ERAMADANI.COM, DENPASAR – Founder akun Instagram @InfoDenpasar, Yus Sudibya paparkan kisah sukses dan motivasinya kepada para peserta Selebrasi Nasional Ekonomi Kreatif PP GMKI.
Acara yang diselenggarakan di Ruang Sri Kesari, Universitas Warmadewa, Denpasar tersebut dihadiri oleh 600an peserta yang didominasi kaum millenial.
Acara itu menjadi kesempatan emas bagi Yus Sudibya untuk menularkan semangatnya agar para pemuda kedepan mampu ciptakan inovasi-inovasi baru bagi bangsa, sebagaimana yang @InfoDenpasar lakukan.
Dari @InfoDenpasar Menjadi Pemegang Kendali Media Besar
Yus Sudibya cukup mencari perhatian dalam tahun-tahun terakhir ini. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana ini diberi tagline “Jutawan Bermodal Ponsel” oleh media Tribun Bali.
Dilansir dari media yang sama, anak kandung dari Tjokorda Istri Agung (TIA) Kusuma Wardani itu juga membuat akun @jktinfo dengan konten informasi seputar wilayah Jakarta.
Ketepatannya dalam membaca peluang zaman dan memecahkan masalah hati menjadi alasan utamanya meraih sukses.
“Saya resah melihat halaman depan koran isinya pejabat A, Pejabat B, dan polemik diantara keduanya dan lain-lain. Saya merasa bukan itu yang dibutuhkan masyarakat, melainkan informasi kemacetan, informasi linglungan, info-info kegiatan dan event, atau bahkan mekanisme pembelian sesuatu,” Ujar Yus menjawab keresahannya.
Dengan sadarnya akan masalah itu, Yus ciptakan akun sosial media mulai yang menjadi portal media super Up To Date. Yang kecepatannya bisa diraih karena menggunakan masyarakat sesama pengguna sosmed sebagai tulang punggung kontennya.
Ekosistem medianya berhasil membentuk raksasa media informasi dan pemberitaan baru dengan pengaruh sangat besar.
Yus Sudibya menyampaikan bahwa kemajuan teknologi bukan hanya berkah, namun juga tantangan bagi para millenial kedepan.
Tren usaha yang cepat mengharuskan sistem digital menjadi ujung tombak pembharauan. Sumber penghasilan kedepan akan muncul dari sesuatu yang sebelumnya dianggap aneh, seperti vlogger, komentator, dan lainnya.
Perdagangan bebas pun makin menggila dengan hanya bermodal hape, menggilanya pasar juga berimbas pada biaya operasionalnya yang makin efisien, hingga mekanisme transaksi pun makin simpel.
Sektor industri kedepan juga dipandang Yus makin tak terkendali, sehingga tiap individu harus siap menerima perubahan zaman, apalagi persaingan kedepan akan semakin ketat, dan salip-salipan antar inovasi bisa hanya berselang menit dan detik untuk melangkah terdepan.
Amanat Yus Sudibya untuk millenial di Bali
Dengan @Infodenpasar dan @JKTinfo yang makin menjadi raksasa, Yus Sudibya mencontohkan bahwa dengan mudahnya beliau bisa mengontrol opini masyarakat.
“Hanya dengan modal caption, foto perjuangan petugas kebersihan Jakarta disaat banjir bisa menggiring masyarakat untuk berterimakasih atas kinerja pemprov DKI, atau membuat masyarakat menghujat Gubernur karena banjir yang datang lagi,” ujar Yus memberi contoh kasus.
Lewat kesuksesan Yus di bidang media, dirinya berikan beberapa pesan amanat kepada para peserta Selebrasi Nasional Ekonomi Kreatif PP GMKI.
Diantaranya kepada pemuda agar jangan cepat puas pada hasil. Karena besar kecilnya perusahaan hari inin tidak berpengaruh atas jangka waktu kesuksesan. Melainkan perusahaan bisa bertahan apabila juga mampu mempertahankan inovasi-inovasi baru untuk masyarakat.
Lalu anjuran untuk menjadi berbeda. Menurut Yus, sedikit berbeda bisa jauh lebih baik daripada bekerja keras menjadi yang terbaik. Untuk berbeda, maka tanggaplah pula dalam melihat tren, agar perbedaan yang dilakukan bisa berbuah kesuksesan.
Gunakanlah pula sosial media untuk hal yang bermanfaat, khususnya untuk rajin membaca data dan fakta. Rajin cek n ricek untuk baca peluang dan masalah. Serta yang terakhir, Yus menekankan bahwa usaha yang besar hari ini bisa berhasil bukan haus mandiri, namun karena rajin berkolaborasi. (RAB)