Jakarta, 27 Januari 2024 – Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tengah gencar mendorong percepatan hilirisasi dan industrialisasi sebagai pilar utama visi Asta Cita, program pembangunan jangka panjang yang bertujuan mewujudkan Indonesia Emas 2045. Langkah konkrit yang diambil adalah pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, sebuah langkah strategis yang diharapkan mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi dan kemandirian bangsa.
Dibentuknya Satgas yang dipimpin oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bapak Bahlil Lahadalia, menandakan komitmen kuat pemerintah untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Satgas ini melibatkan kementerian-kementerian kunci, termasuk Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Kementerian ESDM, dan Kementerian Perindustrian, menunjukkan pendekatan holistik dan terintegrasi dalam menghadapi tantangan dan peluang hilirisasi. Kerjasama antar kementerian ini diharapkan mampu meminimalisir hambatan birokrasi dan memastikan sinergi program yang optimal.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Bapak Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa fokus hilirisasi tidak hanya terbatas pada sektor mineral dan batubara (minerba). Program ini memiliki cakupan yang jauh lebih luas, merambah sektor pertanian, perkebunan, perikanan, hingga farmasi. Ambisius, pemerintah menargetkan 36 komoditas unggulan untuk menjalani proses hilirisasi, sebuah langkah yang menjanjikan peningkatan nilai tambah produk domestik dan penguatan daya saing ekonomi nasional. Langkah ini menandai pergeseran paradigma dari ekonomi ekstraktif menuju ekonomi berbasis industri yang bernilai tambah tinggi.
Di tengah upaya pemerintah yang masif ini, Nahdlatul Ulama (NU), organisasi massa Islam terbesar di Indonesia, menunjukkan komitmennya untuk mendukung penuh visi Asta Cita. Sebagai organisasi yang memiliki basis massa yang luas dan berpengaruh signifikan di berbagai lapisan masyarakat, peran NU dalam mensukseskan program hilirisasi ini sangatlah krusial. Dukungan ini diwujudkan melalui berbagai program, salah satunya adalah Sarasehan Ulama yang akan digelar pada 4 Februari 2025 di The Sultan Hotel & Residence Jakarta.
Sarasehan Ulama yang bertema "Asta Cita dalam Perspektif Ulama NU" ini merupakan forum penting yang akan mempertemukan para ulama, cendekiawan, dan pemangku kepentingan terkait. Tujuan utama acara ini adalah untuk membahas secara mendalam delapan prioritas strategis dalam visi Asta Cita, serta merumuskan strategi dan langkah konkrit yang dapat dilakukan oleh NU untuk mendukung implementasinya. Melalui diskusi dan dialog yang intensif, diharapkan tercipta sinergi yang kuat antara pemerintah dan NU dalam mewujudkan cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kehadiran para ulama dalam forum ini bukan sekadar simbolis. Mereka memiliki peran strategis dalam mensosialisasikan program hilirisasi kepada masyarakat, menjelaskan manfaatnya bagi peningkatan kesejahteraan, dan meredam potensi resistensi yang mungkin muncul. Kredibilitas dan pengaruh para ulama di kalangan masyarakat luas menjadi modal berharga dalam mengkampanyekan program pemerintah ini. NU, melalui jaringan pesantren dan lembaga-lembaga pendidikannya, juga dapat berperan dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan siap menghadapi tantangan era industri 4.0.
Lebih dari sekadar dukungan, NU menegaskan posisinya sebagai penjaga harmoni sosial dan mitra pemerintah yang aktif. Peran ini sangat penting dalam menciptakan iklim kondusif bagi investasi dan pembangunan. Dengan melibatkan NU, pemerintah berharap dapat meminimalisir potensi konflik sosial yang mungkin timbul akibat kebijakan hilirisasi, serta memastikan program ini berjalan dengan lancar dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
Sarasehan Ulama ini juga diharapkan dapat menjadi ajang konsolidasi internal NU. Dengan menghadirkan para pengurus NU dari berbagai tingkatan, acara ini akan menjadi wadah untuk menyatukan gagasan, visi, dan program kerja dalam mendukung program hilirisasi. Kesamaan persepsi dan koordinasi yang solid di internal NU akan menjadi kunci keberhasilan dalam mendukung program pemerintah ini.
Pentingnya peran NU dalam konteks hilirisasi ini tidak dapat dipandang sebelah mata. NU memiliki jaringan yang luas dan terstruktur di seluruh penjuru Indonesia, menjangkau hingga ke pelosok desa. Jaringan ini dapat dimanfaatkan untuk mensosialisasikan program hilirisasi, memperoleh masukan dari masyarakat, dan mengatasi hambatan yang mungkin timbul di lapangan. Kedekatan NU dengan masyarakat akar rumput juga akan membantu pemerintah dalam memastikan program hilirisasi memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat.
Melalui Sarasehan Ulama ini, NU secara eksplisit menunjukkan dukungannya terhadap visi Asta Cita. Dukungan ini bukan hanya sekadar pernyataan politik, tetapi merupakan komitmen nyata untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional. NU menyadari bahwa pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan sosial merupakan kunci untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Hilirisasi, sebagai salah satu pilar utama visi Asta Cita, dipandang sebagai langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut.
Keberhasilan hilirisasi tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga pada partisipasi aktif seluruh elemen bangsa, termasuk organisasi masyarakat seperti NU. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah dan organisasi masyarakat, Indonesia diharapkan mampu mewujudkan cita-cita menjadi negara maju dan berdaya saing tinggi di kancah internasional.
Acara Sarasehan Ulama yang akan disiarkan secara langsung melalui detikcom pada 4 Februari 2025 pukul 13.00 WIB ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat kerjasama antara pemerintah dan NU dalam rangka percepatan hilirisasi nasional. Publik dapat menyaksikan secara langsung bagaimana NU berkontribusi dalam mewujudkan visi Asta Cita dan Indonesia Emas 2045. Diskusi yang akan berlangsung diharapkan mampu memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang strategi dan tantangan dalam implementasi hilirisasi, serta peran strategis NU dalam mendukung keberhasilan program tersebut. Keberhasilan hilirisasi ini tidak hanya akan meningkatkan perekonomian nasional, tetapi juga akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara merata. Oleh karena itu, dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh elemen bangsa, termasuk NU, sangatlah penting untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Semoga Sarasehan Ulama ini dapat menjadi titik tolak bagi kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah dan NU dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.