Jakarta, Republika.co.id — Garuda Indonesia kembali menorehkan sejarah di langit Ibukota dengan resmi mengoperasikan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju tiga kota besar di Indonesia. Rute baru ini membuka lembaran baru bagi maskapai nasional, sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat Jakarta dan sekitarnya yang menginginkan akses penerbangan yang lebih mudah dan strategis.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, dalam keterangan tertulis yang diterima di Tangerang, Jumat (1/1/2024), mengumumkan secara resmi dimulainya layanan penerbangan dari Bandara Halim menuju Surabaya, Medan, dan Padang. "Mulai hari ini, 1 November 2024, peresmian pengoperasian penerbangan dari dan menuju Bandara Halim Perdanakusuma ditandai dengan pelepasan penerbangan perdana rute Halim Perdanakusuma – Surabaya (GA-330) yang mengangkut 157 penumpang," ungkap Irfan.
Kehadiran Garuda Indonesia di Bandara Halim merupakan langkah strategis yang diyakini dapat mengoptimalkan pangsa pasar yang potensial. Lokasi bandara yang strategis, dekat dengan pusat kota Jakarta, diproyeksikan akan menjadi magnet bagi para pelancong, terutama bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya yang kerap melakukan perjalanan bisnis.
"Dengan mengacu pada rata-rata pergerakan penumpang domestik dari Halim Perdanakusuma di tahun 2023 yang mencapai hingga 3,7 juta penumpang, kami optimis hadirnya rute ini akan membawa layanan penerbangan dari dan menuju Jakarta yang semakin beragam, terutama untuk para pelaku perjalanan bisnis yang bekerja di area Jakarta dan sekitarnya," tambah Irfan.
Garuda Indonesia menargetkan para pelaku perjalanan bisnis sebagai target utama dari rute baru ini. Kedekatan Bandara Halim dengan pusat bisnis di Jakarta diharapkan dapat memberikan kemudahan akses dan efisiensi waktu bagi para pebisnis.
"Kami ingin memberikan pilihan yang lebih praktis dan nyaman bagi para pebisnis yang membutuhkan akses cepat dan mudah menuju kota-kota besar di Indonesia," jelas Irfan.
Untuk mendukung layanan penerbangan dari Bandara Halim, Garuda Indonesia akan mengoperasikan armada Boeing 737-800NG yang berkapasitas 162 penumpang. Pesawat ini dilengkapi dengan konfigurasi kursi 12 kelas bisnis dan 150 kelas ekonomi, sehingga memberikan kenyamanan bagi seluruh penumpang.
Penerbangan dari Bandara Halim akan beroperasi satu kali setiap harinya untuk masing-masing rute. Jadwal penerbangan yang teratur dan fleksibel diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan para penumpang, baik untuk perjalanan bisnis maupun liburan.
Strategi Garuda Indonesia Kembali ke Halim
Keputusan Garuda Indonesia untuk kembali mengoperasikan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma merupakan langkah strategis yang didasari oleh beberapa faktor.
Pertama, Bandara Halim memiliki potensi yang besar sebagai pusat penerbangan domestik. Lokasi yang strategis, dekat dengan pusat kota Jakarta, menjadikannya pilihan yang ideal bagi para penumpang yang ingin menghindari kemacetan lalu lintas dan menghemat waktu tempuh menuju bandara.
Kedua, Garuda Indonesia melihat peluang besar untuk menggaet para pelaku perjalanan bisnis yang membutuhkan akses cepat dan mudah menuju kota-kota besar di Indonesia. Kedekatan Bandara Halim dengan pusat bisnis di Jakarta menjadikannya pilihan yang tepat bagi para pebisnis yang menginginkan efisiensi waktu dan kenyamanan dalam perjalanan.
Ketiga, Garuda Indonesia ingin meningkatkan pangsa pasarnya di segmen penerbangan domestik. Dengan mengoperasikan penerbangan dari Bandara Halim, Garuda Indonesia berharap dapat menarik minat lebih banyak penumpang, baik dari kalangan pebisnis maupun wisatawan.
Dampak Positif bagi Sektor Pariwisata dan Ekonomi
Kembalinya Garuda Indonesia ke Bandara Halim Perdanakusuma diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi di Indonesia.
- Meningkatkan konektivitas: Penerbangan dari Bandara Halim akan meningkatkan konektivitas antar kota di Indonesia, sehingga memudahkan akses bagi para wisatawan dan pebisnis.
- Meningkatkan kunjungan wisatawan: Dengan akses yang lebih mudah dan cepat, diharapkan akan terjadi peningkatan kunjungan wisatawan ke Jakarta dan kota-kota tujuan lainnya.
- Meningkatkan pertumbuhan ekonomi: Peningkatan kunjungan wisatawan dan aktivitas bisnis akan mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata, perhotelan, dan perdagangan.