ERAMADANI.COM, SUDAN – Bentrokan bersenjata yang terjadi antara Oknum Mantan Anggota NISS (National Intellegence and Security Service/NISS) dengan Pasukan Angkatan Bersenjata Sudan di Khartoum.
Khartoum memberitakan bahwa kejadian ini bermula di salah satu Markaz Operasi Militer di daerah Kafuri, Bahri pada Rabu siang (15/01/2020) kemarin hingga sore.
Hal ini membuat Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di sudan bersiaga dan waspada, dan semua WNI di Sudan Terpantau dalam Keadaan Aman.
Pasca terjadinya bentrokan bersenjata antara sejumlah oknum mantan anggota Dinas Intelijen dan Keamanan Nasional (National Intellegence and Security Service/NISS.
Yang sangat berkuasa pada masa Pemerintahan Omar Al Bashir), dan saat ini tergabung dalam Dinas Intelijen Umum (General Intelligence Service) dengan pasukan Polisi Militer Angkatan Bersenjata (AB) Sudan, Selasa sore (15/01/20).
Bentrokan bersenjata Sudan
Bentrokan tersebut sempat membuat Otoritas terkait di Sudan menutup sementara Bandara Khartoum.
Karena para oknum tersebut menembakkan senjatanya secara membabi buta ke udara yang membahayakan penerbangan di Bandara Khartoum.
Pada malam harinya, pihak AB Sudan berhasil mengatasi keadaan dan situasi kembali normal.
Meskipun jalan utama tampak lebih sepi dari hari- hari biasa. Pihak Dewan Pimpinan Transisi Sudan menegaskan akan terus mengawal jalannya lalu lintas.
Bahkan proses transisi politik di Sudan dan tidak akan membiarkan adanya gangguan keamanan.
Hal ini membuat KBRI Khartoum telah mengeluarkan Edaran kepada seluruh WNI di Sudan, termasuk di Khartoum
Surat himbauan untuk para WNI agar tetap tenang, namun terus meningkatkan kewaspadaan serta tetap melakukan kontak dengan KBRI Khartoum melalui hotline yang ada. (HAD)