Jakarta, 28 November 2023 – Indonesia akan mencatatkan sejarah baru dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 H/2024 M. Setelah melalui serangkaian negosiasi diplomatik tingkat tinggi, pemerintah berhasil mengamankan kuota haji terbesar sepanjang sejarah, mencapai angka 241.000 jemaah. Angka ini melampaui rekor sebelumnya dan menandai tonggak penting dalam upaya memenuhi aspirasi jutaan warga Indonesia yang mendambakan kesempatan menunaikan rukun Islam kelima.
Perjalanan menuju pencapaian kuota fantastis ini tidaklah mudah. Sepuluh tahun terakhir menunjukan fluktuasi signifikan dalam alokasi kuota haji Indonesia. Pada tahun 2015 dan 2016, Indonesia hanya menerima 168.800 kuota. Peningkatan terjadi pada 2017, mencapai 221.000 jemaah, angka yang bertahan hingga 2018. Puncak kuota sebelum pandemi COVID-19 tercatat pada 2019, yaitu 231.000 jemaah.
Pandemi COVID-19 menjadi pukulan telak bagi para calon jemaah haji. Selama dua tahun berturut-turut, 2020 dan 2021, ibadah haji dihentikan sepenuhnya. Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 494 Tahun 2020 dan Nomor 660 Tahun 2021, yang secara resmi membatalkan keberangkatan jemaah haji Indonesia. Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus dan demi keselamatan jemaah.
Pada tahun 2022, Arab Saudi secara bertahap membuka kembali akses ibadah haji dengan kuota terbatas, sebanyak 1 juta jemaah dari seluruh dunia, termasuk jemaah domestik. Indonesia hanya mendapatkan alokasi 100.051 jemaah, dengan pembatasan usia maksimal 65 tahun. Kemenag saat itu memprioritaskan jemaah yang keberangkatannya tertunda pada tahun 2020 dan memenuhi kriteria usia tersebut.
Penyelenggaraan ibadah haji kembali normal pada tahun 2023 (1444 H), dengan Indonesia menerima kuota 221.000 jemaah, angka yang sama dengan tahun 2017 dan 2018. Awalnya, kuota ini juga diproyeksikan untuk tahun 2024, seperti yang disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas setelah menghadiri Haflat al-Haj al-Khitamy 1444 H di Makkah.
Namun, pemerintah Indonesia tidak berpuas diri. Upaya diplomasi intensif dilakukan untuk meningkatkan kuota haji 2024. Puncaknya, Presiden Joko Widodo memanfaatkan momentum KTT ASEAN-GCC di Riyadh untuk melobi langsung Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman al-Saud (MBS).
Dalam pertemuan informal yang berlangsung cair saat sesi makan siang, Presiden Jokowi menyampaikan secara langsung realita panjangnya masa tunggu jemaah haji Indonesia, yang mencapai 47 tahun. Argumentasi ini berhasil menyentuh hati MBS, yang kemudian berjanji untuk mempertimbangkan penambahan kuota. Janji tersebut terbukti nyata. Pada malam harinya, Dubes Arab Saudi mengabarkan kabar gembira: Arab Saudi menyetujui penambahan kuota haji Indonesia sebanyak 20.000 jemaah.
Kabar baik ini kemudian diresmikan dalam rapat Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2024 Komisi VIII DPR RI dan Panja Pemerintah. Pemerintah dan DPR RI secara resmi menyepakati kuota haji Indonesia 2024 sebanyak 241.000 jemaah, terdiri dari 221.720 jemaah haji reguler dan 19.280 jemaah haji khusus. Angka ini merupakan peningkatan signifikan dibandingkan kuota awal yang diumumkan, dan menandai pencapaian kuota haji terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag, Saiful Mujab, menegaskan bahwa kuota 241.000 jemaah ini merupakan rekor terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan haji di Indonesia. Penambahan 20.000 kuota, dengan rincian 10.000 untuk jemaah reguler dan 10.000 untuk jemaah khusus, merupakan buah dari diplomasi dan negosiasi yang gigih.
Keberhasilan ini bukan hanya kemenangan bagi pemerintah, tetapi juga kemenangan bagi jutaan calon jemaah haji Indonesia yang telah lama menantikan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji. Penambahan kuota ini diharapkan dapat mengurangi masa tunggu yang selama ini cukup panjang, dan memberikan kesempatan lebih banyak bagi masyarakat Indonesia untuk menunaikan rukun Islam kelima.
Proses keberangkatan haji tahun 2024 sendiri telah dijadwalkan. Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan penerbitan visa dimulai pada 1 Maret 2024, dengan kedatangan awal jemaah haji dijadwalkan pada 9 Mei 2024. Dengan kuota yang telah disepakati, persiapan dan penyelenggaraan ibadah haji 2024 diharapkan dapat berjalan lancar dan sukses, mengantarkan para jemaah Indonesia untuk menunaikan ibadah haji dengan khusyuk dan penuh keberkahan. Keberhasilan ini juga menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para jemaah haji Indonesia. Semoga keberangkatan jemaah haji Indonesia tahun 2024 berjalan lancar dan penuh berkah.