Jakarta, [Tanggal Publikasi] – Penggunaan celak mata, sebuah praktik kecantikan tradisional yang telah berlangsung selama berabad-abad, kembali menjadi sorotan. Lebih dari sekadar kosmetik penghias mata, celak memiliki signifikansi spiritual dan manfaat kesehatan yang telah terdokumentasi dalam literatur Islam dan kajian medis. Artikel ini akan mengupas tuntas hukum penggunaan celak dalam perspektif Islam, serta menelaah manfaatnya bagi kesehatan mata.
Celak Mata: Antara Tradisi, Spiritualitas, dan Kesehatan
Imam At-Tirmidzi, dalam kitab haditsnya yang diterjemahkan dengan judul Pribadi dan Budi Pekerti Rasulullah SAW, menjelaskan itsmid, bahan dasar celak, sebagai serbuk berwarna hitam atau biru yang diaplikasikan pada bulu mata dan area sekitar mata. Dalam konteks Islam, penggunaan celak bukan semata-mata soal estetika. Hadits-hadits Nabi Muhammad SAW memberikan perspektif yang lebih luas, mencakup aspek spiritual dan kesehatan. Pemahaman yang komprehensif terhadap hadits-hadits terkait menjadi kunci dalam memahami hukum dan etika penggunaannya.
Hukum Penggunaan Celak Mata bagi Laki-laki dan Perempuan
Praktik penggunaan celak mata lebih sering dikaitkan dengan perempuan, sebagai upaya meningkatkan daya tarik visual. Celak digunakan untuk memperindah bentuk mata, menebalkan bulu mata, dan menciptakan kesan mata yang lebih tajam dan menarik. Namun, pandangan ini perlu dikoreksi.
Buku The Mirror of Mohammed karya Abdul Ghaffar Chodri menjelaskan bahwa penggunaan celak mata merupakan sunnah Rasulullah SAW yang bersifat umum, berlaku bagi laki-laki maupun perempuan. Rasulullah SAW sendiri tercatat menggunakan celak, bahkan disebutkan dalam hadits riwayat Ahmad bahwa beliau mengoleskan celak pada masing-masing mata sebanyak tiga kali setiap malam sebelum tidur. Hadits ini berbunyi, "Dahulu, Rasulullah SAW memiliki celak yang ia pakai menjelang tidur, sebanyak tiga kali pada masing-masing matanya." (HR Ahmad).
Syaikh Ahmad Jad, dalam Fikih Sunnah Wanita, mengategorikan hukum penggunaan celak sebagai diperbolehkan dengan dua tujuan utama. Pertama, untuk tujuan kesehatan; memperkuat penglihatan, membersihkan mata, dan menghilangkan kotoran, tanpa niat mempercantik diri. Kedua, untuk mempercantik diri, khususnya bagi perempuan yang berhias di hadapan suami.
Perbedaan pendapat muncul terutama di kalangan ulama terkait penggunaan celak oleh perempuan di depan umum. Buya Yahya, misalnya, menegaskan kesunnahan penggunaan celak bagi laki-laki, tanpa perbedaan pendapat yang signifikan. Namun, bagi perempuan, penggunaan celak sebagai perhiasan yang ditampakkan di hadapan laki-laki yang bukan mahram menjadi area perbedaan pendapat. Penggunaan celak di rumah bersama keluarga sangat diperbolehkan dan bahkan disunahkan. Namun, ketika seorang wanita hendak keluar rumah, niat dan etika menjadi sangat penting untuk memastikan penggunaan celak tidak menyimpang dari ajaran agama dan norma sosial. Perempuan perlu memastikan niatnya terfokus pada manfaat kesehatan atau berhias di hadapan suami, bukan untuk menarik perhatian laki-laki yang bukan mahram.
Manfaat Celak Mata: Antara Tradisi dan Sains
Celak mata, jauh sebelum menjadi tren kecantikan modern, telah menjadi bagian integral dari tradisi kecantikan dan kesehatan lintas budaya. Penggunaan celak bukan sekadar tren, tetapi didasari oleh manfaat yang telah teruji waktu.
Ibnul Qayyim, dalam Kitab Zadul Ma’ad, mencatat berbagai manfaat kesehatan celak mata. Salah satu manfaat yang paling sering disebut adalah kemampuannya untuk memperkuat penglihatan dan membersihkan mata dari kotoran. Rasulullah SAW sendiri menyebutkan dalam beberapa hadits bahwa celak dapat menumbuhkan bulu mata. Hal ini menunjukkan adanya pemahaman tradisional tentang manfaat celak yang kemudian perlu dikaji lebih lanjut dari perspektif sains modern.
Pada masa Rasulullah SAW, penggunaan celak umum dilakukan baik oleh laki-laki maupun perempuan. Namun, untuk mendapatkan manfaat optimal, itsmid sebagai bahan dasar celak menjadi poin penting. Penelitian modern perlu dilakukan untuk mengidentifikasi kandungan itsmid dan menganalisis efektivitasnya terhadap kesehatan mata. Apakah kandungan mineral tertentu dalam itsmid berkontribusi pada manfaat kesehatan yang disebutkan dalam hadits? Pertanyaan ini memerlukan kajian ilmiah yang mendalam.
Kajian Ilmiah Modern Terhadap Manfaat Celak Mata
Meskipun hadits dan literatur tradisional telah lama memuji manfaat celak mata, penelitian ilmiah modern masih terbatas. Beberapa penelitian awal menunjukkan potensi manfaat antibakteri dan antiinflamasi dari beberapa jenis celak, terutama yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti antimony sulfide. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat ini dan menentukan dosis serta jenis celak yang aman dan efektif.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua jenis celak aman untuk digunakan. Celak yang mengandung bahan kimia berbahaya dapat menyebabkan iritasi, infeksi, dan bahkan kerusakan mata permanen. Oleh karena itu, memilih celak yang terbuat dari bahan alami dan berkualitas tinggi sangat penting. Konsultasi dengan dokter mata juga disarankan sebelum menggunakan celak, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi mata tertentu.
Kesimpulan:
Penggunaan celak mata, baik dari perspektif Islam maupun kesehatan, merupakan topik yang kompleks dan memerlukan pemahaman yang komprehensif. Hukum penggunaannya diperbolehkan, bahkan disunahkan, dengan niat yang benar dan sesuai dengan kaidah-kaidah agama. Manfaat kesehatan celak mata, meskipun telah terdokumentasi dalam literatur tradisional, memerlukan kajian ilmiah modern yang lebih mendalam untuk mengkonfirmasi dan mengoptimalkan penggunaannya. Penting untuk memilih celak yang aman dan berkualitas, serta berkonsultasi dengan dokter mata untuk memastikan penggunaan yang tepat dan menghindari efek samping yang tidak diinginkan. Dengan demikian, penggunaan celak mata dapat menjadi bagian dari tradisi kecantikan yang bermanfaat dan sesuai dengan tuntunan agama dan ilmu pengetahuan. Lebih lanjut, penelitian yang komprehensif tentang kandungan dan efektivitas itsmid sangat dibutuhkan untuk mengungkap sepenuhnya rahasia manfaat celak mata yang telah dikenal sejak zaman Rasulullah SAW.