ERAMADANI.COM – Denpasar — Insan Mandiri Homeschooling Bali menggelar kegiatan Parenting Education bertema “Peran Orang Tua dan Guru dalam Mendampingi Remaja Anak Spesial.”
Acara ini menghadirkan Abdul Rasyid, S.S, bagian pendidikan dari Yayasan Albana Denpasar Bali, sebagai narasumber.
Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 18 Oktober 2025, di aula Insan Mandiri Homeschooling Bali ini bertujuan membantu anak-anak spesial melewati masa perkembangan remaja. Secara umum, acara menekankan pentingnya peran guru dan orang tua dalam mendukung fase remaja agar lebih mandiri dan percaya diri.
Pembukaan dan Sambutan
Acara dimulai dengan pembacaan Surat Adh-Dhuha yang membawa suasana penuh syukur dan harapan.
Sambutan disampaikan oleh Ridwan Purnomo dari Insan Mandiri Homeschooling Bali. Ia mengingatkan pentingnya kerja sama antara sekolah dan keluarga dalam membangun lingkungan belajar yang inklusif dan positif bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Sesi Utama: Aku, Anakku, dan Dunianya
Pada sesi utama berjudul “Aku, Anakku, dan Dunianya,” Coach Rasyid membahas cara memahami dunia batin remaja istimewa.
Ia mengajak peserta meneladani nilai-nilai dalam Surat Luqman, yaitu:
Ayat 13: Tauhid
Ayat 16: Tanggung jawab
Ayat 17: Pentingnya sholat
Ayat 18–19: Akhlak terhadap orang lain
Nilai-nilai ini menjadi dasar pembentukan karakter dan spiritualitas remaja di masa perkembangan mereka.
Belajar dari Kisah Helen Keller
Para peserta juga menonton cuplikan biografi Helen Keller. Film tersebut menampilkan kisah inspiratif pertemuan Helen dengan gurunya, Anne Sullivan.
Dalam adegan yang menyentuh, Anne membantu Helen memahami kata “water” melalui sensasi air yang mengalir di tangannya. Momen ini menggambarkan bahwa kesabaran dan empati guru dapat membuka jalan komunikasi bagi anak istimewa.
Pesan dan Refleksi untuk Orang Tua
Coach Rasyid mengingatkan hal-hal penting yang sering dilupakan orang tua, seperti:
1. Anak memiliki perasaan dan harga diri
2. Anak membutuhkan ruang untuk mandiri
3. Kemampuan anak dapat berkembang
4. Orang tua perlu memvalidasi emosi anak
5. Komunikasi harus sesuai gaya belajar anak
6. Kesabaran dan waktu ekstra sangat dibutuhkan
7. Anak memerlukan pengalaman sosial
8. Dukungan orang tua harus seimbang
Pesan ini disambut antusias oleh peserta yang merasa lebih paham cara mendampingi anak secara empatik.
Menumbuhkan Generasi Masa Depan
Dalam bagian akhir, Coach Rasyid menegaskan pentingnya membersamai generasi masa depan dengan langkah-langkah nyata:
1. Menerima anak sepenuh hati
2. Memahami kebutuhan uniknya
3. Melatih komunikasi empatik
4. Menjaga kesabaran dan konsistensi
5. Melibatkan anak dalam kegiatan sosial
6. Fokus pada kekuatan, bukan kekurangan
7. Bekerja sama dengan sekolah dan ahli
Ia menekankan bahwa setiap anak memiliki potensi jika lingkungan memberinya kesempatan untuk tumbuh.
Diskusi dan Penutupan
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif. Para peserta berbagi pengalaman dan saling memberi dukungan.
Kegiatan berakhir dengan foto bersama yang menggambarkan semangat kebersamaan antara orang tua, guru, dan narasumber.
Harapan ke Depan
Melalui kegiatan ini, Insan Mandiri Homeschooling Bali berharap masyarakat semakin memahami peran orang tua dan guru dalam membimbing anak-anak spesial. Dukungan emosional, pendidikan yang adaptif, dan komunikasi positif menjadi kunci bagi remaja istimewa untuk tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan berdaya.