ERAMADANI.COM, DENPASAR – Menghadapi virus corona, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali telah mengalokasikan anggaran tak terduga sebesar Rp 15 miliar untuk antisipasi wabah COVID-19 atau virus corona.
Kendati sudah disiapkan anggaran tak terduga, Pemprov Bali tidak mengharapkan sampai ada pasien yang positif terjangkit virus corona (COVID-19) di Pulau Dewata.
“Pemerintah daerah punya anggaran tak terduga, itu bisa digunakan. Sekarang ini ada Rp 15 miliar di APBD Provinsi, kami berharap agar dana itu tidak sampai digunakan, artinya tidak ada penyakit tersebut,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, di Denpasar, Rabu (04/03/2020).
Bali Alokasikan Anggaran Rp 15 Miliar
Dilansir dari Republika.co.id, Dewa menyebutkan sejauh ini sejumlah pihak terkait sudah bersinergi dengan maksimal melakukan upaya pencegahan.
Jika seandainya dana darurat Rp15 miliar ini kurang, ia menyebut bahwa regulasi sudah memungkinkan Pemprov Bali untuk melakukan penambahan dengan melakukan penjadwalan ulang kegiatan-kegiatan yang lain.
“Untuk anggaran dana darurat tidak usah khawatir,” tegasnya.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan untuk saat ini hendaknya pihak-pihak terkai dapat menunjukkan pada dunia bagaimana Bali menangani pasien yang dicurigai terjangkit COVID-19.
“Sebagaimana yang sudah dilakukan di airport dan rumah sakit. Ini menjadi promosi positif kita, yang kita lakukan sudah sesuai dengan aturan dan mekanisme,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya, mengatakan hingga saat ini pasien terduga COVID-19 yang berstatus dalam pengawasan berjumlah delapan orang.
Dua di antaranya adalah WNI yang baru pulang umrah, sedangkan sisanya WNA berkewarganegaraan Denmark, Jepang, dan Rusia.
Saat ini, delapan pasien tersebut ada yang dirawat di RSUP Sanglah, RS Sanjiwani, Gianyar dan RS Mangusadha, Badung, Bali.
Pemerintah Provinsi Bali berencana menyatukan perawatan semua pasien yang terduga COVID-19 di RSUP Sanglah, Denpasar.
Dengan penyatuan tempat perawatan para pasien terduga COVID-19 di RSUP Sanglah, diharapkan memudahkan dalam memonitor perkembangan kondisi pasien. (MYR)