Manila, 15 Februari 2025 – Filipina, negara dengan mayoritas penduduk Katolik namun juga memiliki komunitas Muslim yang signifikan, tengah gencar membidik pasar wisata halal global, khususnya dari Timur Tengah. Langkah ini merupakan strategi terukur untuk diversifikasi sektor pariwisata dan meningkatkan pendapatan negara. Pemerintah Filipina menyadari potensi ekonomi yang sangat besar dari sektor ini, sekaligus berupaya memperkenalkan kekayaan budaya dan sejarah Islam di negara tersebut kepada dunia.
Selama berabad-abad, Islam telah menjadi bagian integral dari sejarah Filipina. Jejak peradaban Islam yang berusia lebih dari 600 tahun, terukir kuat dalam warisan budaya dan arsitektur, kini menjadi daya tarik utama yang dipadukan dengan keindahan alam Filipina yang sudah mendunia, seperti pantai pasir putihnya yang memesona, spot menyelam kelas dunia, dan keramahan penduduk lokal yang hangat. Strategi ini diharapkan mampu menarik minat wisatawan muslim, khususnya dari negara-negara Timur Tengah, yang selama ini menjadi pasar wisata halal terbesar di dunia.
Wakil Menteri Pariwisata Filipina, Myra Paz Abubakar, dalam wawancara dengan Arab News, menjelaskan bahwa upaya pemerintah untuk menarik wisatawan muslim telah berjalan intensif. "Baru-baru ini, inisiatif dan upaya yang ramah muslim telah berjalan dengan pesat. Departemen Pariwisata telah memiliki sejumlah program untuk menarik wisatawan muslim, termasuk pasar Timur Tengah," ujar Abubakar. Ia menekankan bahwa fokus utama pemerintah adalah pengembangan dan pelembagaan standar yang menjamin kenyamanan dan keamanan wisatawan muslim selama berada di Filipina, tanpa mengorbankan keyakinan dan nilai-nilai agama mereka.
Salah satu langkah konkrit yang dilakukan adalah pengembangan akomodasi ramah muslim. Pemerintah mendorong hotel dan resor di seluruh penjuru Filipina untuk memenuhi standar khusus yang mengakomodasi kebutuhan wisatawan muslim. "Dari area resepsionis hingga kamar tamu, serta ketersediaan ruang salat, kami ingin pengunjung muslim merasa seperti di rumah sendiri," tegas Abubakar. Lebih lanjut, Departemen Pariwisata juga telah mengembangkan modul pelatihan bagi para pelaku industri pariwisata, khususnya mengenai pemahaman kebutuhan wisatawan muslim dan penerapan prinsip pariwisata halal.
Komitmen Filipina dalam mengembangkan sektor wisata halal ini terlihat nyata dengan berbagai inisiatif yang telah dan akan terus dijalankan. Sebagai contoh, Megaworld Group, jaringan perhotelan terbesar di Filipina, telah membuka Marhaba Boracay, sebuah area teluk di pulau resor ternama Boracay yang didedikasikan khusus untuk wisatawan wanita muslim. Langkah ini menunjukkan keseriusan Filipina dalam menyediakan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi target pasarnya. Sebanyak tiga belas properti yang dioperasikan oleh Megaworld Group telah menerapkan standar akomodasi ramah muslim.
Langkah selanjutnya yang tengah dijajaki adalah pengembangan paket wisata halal yang terkurasi. Pemerintah Filipina berkoordinasi dengan berbagai operator tur dan agen perjalanan untuk menciptakan paket wisata yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat wisatawan muslim, termasuk dari Arab Saudi. Paket wisata ini diharapkan mampu memberikan pengalaman berwisata yang komprehensif dan berkesan bagi para wisatawan, mulai dari akomodasi, transportasi, hingga kegiatan wisata yang sesuai dengan syariat Islam.
Kekayaan sejarah Islam di Filipina menjadi aset berharga yang dimaksimalkan dalam strategi ini. Filipina memiliki sejumlah destinasi wisata yang sarat dengan nilai sejarah dan budaya Islam, yang mampu menarik minat wisatawan muslim untuk menjelajahi warisan sejarah tersebut. Salah satu situs paling ikonik adalah Masjid Sheikh Karimul Makdum di provinsi Tawi-Tawi. Masjid yang terletak di Pulau Simunul ini, dikelilingi perairan pesisir yang indah, merupakan masjid tertua di Filipina, dibangun pada tahun 1380 oleh pedagang dan misionaris Arab, Makhdum Karimul. Keberadaan masjid ini menjadi bukti nyata sejarah panjang peradaban Islam di Filipina.
Selain Masjid Sheikh Karimul Makdum, masih banyak situs bersejarah lainnya di Tawi-Tawi yang terkait dengan Kesultanan Sulu. Kesultanan ini, yang berdiri pada abad ke-15, memainkan peran penting dalam jaringan perdagangan regional dan menjadi pusat perlawanan terhadap kekuasaan kolonial Spanyol dan Amerika. Situs-situs bersejarah ini menawarkan pengalaman wisata yang unik dan mendalam bagi wisatawan muslim yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang sejarah Islam di Filipina.
Upaya Filipina untuk memasuki pasar wisata halal tidak hanya sebatas menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang memadai, tetapi juga melibatkan pemahaman yang mendalam tentang budaya dan kebutuhan wisatawan muslim. Pemerintah Filipina menyadari bahwa keberhasilan strategi ini bergantung pada kemampuan untuk memberikan pengalaman wisata yang autentik, aman, dan nyaman bagi para wisatawan. Hal ini tercermin dalam komitmen pemerintah untuk terus mengembangkan program pelatihan bagi para pelaku industri pariwisata, sehingga mereka mampu memberikan pelayanan yang terbaik dan sesuai dengan standar pariwisata halal.
Strategi ini juga mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal. Dengan meningkatkan jumlah wisatawan muslim, Filipina berharap dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, dan memperkenalkan kekayaan budaya dan sejarahnya kepada dunia. Pemerintah Filipina optimis bahwa langkah-langkah yang telah dan akan diambil akan mampu menarik minat wisatawan muslim dari seluruh dunia, khususnya dari Timur Tengah, dan menjadikan Filipina sebagai destinasi wisata halal pilihan utama.
Keberhasilan Filipina dalam memasuki pasar wisata halal akan bergantung pada konsistensi dalam menerapkan standar, promosi yang efektif, dan kerjasama yang erat antara pemerintah, pelaku industri pariwisata, dan masyarakat lokal. Dengan potensi yang dimiliki dan komitmen yang ditunjukkan, Filipina memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama dalam industri wisata halal global. Langkah ini bukan hanya sekadar strategi ekonomi, tetapi juga upaya untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan sejarah Islam di Filipina kepada dunia, sekaligus memperkuat hubungan diplomatik dan kerjasama dengan negara-negara Timur Tengah. Ke depan, perkembangan sektor wisata halal di Filipina patut dinantikan dan akan menjadi indikator penting bagi keberhasilan strategi diversifikasi ekonomi negara tersebut.