Bandung, Republika.co.id — Gempa bumi dengan magnitudo 4,3 mengguncang wilayah Kabupaten Pangandaran dan sekitarnya pada Rabu malam (30/10/2024). Getaran gempa yang terjadi sekitar tengah malam tersebut terasa hingga ke beberapa wilayah di Jawa Barat, termasuk Garut.
Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di laut, tepatnya 79 kilometer barat daya Kabupaten Pangandaran dengan kedalaman 31 kilometer. Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa bumi dangkal yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di bawah laut.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,3. Jenis gempa yang terjadi adalah gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif bawah laut," ujar Teguh dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (31/10/2024).
Meskipun gempa cukup terasa di beberapa wilayah, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan akibat gempa tersebut. Getaran gempa dirasakan nyata di dalam rumah di beberapa wilayah, seperti Garut, Pamengpeuk, Bungbulang, Cisewu, dan Cilawu. Getarannya bahkan terasa seperti ada truk yang melintas.
Di Sumedang, getaran gempa dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," imbau Teguh. Ia juga menekankan pentingnya mendapatkan informasi resmi dari BMKG untuk menghindari penyebaran informasi yang tidak akurat.
Hingga saat ini, BMKG belum mendeteksi adanya gempa bumi susulan. Namun, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Gempa Bumi di Jawa Barat: Tren dan Dampak
Kejadian gempa bumi di wilayah Jawa Barat, khususnya di sekitar Pangandaran, bukanlah hal yang baru. Dalam beberapa bulan terakhir, wilayah ini telah diguncang beberapa kali gempa bumi dengan magnitudo yang bervariasi.
Pada 22 Oktober 2024, gempa bumi dengan magnitudo 5,0 mengguncang Pangandaran dan terasa hingga ke Garut, Bandung, dan Sukabumi. Gempa tersebut juga memicu kepanikan di kalangan masyarakat.
Serangkaian gempa bumi yang terjadi di wilayah ini menunjukkan bahwa Jawa Barat merupakan wilayah yang rawan gempa. Hal ini disebabkan oleh letak geografisnya yang berada di zona pertemuan lempeng tektonik.
Aktivitas tektonik di wilayah ini menyebabkan pergerakan lempeng bumi yang dapat memicu terjadinya gempa bumi. Selain itu, keberadaan sesar aktif di bawah laut juga menjadi faktor yang meningkatkan risiko gempa bumi di wilayah Jawa Barat.
Pentingnya Kesiapsiagaan Bencana
Seringnya terjadi gempa bumi di wilayah Jawa Barat menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan bencana. Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang mitigasi bencana gempa bumi.
Beberapa langkah penting yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana gempa bumi, antara lain:
- Mempelajari jalur evakuasi: Setiap anggota keluarga harus mengetahui jalur evakuasi yang aman dan cepat dari rumah mereka.
- Membuat rencana evakuasi keluarga: Rencanakan langkah-langkah yang akan diambil oleh seluruh anggota keluarga saat terjadi gempa bumi.
- Mempersiapkan perlengkapan darurat: Siapkan tas berisi perlengkapan darurat seperti air minum, makanan, obat-obatan, senter, radio, dan uang tunai.