Hari Guru Nasional, yang diperingati setiap tanggal 25 November, kembali menjadi momentum penting untuk menghormati dan mengapresiasi jasa para pahlawan tanpa tanda jasa yang telah berdedikasi mendidik dan membimbing generasi penerus bangsa. Peringatan tahun 2024 ini, tak hanya diwarnai dengan upacara bendera di berbagai sekolah dan instansi pendidikan, namun juga dengan pembacaan doa syukur dan harapan yang khidmat, mengingat peran krusial guru dalam membentuk karakter dan masa depan Indonesia.
Upacara Hari Guru Nasional, yang secara resmi ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Peringatan ini bukan sekadar seremonial belaka, melainkan sebuah refleksi mendalam atas peran strategis guru dan tenaga kependidikan dalam membangun karakter, keterampilan, dan pengetahuan generasi muda. Tujuan utama upacara tersebut adalah untuk:
-
Meningkatkan peran strategis guru dan tenaga kependidikan: Peringatan ini bertujuan untuk meneguhkan kembali pentingnya peran guru dan tenaga kependidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional. Mereka adalah ujung tombak dalam mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa.
-
Meneladani semangat dan dedikasi guru: Upacara ini menjadi sarana untuk meneladani semangat dan dedikasi para guru yang telah mencurahkan waktu, tenaga, dan pikiran demi kemajuan pendidikan. Dedikasi mereka yang tak kenal lelah patut menjadi inspirasi bagi seluruh lapisan masyarakat.
-
Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat: Peringatan Hari Guru Nasional juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya kedudukan dan peran guru dalam membangun karakter bangsa. Dukungan dan apresiasi dari masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif.
Doa Syukur dan Harapan: Sebuah Ungkapan Rasa Terima Kasih yang Mendalam
Salah satu rangkaian penting dalam upacara Hari Guru Nasional adalah pembacaan doa. Doa ini bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan ungkapan rasa syukur yang mendalam atas jasa para guru dan harapan untuk kemajuan dunia pendidikan Indonesia. Doa yang dipanjatkan mengandung makna yang sangat dalam, meliputi:
-
Syukur atas kasih sayang Tuhan: Doa diawali dengan ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, khususnya dalam memberikan kesempatan untuk belajar dan dididik oleh para guru yang berdedikasi. Guru dilihat sebagai perantara rahmat Tuhan dalam menebarkan ilmu pengetahuan dan membentuk karakter.
-
Apresiasi atas perjuangan guru tanpa pamrih: Doa tersebut secara khusus mengapresiasi perjuangan guru yang telah mendidik anak bangsa dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, tanpa mengharapkan imbalan materi yang besar. Pengorbanan mereka yang luar biasa patut dihargai dan dihormati.
-
Doa perlindungan dan keselamatan bagi guru: Doa juga memohon perlindungan dan keselamatan bagi para guru, agar mereka senantiasa diberikan kesehatan, kekuatan, dan keberkahan dalam menjalankan tugas mulia mereka. Perlindungan ini mencakup aspek fisik maupun spiritual.
-
Harapan kemajuan dunia pendidikan: Doa tersebut juga mengandung harapan agar dunia pendidikan Indonesia semakin maju dan berkembang, menghasilkan generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan mampu bersaing di tingkat global. Perkembangan pendidikan yang pesat menjadi kunci kemajuan bangsa.
-
Pengakuan atas peran guru dalam membentuk karakter: Doa tersebut secara eksplisit mengakui peran guru dalam membentuk karakter siswa, khususnya dalam konteks Profil Pelajar Pancasila. Guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai luhur yang membentuk kepribadian siswa.
-
Permohonan ampunan dosa bagi guru: Doa juga memohon ampunan dosa bagi para guru, mengingat betapa besar tanggung jawab dan beban yang mereka pikul dalam mendidik generasi penerus bangsa. Permohonan ampun ini menunjukkan rasa hormat dan penghargaan yang mendalam.
-
Doa untuk kekuatan dan ketabahan: Doa tersebut juga memohon kekuatan dan ketabahan bagi para guru dalam menghadapi berbagai tantangan dalam dunia pendidikan. Tantangan tersebut bisa berupa masalah akademik, perilaku siswa, maupun kendala infrastruktur.
-
Ungkapan cinta dan penghormatan: Doa tersebut merupakan ungkapan cinta dan penghormatan yang tulus dari para siswa kepada guru-guru mereka. Rasa hormat ini terpancar dari setiap kalimat yang dipanjatkan.
Pedoman Upacara Hari Guru Nasional 2024: Tata Cara dan Jadwal Peringatan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menerbitkan pedoman resmi untuk pelaksanaan upacara Hari Guru Nasional 2024. Pedoman ini mencakup berbagai aspek, mulai dari waktu dan tempat pelaksanaan hingga tata cara upacara. Berdasarkan Surat Kemendikbud nomor 31810/MPK.BlffU.02.03/2024, rincian jadwal upacara adalah sebagai berikut:
- Hari/Tanggal: Senin, 25 November 2024
- Waktu: Pukul 08.00 WIB
- Lokasi: Kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah di tingkat pusat, Kantor Kementerian Agama pusat, instansi dan satuan pendidikan di daerah, Kantor perwakilan Indonesia di luar negeri, serta satuan pendidikan di luar negeri.
Upacara di kantor pusat Kemendikbudristek akan disiarkan secara langsung melalui saluran YouTube resmi Kemendikbud RI, sehingga masyarakat luas dapat turut berpartisipasi dalam peringatan Hari Guru Nasional ini. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan penghormatan yang selayaknya kepada para guru.
Kesimpulan:
Peringatan Hari Guru Nasional 2024 bukan hanya sekadar seremonial, melainkan momentum untuk merefleksikan kembali peran vital guru dalam pembangunan bangsa. Doa syukur dan harapan yang dipanjatkan menjadi simbol rasa terima kasih dan penghormatan yang mendalam atas dedikasi dan pengorbanan para guru. Semoga peringatan ini dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap profesi guru dan mendorong terciptanya lingkungan pendidikan yang lebih baik untuk generasi mendatang. Semoga para guru senantiasa diberikan kesehatan, kekuatan, dan keberkahan dalam menjalankan tugas mulia mereka. Selamat Hari Guru Nasional!