Keberadaan malaikat, sebagai makhluk gaib ciptaan Allah SWT, merupakan rukun iman yang wajib diyakini oleh umat Islam. Meskipun tak terlihat mata, keyakinan akan eksistensi, sifat, dan tugas mereka menjadi pondasi fundamental dalam ajaran Islam. Buku "Belajar Ilmu Tauhid Dari Titik Nol!" karya Robi, S.Pd., menegaskan bahwa iman kepada malaikat meliputi penerimaan penuh atas keberadaan mereka beserta seluruh atribut dan tanggung jawab yang diemban.
Jumlah malaikat sendiri merupakan misteri yang tak terungkap secara pasti. Al-Quran dan hadits memberikan gambaran tentang jumlah mereka yang sangatlah besar, bahkan tak terhingga. Ketaatan mutlak mereka kepada Allah SWT menjadi ciri khas keberadaan mereka. Beberapa riwayat menguatkan gambaran ini. Al-Bazzar, Abu Asy-Syaikh, dan Ibnu Mandah dalam kitab Ar-Raddu ala Al-Jahmiyyah, menukil perkataan Ibnu Amru yang menyatakan bahwa Allah menciptakan malaikat dari cahaya, meniupkan ruh ke dalam mereka, dan memerintahkan terciptanya "berjuta-juta malaikat," dengan ukuran tubuh yang bervariasi, dari yang lebih kecil daripada lalat hingga yang tak terhitung jumlahnya.
Al-Baihaqi dalam Syu’ab Al-Iman, mengutip Ibnu Mas’ud yang menggambarkan kepadatan malaikat di langit: "Tidak ada satu tempat pun di langit ini kecuali di sana ada dahi malaikat atau kedua kakinya." Pernyataan ini diperkuat dengan ayat Al-Quran (Ash-Shafat: 165) yang menyebutkan "Dan sesungguhnya Kami benar-benar bershaf-shaf (dalam menunaikan perintah Allah)." Hadits lain yang diriwayatkan oleh Hakim bin Hizam, menceritakan Rasulullah SAW yang mendengar "suara derit langit," yang dijelaskan sebagai suara malaikat yang tak terhitung jumlahnya, yang senantiasa bersujud atau berdiri di setiap jengkal langit.
Dari berbagai sumber tersebut, gambaran tentang jumlah malaikat yang sangat banyak, bahkan tak terhingga, semakin jelas. Mereka merupakan bala tentara Allah SWT yang menjalankan tugas masing-masing dengan penuh ketaatan.
Namun, di tengah jumlah mereka yang tak terhingga, terdapat beberapa pemimpin yang mengatur dan mengkoordinir tugas-tugas para malaikat. Buku Misteri Alam Malaikat karya Imam As-Suyuthi merangkum beberapa hadits yang menyebutkan para pemimpin ini. Mereka berasal dari golongan malaikat itu sendiri, dan memiliki peran penting dalam menjalankan kehendak Ilahi.
Berdasarkan berbagai riwayat, empat nama pemimpin malaikat tersebut kerap disebut: Jibril, Mikail, Izrail (Malaikat Maut), dan Israfil. Ibnu Abi Hatim, Abu Asy-Syaikh dalam Al-Azhamah, dan Al-Baihaqi dalam Syuab Al-Iman, mengutip dari Ibnu Sabith, yang menyebutkan bahwa keempat malaikat ini mengatur urusan dunia. Jibril ditugaskan mengatur angin dan bala tentara langit, Mikail mengatur tetesan hujan dan pertumbuhan tumbuhan, Izrail bertugas mencabut nyawa makhluk hidup, sementara Israfil memiliki peran dalam menyampaikan perintah dan urusan Ilahi.
Riwayat lain dari Abu Asy-Syaikh, juga mengutip Ibnu Sabith, yang menjelaskan peran Jibril dalam menjaga Lauh Mahfuzh (Kitab Induk), menurunkan wahyu kepada para rasul, membawa kehancuran atas kaum yang durhaka, dan memberikan kemenangan dalam peperangan. Mikail, dalam riwayat ini, ditugaskan untuk mengatur pertumbuhan tumbuhan dan hujan.
Suatu riwayat lain menyebutkan percakapan langsung dengan Jibril, yang menjelaskan tugasnya mengatur angin dan tentara, Mikail mengatur tumbuhan dan hujan, dan Malaikat Maut (Izrail) bertugas mencabut nyawa. Riwayat ini juga mencatat ketakutan Malaikat Maut akan hari kiamat, yang menunjukkan betapa besar tanggung jawab yang diembannya.
Abu Asy-Syaikh, mengutip dari Wahab, menambahkan bahwa keempat malaikat tersebut—Jibril, Mikail, Israfil, dan Malaikat Maut—merupakan makhluk pertama yang diciptakan, terakhir yang akan mati, dan pertama yang dihidupkan kembali oleh Allah SWT. Mereka merupakan pemimpin yang mengatur dan membagi segala urusan di alam semesta.
Kesimpulannya, meskipun jumlah malaikat sangat banyak, bahkan tak terhingga, terdapat beberapa pemimpin yang mengatur dan mengkoordinir tugas-tugas mereka. Jibril, Mikail, Izrail (Malaikat Maut), dan Israfil, merupakan empat nama yang kerap disebut sebagai pemimpin bala tentara langit. Mereka menjalankan tugas-tugas penting dalam mengatur alam semesta dan menjalankan kehendak Allah SWT. Pemahaman tentang keberadaan dan peran mereka memperkaya pemahaman kita tentang keagungan dan kompleksitas ciptaan Allah SWT. Perlu diingat bahwa semua informasi ini bersumber dari riwayat dan hadits, dan pemahaman yang komprehensif memerlukan kajian lebih lanjut dari berbagai sumber dan perspektif keagamaan. Wallahu a’lam bisshawab.