Klaten, Jawa Tengah – Suasana khidmat dan semarak mewarnai Desa Umbul Gede, Kecamatan Wunut, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, beberapa hari menjelang bulan suci Ramadan. Bukan semarak pesta atau perayaan, melainkan semarak gotong royong membersihkan Masjid setempat. Tradisi tahunan ini melibatkan seluruh warga desa yang bahu-membahu mencuci karpet masjid menggunakan air suci dari sumber mata air Umbul Gede, sebuah tradisi yang telah berlangsung turun-temurun dan menjadi bagian tak terpisahkan dari ikatan sosial kemasyarakatan di desa tersebut.
Lebih dari sekadar membersihkan tempat ibadah, kegiatan ini merupakan manifestasi nyata dari nilai-nilai kegotongroyongan dan persaudaraan yang begitu kental di masyarakat Umbul Gede. Proses pencucian karpet masjid bukan hanya sekedar pekerjaan fisik yang melelahkan, melainkan sebuah ritual sosial yang mempererat tali silaturahmi antar warga. Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern yang cenderung individualistis, tradisi ini menjadi oase yang menyegarkan, mengingatkan akan pentingnya kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, khususnya tempat ibadah yang menjadi pusat kegiatan keagamaan masyarakat.
Pada Senin (24/2/2025), puluhan warga terlihat bersemangat berkumpul di sekitar sumber mata air Umbul Gede. Matahari pagi yang bersinar cerah seakan mendukung semangat mereka. Berbagai ukuran karpet masjid, mulai dari yang kecil hingga yang besar, tertata rapi di pinggir sumber air yang jernih. Air yang mengalir deras dari sumber mata air tersebut, dipercaya memiliki khasiat tersendiri, menambah nilai sakralitas kegiatan pencucian karpet ini.
Para warga, baik laki-laki maupun perempuan, berbagi tugas dengan tertib dan kompak. Beberapa orang bertugas membasahi karpet dengan air, sementara yang lain menggosoknya dengan sabun dan sikat hingga bersih. Ada pula yang bertugas membilas karpet dan menjemurnya di area yang telah disiapkan. Anak-anak pun turut serta membantu, meskipun hanya dengan tugas-tugas ringan seperti mengambilkan air atau menata karpet yang telah bersih. Kehadiran anak-anak dalam kegiatan ini bukan hanya sekadar membantu, tetapi juga sebagai proses pembelajaran nilai-nilai sosial dan keagamaan sejak dini.
Suasana gotong royong yang begitu terasa menciptakan keakraban dan keceriaan di antara warga. Canda tawa bercampur dengan obrolan ringan mewarnai kegiatan tersebut. Mereka saling membantu dan berbagi tugas tanpa memperdulikan perbedaan usia, status sosial, maupun latar belakang. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan sosial dan rasa kebersamaan yang terjalin di Desa Umbul Gede.
"Tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun dari nenek moyang kami," ujar Pak Karto (65), salah seorang warga yang turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. "Ini bukan hanya sekedar membersihkan masjid, tetapi juga sebagai bentuk syukur kita kepada Allah SWT menjelang bulan Ramadan. Selain itu, kegiatan ini juga mempererat tali silaturahmi antar warga."
Senada dengan Pak Karto, Bu Sri (50) menambahkan bahwa kegiatan ini juga mengajarkan nilai-nilai penting kepada anak-anak muda. "Anak-anak kita diajarkan untuk menghargai tempat ibadah, bekerja sama, dan saling membantu. Ini merupakan pendidikan karakter yang sangat berharga," tuturnya.
Lebih dari sekadar membersihkan karpet, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi dan memperkuat rasa kebersamaan di tengah masyarakat. Para warga saling bertegur sapa, bertukar cerita, dan berbagi pengalaman. Terlihat pula beberapa warga yang membawa makanan dan minuman untuk dibagikan kepada sesama peserta gotong royong. Hal ini semakin memperkuat nuansa kekeluargaan dan kebersamaan yang begitu kental.
Proses pencucian karpet masjid yang dilakukan secara manual ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangat para warga. Mereka bekerja dengan penuh kesabaran dan ketekunan. Semangat gotong royong yang tinggi membuat pekerjaan yang berat tersebut terasa lebih ringan dan menyenangkan.
Setelah semua karpet selesai dicuci dan dijemur, warga kembali berkumpul untuk berdoa bersama. Doa bersama tersebut dipimpin oleh tokoh agama setempat, memohon agar Allah SWT menerima amal ibadah mereka dan memberikan keberkahan di bulan Ramadan. Doa bersama ini menjadi penutup kegiatan gotong royong tersebut, sekaligus sebagai simbol rasa syukur dan harapan akan kedatangan bulan Ramadan yang penuh berkah.
Kebersihan masjid yang terjaga dengan baik menjadi cerminan dari kesalehan dan keimanan warga Desa Umbul Gede. Tradisi mencuci karpet masjid ini bukan hanya sekadar membersihkan tempat ibadah, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan mereka terhadap agama dan tempat ibadah. Hal ini juga menunjukkan betapa pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar, khususnya tempat-tempat ibadah.
Tradisi ini juga menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai kegotongroyongan masih tetap hidup dan lestari di tengah masyarakat Indonesia. Di era modern yang serba cepat dan individualistis ini, tradisi seperti ini patut diapresiasi dan dilestarikan. Gotong royong bukan hanya sekadar membantu pekerjaan, tetapi juga sebagai perekat sosial yang mampu memperkuat ikatan persaudaraan dan kebersamaan di tengah masyarakat.
Lebih jauh lagi, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk melestarikan tradisi-tradisi lokal yang positif dan bermanfaat. Tradisi gotong royong yang dilakukan oleh warga Desa Umbul Gede ini merupakan contoh nyata bagaimana masyarakat dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu menjaga kebersihan dan keindahan tempat ibadah serta mempererat tali silaturahmi antar warga.
Keberhasilan kegiatan ini juga tak lepas dari peran serta pemerintah desa dan tokoh masyarakat setempat. Mereka berperan aktif dalam mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan tersebut. Dukungan dan partisipasi aktif dari berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga dan melestarikan tradisi gotong royong ini.
Di tengah maraknya informasi dan teknologi yang serba instan, tradisi gotong royong seperti ini menjadi penyejuk dan pengingat akan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan. Semoga tradisi ini dapat terus lestari dan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Kegiatan mencuci karpet masjid di Umbul Gede bukan hanya sekadar pembersihan fisik, tetapi juga pembersihan hati dan jiwa, mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadan dengan penuh kesucian dan keikhlasan. Semoga semangat gotong royong ini terus membara dan menjadi contoh bagi seluruh masyarakat Indonesia.