Makkah, 4 Juni 2025 – Suhu ekstrem yang diperkirakan mencapai lebih dari 40 derajat Celcius di kawasan Arafah pada puncak ibadah haji, mendorong otoritas Arab Saudi mengeluarkan imbauan penting bagi seluruh jemaah haji. Menteri Haji dan Umroh Arab Saudi, Tawfiq Al Rabiah, secara tegas meminta para jemaah untuk tetap berada di dalam tenda mereka antara pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat pada hari Arafah, yang jatuh besok. Imbauan ini bertujuan untuk mencegah potensi risiko kesehatan yang serius akibat paparan panas berlebih selama pelaksanaan wukuf, ritual penting dalam rangkaian ibadah haji.
Keputusan ini diambil menyusul prediksi cuaca ekstrem yang mengancam keselamatan jemaah. Pengalaman pahit tahun lalu, di mana gelombang panas yang mencapai lebih dari 51 derajat Celcius mengakibatkan 1.301 jemaah haji wafat, menjadi pembelajaran berharga bagi pemerintah Arab Saudi dalam memastikan keselamatan dan kesehatan para tamu Allah. Tahun ini, langkah-langkah antisipasi dan mitigasi bencana disiapkan secara masif untuk menghindari terulangnya tragedi serupa.
Hari Arafah, yang jatuh pada tanggal 9 Zulhijjah, merupakan puncak spiritual ibadah haji. Tradisi jemaah berbondong-bondong menuju Jabal Rahmah, bukit setinggi 230 kaki di pinggiran Makkah, untuk berdoa dan bermunajat, menjadi perhatian khusus. Minimnya pepohonan dan naungan di area tersebut membuat Jabal Rahmah sangat rentan terhadap paparan sinar matahari langsung dan suhu ekstrem. Oleh karena itu, imbauan untuk menghindari aktivitas di luar ruangan selama periode puncak panas menjadi sangat krusial.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi turut mengeluarkan peringatan keras terkait aktivitas fisik yang berlebihan selama hari Arafah. Dalam pernyataan resminya, kementerian tersebut secara tegas menyarankan jemaah untuk menghindari pendakian ke Jabal Rahmah atau tempat-tempat tinggi lainnya. Aktivitas fisik yang berat di bawah terik matahari, menurut kementerian, meningkatkan risiko kelelahan akibat panas yang dapat berujung pada kondisi kesehatan yang serius, bahkan kematian. Peringatan ini menekankan pentingnya prioritas keselamatan dan kesehatan jemaah di atas segala aktivitas ritual.
Antisipasi pemerintah Arab Saudi terhadap cuaca ekstrem ini bukan sekadar imbauan semata. Upaya konkret dan masif telah disiapkan untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan jemaah. Lebih dari 250.000 petugas dari 40 lembaga pemerintah telah diterjunkan untuk mengamankan area pelaksanaan ibadah haji dan memberikan layanan kesehatan. Angka ini menunjukkan komitmen pemerintah Arab Saudi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para jemaah yang datang dari berbagai penjuru dunia.
Langkah-langkah mitigasi yang dilakukan meliputi penyediaan area teduh seluas 50.000 meter persegi, pemasangan 400 unit pendingin di lokasi-lokasi strategis, serta penambahan ribuan tenaga medis yang disiagakan di berbagai titik. Keberadaan tenaga medis yang memadai ini memastikan respon cepat terhadap setiap kondisi darurat medis yang mungkin terjadi akibat paparan panas atau faktor lainnya. Sistem layanan kesehatan yang terintegrasi dan responsif menjadi kunci keberhasilan dalam mencegah tragedi kemanusiaan.
Menteri Haji dan Umroh, Tawfiq Al Rabiah, dalam keterangannya kepada AFP, menegaskan kesiapan pemerintah dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem. Ia menekankan bahwa langkah-langkah yang diambil merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi seluruh jemaah haji. Jumlah petugas yang besar dan fasilitas pendukung yang memadai menunjukkan keseriusan pemerintah Arab Saudi dalam mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat mengancam keselamatan jemaah.
Hingga Senin, 2 Juni 2025, lebih dari 1,5 juta jemaah haji dari berbagai negara telah tiba di Arab Saudi. Angka ini menunjukkan tingginya antusiasme umat Islam di seluruh dunia untuk menunaikan ibadah haji. Namun, jumlah jemaah yang besar ini juga meningkatkan tantangan dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan setiap individu. Oleh karena itu, imbauan untuk tetap berada di dalam tenda selama periode puncak panas menjadi sangat penting untuk dipatuhi.
Imbauan ini bukan sekadar himbauan, melainkan sebuah langkah preventif yang didasarkan pada data dan pengalaman masa lalu. Pemerintah Arab Saudi telah belajar dari kesalahan masa lalu dan mengambil langkah-langkah yang lebih komprehensif untuk mencegah terulangnya tragedi. Kesiapan pemerintah dalam menghadapi cuaca ekstrem ini menunjukkan komitmen mereka dalam melindungi keselamatan dan kesehatan para jemaah haji.
Kepatuhan jemaah terhadap imbauan ini sangat penting. Meskipun wukuf di Arafah merupakan momen spiritual yang sangat penting, keselamatan dan kesehatan tetap menjadi prioritas utama. Menghindari aktivitas di luar ruangan selama periode puncak panas dapat mencegah risiko kesehatan yang serius dan memastikan kelancaran ibadah haji. Jemaah diharapkan untuk mematuhi imbauan ini demi keselamatan diri sendiri dan keberlangsungan ibadah haji.
Pemerintah Arab Saudi telah menunjukkan komitmennya dalam menyediakan fasilitas dan layanan terbaik bagi jemaah haji. Namun, kerja sama dan kepatuhan jemaah juga sangat penting dalam memastikan keselamatan dan keberhasilan pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Dengan bekerja sama, pemerintah dan jemaah dapat menciptakan suasana ibadah yang aman, nyaman, dan khusyuk.
Keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini tidak hanya diukur dari jumlah jemaah yang hadir, tetapi juga dari tingkat keselamatan dan kenyamanan yang dapat diberikan kepada mereka. Pemerintah Arab Saudi telah menunjukkan kesiapannya dalam menghadapi tantangan, dan diharapkan jemaah haji dapat bekerja sama dengan mematuhi imbauan yang telah dikeluarkan demi keselamatan dan kelancaran ibadah haji. Semoga ibadah haji tahun ini berjalan lancar dan penuh berkah bagi seluruh jemaah.