umat Islam harus senantiasa memperkuat iman dan kepercayaannya kepada Allah SWT.
-
Kasih Sayang dan Persaudaraan: Peristiwa Isra Miraj juga mengajarkan tentang pentingnya kasih sayang dan persaudaraan di antara sesama muslim. Umat Islam harus saling menyayangi dan membantu satu sama lain.
Kesimpulan:
Isra Miraj 2025 bukan hanya tentang penetapan libur nasional, melainkan juga tentang penguatan spiritual dan implementasi nilai-nilai luhur dalam kehidupan. Dengan memahami makna mendalam dari peristiwa ini, umat Islam diharapkan dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan senantiasa taat kepada Allah SWT. Semoga peringatan Isra Miraj tahun ini dapat membawa berkah dan rahmat bagi seluruh umat Islam di dunia. Penting bagi kita semua untuk selalu merujuk pada informasi resmi pemerintah terkait libur nasional Isra Miraj 2025 dan memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi kita semua.