Jakarta, 5 Februari 2025 – Suasana spiritual mulai terasa kental di tengah masyarakat Indonesia. Ramadan 1446 H, bulan suci penuh berkah bagi umat Muslim, kian dekat. Berdasarkan perhitungan astronomis (hisab) dan sejumlah rujukan kalender Hijriah, Ramadan diprediksi akan dimulai pada awal Maret 2025, tepatnya hanya dalam hitungan 24 hari lagi dari hari ini. Antisipasi dan persiapan menyambut bulan penuh ibadah ini pun mulai terasa di berbagai penjuru negeri.
Prediksi awal Ramadan yang jatuh pada 1 Maret 2025 ini didasarkan pada metode hisab, sebuah metode perhitungan posisi bulan yang lazim digunakan dalam penyusunan kalender Hijriah. Metode ini, yang mengandalkan perhitungan matematis dan astronomis, memberikan gambaran akurat mengenai siklus peredaran bulan dan penentuan awal bulan dalam kalender Islam. Berbagai situs dan lembaga penyedia kalender Hijriah, termasuk Islamic Hijri Calendar, menunjukkan keselarasan prediksi ini. Menurut situs tersebut, 1 Ramadan 1446 H akan dimulai pada hari Sabtu, 1 Maret 2025, dan berlangsung selama 29 atau 30 hari, bergantung pada hasil rukyatul hilal (pengamatan hilal) pada tanggal 29 Ramadan. Jika hilal terlihat, maka Ramadan akan berakhir pada Sabtu, 29 Maret 2025. Namun, jika hilal tidak terlihat, maka Ramadan akan istikmal (genap) menjadi 30 hari dan berakhir pada Minggu, 30 Maret 2025.
Ketetapan Muhammadiyah dan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT)
Penetapan awal Ramadan 1446 H oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah senada dengan prediksi yang beredar luas. Organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia ini, melalui rujukan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), telah menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Kepastian ini didasarkan pada perhitungan ijtimak (konjungsi) yang akurat. Dalam keterangan resmi yang dikeluarkan Muhammadiyah, disebutkan: "Ijtimak Akhir Bulan Sya’ban 1446 Jumat Legi, 28/2/2025 Pukul 00:44:38 GMT. Kawasan Imkanu Rukyat: Jumat, 28/2/2025 Pukul 14:43:34 GMT di Kota Ais Yaman, posisi Hilal T 05° 42′ 57" dengan E 08° 00′ 22" Waktu New Zealand: Ijtimak Jumat, 28/2/2025 Pukul 12:44:38 NZST Fajar, 28/2/2025 Pukul 04:36:39 NZST Maka Awal Bulan Ramadhan Sabtu Pahing, 1/3/2025 M." Berdasarkan KHGT, Muhammadiyah menetapkan durasi puasa Ramadan 1446 H selama 29 hari, sehingga Idul Fitri 1446 H dirayakan pada Minggu, 30 Maret 2025.
Pemerintah dan Sidang Isbat: Menunggu Kepastian
Sementara itu, Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Agama, belum secara resmi menetapkan awal Ramadan 1446 H. Seperti tahun-tahun sebelumnya, penetapan tersebut akan dilakukan setelah menggelar sidang isbat yang mempertimbangkan hasil hisab dan rukyatul hilal. Sidang isbat ini dijadwalkan pada 29 Syaban 1446 H, yang menurut Kalender Hijriah Indonesia 2025 terbitan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, jatuh pada Jumat, 28 Februari 2025. Sidang isbat ini menjadi mekanisme penting dalam menentukan awal Ramadan di Indonesia, yang mempertimbangkan aspek ilmiah (hisab) dan pengamatan langsung (rukyat). Keputusan pemerintah ini akan menjadi pedoman bagi mayoritas umat Islam di Indonesia dalam menjalankan ibadah puasa.
Doa dan Persiapan Menyambut Ramadan
Menjelang datangnya Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa dan mempersiapkan diri secara spiritual dan fisik. Berbagai doa menyambut Ramadan terdapat dalam hadits dan literatur keagamaan. Salah satu doa yang diriwayatkan oleh Thabrani, misalnya, berbunyi: "Allahumma salimn li ramadlāna wa sallim ramadlāna lī wa tasallamhu minnī mutaqabbalan" yang artinya: "Ya Allah, selamatkanlah aku untuk bulan Ramadhan dan selamatkanlah bulan Ramadhan untukku, serta selamatkanlah Ramadhan dariku demi amal ibadah yang diterima." Doa lain yang diriwayatkan at-Tirmidzi dan ad-Darimi juga sering dipanjatkan, mengajak Allah SWT untuk menghadirkan awal Ramadan dengan penuh ketenangan, keimanan, keselamatan, dan keislaman. Doa-doa ini menjadi refleksi spiritual yang mendalam, mengingatkan pentingnya niat tulus dan kesiapan batin dalam menjalani ibadah puasa.
Antisipasi dan Persiapan Masyarakat
Selain aspek spiritual, persiapan menyambut Ramadan juga terlihat dalam berbagai aktivitas masyarakat. Pasar-pasar mulai dipenuhi dengan berbagai kebutuhan pokok dan bahan makanan untuk persiapan sahur dan berbuka puasa. Pedagang makanan dan minuman khas Ramadan pun mulai menjajakan dagangannya. Di berbagai masjid dan musholla, jadwal kegiatan ibadah seperti tarawih dan tadarus Al-Quran mulai disusun. Lembaga-lembaga sosial dan filantropi juga mempersiapkan program-program berbagi dan membantu sesama, khususnya bagi mereka yang membutuhkan. Semangat berbagi dan kepedulian sosial menjadi ciri khas Ramadan, yang mempererat tali persaudaraan dan memperkuat rasa kebersamaan di tengah masyarakat.
Kesimpulan:
Hitung mundur menuju Ramadan 1446 H telah dimulai. Hanya tersisa 24 hari lagi sebelum bulan suci ini tiba. Prediksi awal Ramadan pada 1 Maret 2025 berdasarkan hisab telah disampaikan oleh berbagai lembaga, termasuk PP Muhammadiyah. Namun, penetapan resmi di Indonesia masih menunggu hasil sidang isbat yang akan digelar oleh pemerintah. Di tengah menunggu kepastian tersebut, umat Islam di Indonesia mempersiapkan diri secara spiritual dan fisik, memperbanyak doa, dan meningkatkan amal ibadah. Suasana spiritual yang kian terasa ini mencerminkan kerinduan mendalam akan datangnya bulan penuh berkah, Ramadan, yang membawa rahmat dan ampunan dari Allah SWT. Semoga Ramadan 1446 H menjadi momentum untuk meningkatkan ketakwaan dan memperkuat ukhuwah islamiyah di tengah masyarakat Indonesia.