ERAMADANI.COM, KARANGASEM – Ahad (20/10/2019) pagi ini, Gerakan Sholat Subuh Berjamaah ( GSSB ) Bali pekan ke-24 diselenggarakan di Masjid Ar-Rahman, Desa Karang Tohpati, Karangasem.
Perhelatan pekanan yang diselenggarakan setiap hari Ahad ini berlangsung khidmat, hingga jemaah yang hadir meluber hingga keluar Masjid.
Tak hanya diikuti warga lokal, Jemaah dari luar Karangasem pun berdatangan ke lokasi kajian sejak malam sehari sebelumnya. Kebanyakan jemaah tersebut datang berkonvoi sepeda motor dan juga mobil
Sebagian jemaah pun hadir dengan membawa identitas lembaganya. Diantaranya MUI Karangasem, Sahabat Subuh Bali, DSM, ACT, Muslim Bikers Indonesia, Pesantren Digital, FAUI karangasem, Moeslim Karang Tohpati, dan lainnya.
GSSB kali ini memiliki tema kemanusiaan, yaitu Peduli Pengungsi Wamena dan Gempa Ambon.
Kajian GSSB Road To Kab. Karangasem Oleh Ustadz Khairul Mahfuz
Sholat Subuh di Masjid tersebut terlaksana dengan khusyuk, lantunam ayat suci terdengar merdu ketika di lafalkan oleh Qori muda, Al Hikam Sabillurrosidin. Ustadz Hikam sendiri merupakan Pengajar Tahfidz di Imam Syatiby Cibubur, Jakarta.
Usai Sholat, kajian dilanjutkan dengan Kuliah Subuh yang di sampaikan Ustadz Khairul Mahfuz, S.SI. M.SI. Beliau merupakan pendiri Pesantren Digital Indonesia dan juga Ustadz yang berasal dari Karangasem.
“Jika ingin melihat jumlah Ummat Islam, lihatlah saat hari raya idul Fitri atau Adha. Tapi jika ingin melihat kekuatan Ummat Islam, lihatlah ketika waktu subuh di Masjid”, Ujar Ustadz Mahfuz mengapresiasi jemaah yang hadir.
Ustadz Mahfuz menekankan jemaah untuk bisa memperbaiki kualitas diri dalam beribadah agar dapat membentuk generasi muslimin sejati.
Dengan meningkatkan kualitas inadah, maka seorang mukmin akan dicontoh oleh orang sekitar, utamanya keluarga sendiri bahkan anak-anaknya. Hal tersebut akan mempengaruhi kualitas ummat secara bergenerasi.
“Bagaimana seorang ayah menyuruh anaknya sholat tahajjud sementara dirinya sendiri belum rajin bertahajjud. Kita semua disini harus menjadi teladan bagi orang-orang sekitar kita!”, Tegasnya.
Sampai akhir ceramah setelah waktu terbit fajar, jemaah masih sangat antusias mendengarkan kajian Ustadz muda tersebut karena penyampaiannya yang menarik.
Pada sesi penutup, Ustadz menceritakan gambaran anak yang sholeh. Gambaran tersebut menggerakan hati jemaah untuk bermuhasabah atas dirinya masing-masing.
Ramah Tamah dan Donasi
Usai kegiatan berlangsung, acara ditutup dengan ramah tamah akbar. Panitia ibu-ibu dari pihak masjid telah menyiapkan beragam jajanan camilan dan kopi sebagai sajian pada jemaah.
Semuanya berbaur pada akhir acara sehingga masjid Ar-Rahman tampak riuh gembira memyambut acara tersebut.
Ketua MUI Karangasem, Muhammad Hussein yang berkesempatan diwawancarai menyampaikan apresiasi sedalam-dalamnya terhadap acara tersebut.
Beliau menghimbau bahwa kebangkitan Islam dimulai dari tertatanya lagi kebiasaan Sholat Subuh dari pengikutnya.
“Mari bersama-sama kita giatkan terus kegiatan Sholat Subuh berjamaah. Sebagaimana Karangasem yang sudah menjalani gerakan ini selama 75 pekan sejak maret 2018”
Beliau berkomitmen untuk menyemarakkan gerakan sholat Subuh berjamaah ini ke seluruh penjuru Bali.
Akhir dari seluruh rangkaian kegiatan ialah foto bersama dan pamitan antara jemaah lokal dan yang datang dari luar daerah. Diikuti dengan serah terima donasi yang terkumpul dari acara tersebut sebanyak Rp. 4.020.700,- kepada lembaga DSM untuk disalurkan ke pengungsi Wamena dan Gempa Ambon. (RAB)