ERAMADANI.COM, DENPASAR – Di tengah ancaman lesunya perekonomian akibat pandemi Covid-19, sektor perdagangan Bali masih menggeliat dengan melakukan ekspor produk pertanian lokal dan industri kerajinan ke berbagai negara.
Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Bali Wayan Koster saat melepas ekspor manggis dan kerajinan tangan (handycraft) Bali ke Uni Emirat Arab (UEA) melalui video conference di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar, Ahad (26/04/2020).
“Ekspor ini merupakan langkah yang sangat penting, terlebih di tengah pandemi Covid-19 yang sedang melanda seperti saat ini,” ungkapnya.
“Artinya, ekonomi kita tetap menggeliat di tengah situasi seperti ini. Produk Pertanian kita, kerajinan kita di Bali masih tetap berdenyut dan berjalan dengan normal bahkan mampu menembus pasar luar negeri, bukan main-main,” kata Gubernur.
Jika dilihat, selama ini ekonomi Pulau Bali selalu bergandengan dengan faktor pariwisata yang dimiliki Pulau dewata.
Memang pada kenyataannya, Bali merupakan surganya pariwisata Indonesia, sehinga banyak pelancong yang berdatangan.
Namun kini, seakan pariwisata yang begitu indah nampak sepi, tak ada pengunjung yang biasanya begitu ramai oleh pendatang.
Melepas Ekspor Produk Pertanian Bali
Dalam pelepasan tersebut, satu ton manggis akan dikirim ke Dubai, UEA dengan menggunakan jalur udara dan kerajinan tangan sebanyak 504 kontainer lewat jalur laut melalui Pelabuhan Benoa.
Di hari yang sama, produk pertanian atau perkebunan berupa kakao Bali serta bibit paprika juga diekspor ke Singapura dan Belanda.
Sedangkan produk kayu suar dan bambu Bali dikirim untuk menembus pasar Kanada, Portugal, Meksiko, Brazil dan Spanyol.
Sementara itu, pasar Jepang menjadi tujuan untuk hasil holtikultura seperti cabai keriting, cabai rawit, hingga buah jeruk nipis.
Ia berharap, ditengah pandemi Covid-19 yang semangkin meningkat, Pulau Bali dapat memulihkan kembali sektor ekonomi.
Melepas ekspor Produk Pertanian ini ke berbagai negara di belahan dunia, dapat meningkatkan semangat para petani lagi.
Selain itu, Kepala Balai Karantina Pertanian Denpasar I Putu Tarumanegara melaporkan bahwa ekspor produk pertanian yang akan diekspor.
Katanya hingga minggu ketiga di bulan april mencapai angka 799 ribu ton yaitu enilai Rp 86 Milyar.
Ditambah tiga ribu ton ekspor produk hasil kehutanan senilai Rp 42 Milyar yang mencakup ekspor ke berbagai negara. (HAD)