ERAMADANI.COM – Founder Patagonia, Yvon Chouinard, menyerahkan seluruh kepemilikan perusahannya untuk kampanye perubahan iklim.
Ia mendirikan perusahaan tersebut tahun 1973 yang kemudian menjadi produsen perlengkapan outdoor kelas dunia. Selama hampir 50 tahun, Patagonia dikenal dengan apparel, tas dan berbagai kebutuhan aktivitas outdoor dan menjadi merek favorit para penggiat di berbagai negara.
Kini, seluruh saham Yvon Chouinard dan keluarganya akan dialihkan menjadi dua entitas berbeda untuk memerangi perubahan iklim.
“Jika kita memiliki harapan untuk planet yang berkembang 50 tahun dari sekarang, itu menuntut kita semua melakukan semua yang kita bisa dengan sumber daya yang kita miliki,” kata Chouinard dalam pernyataan publiknya. “Alih-alih mengekstraksi nilai dari alam dan mengubahnya menjadi kekayaan, kami menggunakan kekayaan yang diciptakan Patagonia untuk melindungi sumbernya.”
Diperkirakan, keuntungan tahunan brand outdoor yang berbasis di California itu mencapai 100 juta dollar per tahun. Seluruhnya kini akan dipakai untuk melindungi alam dan keanekaragaman hayati, mendukung komunitas yang berkembang dan melawan krisis lingkungan.
Nantinya, 98 persen saham Patagonia akan berada di Holdfast Collective, yang juga merupakan bagian terbesarnya. Sisa saham perusahaan akan mendanai Patagonia Purpose Trust yang baru dibuat, untuk tujuan sosial serupa.
Pendanaan ini juga akan dilindungi truktur hukum yang permanen sehingga perusahaan tidak akan pernah menyimpang dari visi mulia pemiliknya itu.
“Dua tahun lalu, keluarga Chouinard menantang beberapa dari kami untuk mengembangkan struktur baru dengan dua tujuan utama,” kata CEO Patagonia Ryan Gellert dalam siaran persnya.
“Mereka ingin kami melindungi tujuan bisnis dan segera dan terus-menerus mengeluarkan lebih banyak dana untuk memerangi krisis lingkungan. Kami percaya struktur baru ini memberikan keduanya dan kami berharap ini akan menginspirasi cara baru dalam berbisnis yang mengutamakan manusia dan planet.”
Patagonia sendiri telah lama dikenal sebagai brand konservasionis dan aktif dalam berbagai kampanye lingkungan, termasuk lewat program bagi konsumennya. Idealisme yang dijunjung oleh perusahaan ini juga merupakan bagian dari identitas mereknya sekaligus menjadi daya tarik tersendiri.
Pada tahun 2017, Patagonia juga sempat menggugat Presiden Donald Trump atas kebijakannya yang secara ekstrem mengecilkan dua monumen nasional di Utah.
“Presiden mencuri tanah Anda,. Ini adalah penghapusan terbesar tanah yang dilindungi dalam sejarah Amerika.” kata situs web Patagonia saat itu.
Dilansir dari kompas.com, merusahaan tersebut merupakan salah satu penentang korporat paling vokal terhadap kebijakan Donald Trump yang tidak ramah lingkungan.
Tahun lalu, CEO Patagonia Ryan Gellert juga berkolaborasi menekan Facebook untuk memperbaiki platformnya agar lebih ramah lingkungan. Aksi sosial lainnya juga dilakukan dengan sumbangan satu juta dollar AS untuk kelompok hak suara di Georgia, AS.